Jumat, 06 Juni 2014

CARA MENJAMKAN MATA BATIN

Indera ke 6 sering di identikkan dengan kemampuan untuk melihat makhluk halus, padahal sebenarnya fungsi dari indra ke 6 sendiri jauh melebihi hanya sekedar melihat makhluk halus. Karena kemampuan melihat makhluk halus hanya merupakan bagian / percabangan dari kemampuan indra ke 6 itu sendiri. Seperti intuisi, namun jauh lebih tajam. Apabila intuisi merupakan suatu hasil pengalaman, indera ke 6 tidak mengenal adanya pengalaman. Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah SWT. 


Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan dan kemampuan melebihi rata-rata orang lain. Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan Indera keenam yang Allah berikan kepada setiap manusia, Mata Batin ibarat kaca yang dapat melihat sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau tumpul yang dapat diasah sampai tajam sehingga dapat memotong sesuatu benda

Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya Allah ciptakan bersih tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian dinodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian. Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih sehingga dapat melihat hal-hal yang ghoib dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan dengan mudah tetapi setelah kita besar mata batin kita sudah ternodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-hal yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah Qalbu ( hati nurani ) yang selalu berubah setiap saat sesuai dengan perbuatan manusia sehari-hari jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka Qalbu itu menjadi kotor dan jika berbuat baik atau berzikir Qalbu itu akan bersih kembali.

Dalam Hadist Nabi disebutkan : “Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah / ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian jika sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor / hitam”. Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya akan sulit menerima petunjuk dari Allah.

Apa Itu Mata Batin Atau Indera Keenam

Mata Batin Atau Indera Keenam - Mata Batin atau indera keenam adalah suatu ilmu spiritual yang apabila diamalkan maka seseorang akan memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami isi hati serta pikiran orang lain,melihat dan berkomunikasi dengan makhluk gaib,melakukan penerawangan dan masih banyak lagi fungsinya. 



Gambar Mata Batin Atau Indera Keenam

Ilmu Mata Batin akan membuka indra keenam dan penglihatan mata batin seseorang,sehingga bukan tidak mungkin si pengamal akan mampu mengetahui sesuatu yang belum terjadi, bersahabat dengan makhluk tak kasat mata atau bahkan mempengaruhi orang-orang di sekelilingnya. 

Dengan kemampuan-kemampuan tersebut,pengamal Ilmu Mata Batin akan memperoleh begitu banyak kemudahan dalam meraih kesuksesan dan kemuliaan hidup,menyelesaikan beragam persoalan yang dihadapi serta mewujudkan segala cita-cita atau keinginan yang mungkin dimiliki.Tidak hanya bermanfaat bagi si pengamal saja,Ilmu Mata Batin juga dapat diamalkan bagi kepentingan masyarakat luas. Sebab dengan indra keenam dan penglihatan mata batin yang terbuka,Anda akan mempunyai perpanjangan tangan untuk memberikan pertolongan bagi mereka yang membutuhkan dan kesempatan besar untuk membantu sesama di jalan kebaikan. 

Hal Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Membuka Mata Batin

Mata Batin adalah indera keenam yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia untuk menangkap sinyal-sinyal ghaib ataupun hal-hal yang belum terjadi. Adapun berbagai sinya tersebut dapat berupa bisikan ghaib, pengelihatan, wangsiat, atau sebuah tanda melalui mimpi. 

Persiapan sebelum membuka mata batin

Terkait dengan mata batin,banyak orang percaya bahwa pada dasarnya setiap manusia itu sendiri mempunyai mata batin yang asal mulanya Allah ciptakan bersih tanpa ada noda sedikitpun, 
namun akhirnya kemudian ternodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian. 

Berikut ini adalah hal hal yang perlu anda lakukan sebelum membuka mata batin. 

  1. Membersihkan hati dan pikiran , Hal pertama yang harus dilakukan sebagai upaya untuk membuka mata batin adalah membersihkan diri kita dari segala sifat-sifat buruk, seperti iri, dengki, benci, dan juga sifat-sifat keduniawian. 
  2. Memperdalam iman , Iman adalah percaya kepada hal-hal yang tidak kita lihat, dalam hal ini kita dapat membuang daya khayal yang dapat menggangu keyakinan kita terhadap hal-hal yang ghoib, selain itu upayakan agar kita selalu dapat belajar dan memperalam pengetahuan tentang hal ghoib yang sudah kita ketahui. 
  3. Sholat dan berzikir , Melalukan ibadah Sholat dan berzikir secara kontinue, sebab hal ini akan menambah kekhusukan hati, sekaligus dapat mendekatkan diri dengan Allah. 
  4. Mendekatkan diri kepada Allah, Hal keempat yang mutlak harus dilakukan dalam upaya cara membuka mata batin adalah dengan meningkatkan iman dan kecintaan kepada Allah, yaitu dalam artian mencintai Allah dari segala-galanya, serta selalu memohon pertolongan Allah, sekaligus Istikharoh, yaitu selalu meminta petunjuk kepada Allah. 
Itulah hal yang bisa anda lakukan sebelum membuka mata batin dan tidak menutup kemungkinan mata batin anda sudah terbuka dengan melakukan hal di atas karna pada dasarnya mata batin yang tidak terbuka karna tertutup oleh dosa. 

Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin :
  1. Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari sifat keduniawian.
  2. Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati kemudian berpikir tentang hal-hal yang ghoib yang kita ketahui.
  3. Mendawamkan ( Kontinue ) sholat dan berzikir pada malam hari karena kesepian malam dapat menambah kekhusuk-an hati.
  4. Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah yaitu : mencintai Allah dari segala-galanya selalu Munajad ( mohon pertolongan Allah ), dan Istikharoh ( meminta petunjuk dari Allah SWT )
LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT CAHAYA BATHIN

Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap kecemerlangan Cahaya Batin manusia, yaitu :
  1. Zikir
  2. Do’a
  3. Shalawat Nabi
  4. Makanan Halal dan Bersih
  5. Berpantang Dosa Besar
  6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak
  7. Bersedekah ( Dermawan )
  8. Mengurangi Makan dan Tidur
  9. Zikir Kalimah Toyyibah
  10. Mengenakan Wewangian
Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.

1. Z i k i r.

Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.

Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya ( batin ). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan Istiqomah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ).

Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah. Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.

Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah SWT.

Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya “Aku selalu menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku” karena itu, agar Allah senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.

2. Do’a.

Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah memperbanyak do’a kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan keluarganya. Caranya, cobalah anda mendo’akan seseorang yang anda kenal dimana orang itu sedang mengalami kesulitan.

Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendo’akan sesamanya maka reaksi do’a itu akan kembali kepadanya, contohnya : Anda mendo’akan si “A” yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi do’a itu adalah orang yang mendo’akan, baru setelah itu reaksi do’anya untuk orang yang dituju.

Karena itu semakin banyak anda berdo’a untuk kebaikan sahabat, guru anda, orang yang dikenal / tidak dikenal, siapa pun juga, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan anda rasakan. Sebaliknya jika anda berdo’a untuk kejelekan si “A” sementara si “A” tidak patut di do’akan jelek maka reaksi do’a tersebut akan kembali kepada Anda. Contohnya : Anda berdo’a agar si “A” jatuh dari sepeda motor, maka boleh jadi anda akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran si “A”.

Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang berdo’a untuk kejelekan sesamanya maka do’a itu melayang-layang di Angkasa, jika orang yang dido’akan jelek itu orang zalim maka Allah SWT akan memperkenankan do’anya, sebaliknya jika orang yang dituju itu orang baik-baik, maka do’a itu akan kembali menghantam orang yang berdo’a.

Dari sini lalu timbul konsep “Saling Do’a men Do’akan” seperti guru memberikan atau menghadiahkan do’a berupa surat Al Fatehah kepada muridnya. Sebaliknya murid pun berdo’a untuk kebaikan gurunya. Lalu siapa yang patut disebut guru?. Guru adalah orang yang memberikan informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita amalkan dan bermanfaat.

Dalam Hadist yang lain disebutkan bahwa do’a yang mudah dikabulkan adalah do’a yang diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa ?? ini disebabkan karena do’a itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan memiliki nilai (kekuatan) yang sangat tinggi.

Karena itu perbanyaklah berdo’a atau mendo’akan sesama yang sedang dirundung duka. Insya Allah reaksi dari do’a itu akan anda rasakan terlebih dahulu, selanjutnya baru orang yang anda do’akan, semoga .

Di samping itu, mendo’akan seseorang memiliki nilai dalam membentuk kepribadian lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan dengan janji Allah ; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa menanam kebajikan ia akan menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan menuai kezalimannya juga.

3. Shalawat Nabi.

Mungkin sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Konon dengan mendo’akan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus para malaikat untuk ganti mendo’akan keselamatan kepada orang itu. Dalam beberapa hadist Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan tentang Afdalnya bershalawat. Diantaranya : “Setiap do’a itu Terdindingi, sampai dibacakan Shalawat atas Nabi “. (HR. Ad- Dailami). 

Pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa’I dan Hakim, Rasullullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca Shalawat untuk Ku sekali, maka Allah membalas Shalawat untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat “.

Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, “Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya”.

Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat kepada anak cucunya. Karena selain merupakan penghormatan kepada junjungannya juga memiliki dampak yang amat menguntungkan dunia dan akhirat.

4. Makanan Halal dan Bersih.

Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram karena keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan tidak religius. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari jenisnya saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses untuk mendapatkan makanan tersebut.

Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal yang positif, seperti : dibuat zikir tidak khusuk, berdo’a tidak sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.

Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang memperoleh getaran/ cahaya Illahiyah. Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya.

Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.

Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa.

Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap ilmu yang akan diwadahinya.

Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani. Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu : Main, Madon, Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina, mabuk-mabukan, mencuri dan penyalahgunaan narkotika.

Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terlilit judi andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang masih tersisa padanya.

Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini. Seseorang yang sudah “Kecanduan” satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor menyebabkan do’a-do’a tidak terkabul.

Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah menjadikan manusia “Sakti” Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui laku-laku yang positif.

Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam hadistnya Turmudzi meriwayatkan, “Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi”.

Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu mencapai hakikatnya “Kekuatan-Kesaktian”.

5. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak.

Seseorang yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki kepekaan dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logika, orang yang berhati ikhlas lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan yang dihadapinya.

Disebutkan bahwa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk : Berbicara, Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata, Hati dan Telinga Allah ( baca hadist Thabrani ).

Hati yang ikhlas identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat ikhlas dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang sahabat yang ingin meminta resep agar disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia. Rasullullah bersabda : “Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah akan menyenangimu, dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang yang menyenangimu “.

Hadist ini jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka memiliki power pertama kali disebabkan karena kharismanya, jika seseorang itu banyak disukai sesamanya maka apa yang diucapkan pun akan dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi tetapi kalau tidak disukai sesamanya maka apa yang diucapkannya pun tidak akan ada yang menggubris.

6. Bersedekah ( Dermawan ).

Bersedekah selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap menyingkirnya bahaya. Banyak hadist membahas masalah sedekah berkaitan dengan tolak-balak. Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki dan kemenangan.

Rasullullah SAW bersabda : “Wahai Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada Allah sebelum mati, segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk, sambunglah hubungan dengan Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia maupun terang-terangan. Tuhan akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan kemenangan”. (HR Jabir RA)

Dalam kehidupan bermasyarakat kita bisa melilhat hikmah dari sedekah ini. Seseorang yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya. Logikannya jika orang itu disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya.

Kisah nyata terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu batin memiliki kebun mangga. Ketika hampir musim panen, mangga dari seorang dermawan itu tidak ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak dicuri anak-anak muda.

Disinyalir, pencurian itu terjadi karena unsur “Tidak Suka” dengan pemilik kebun. Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri kebun milik sang dermawan, rata-rata mereka mengutarakan keengganannya “Ah dia orang baik kok kita kerjain” katanya, nah anda ingin menang dan sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.

7. Mengurangi Makan dan Tidur.

Sebuah laku tirakat yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup adalah puasa. Ulat agar bisa terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih dahulu, ular agar bisa ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar bisa beranak pun harus puasa terlebih dahulu.

Secara budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu tanpa mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktivitas puasa telah berhasil mendapatkan segala daya linuwih atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut tirakat. Para spiritualis mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui puasa terlebih dahulu ). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman sekarang. Intinya sampai kapanpun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, intuisi.

Tradisi kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui puasa seseorang bisa mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi mampu berkata, dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru. Secara logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui melaparkan diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang sanggup melakukannya. Aktivitas ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan memprogram niat itu yang akan menghasilkan kelebihan-kelebihan.

Hati yang diprogram dengan singguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu yang luar biasa. Karena itu dalam menempuh ilmu batin, aktivitas puasa mutlak dibutuhkan. Karena didalam puasa itu tidak hanya bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki tujuan manonaktifkan nafsu syaithoni.

Non aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual manusia, sehingga orang-orang yang berpuasa do’a nya makbul dan apa yang terusik dalam hatinya sering menjadi kenyataan. Menurut Imam Syafi’i dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah beribadah, berat badanya, keras hatinya, tumpul pikirannya dan kebiasaan mengantuk. Dari penyelidikan ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia.

Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan manjur Ilmu kanuragannya karena kuatnya dalam Laku Melek atau mengurangi tidur malam hari. Bahkan burung hantu yang dilambangkan sebagai lambang ilmu pengetahuan pun disebabkan karena kebiasannya “Tafakur ” pada malam hari.

Dalam filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari menyebabkan seseorang memiliki “Mata Lebar”, yaitu ketajaman dalam melihat dan membaca apa-apa yang tersirat dibalik kemisterian alam semesta ini. Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya yang dibawa oleh agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud ketika orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah SWT pada tempat yang terpuji.

Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan “Nafsu” tidur menuju ibadah kepada Allah SWT dan dalam suasana hening itu konsentrasi mudah menyatu. Saat inilah Allah SWT memberikan keleluasaan kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa saja yang diinginkan. Banyak para spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan karena banyaknya ilmu dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan karena laku prihatin pada malam harinya. Insya Allah seseorang yang membiasakan diri tafakur dan beribadah pada malam hari, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.

8. Zikir Kalimah Toyyibah.

Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah “La ilaha illallah” pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan hadist riwayat Nasa’i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim “Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu” yang artinya : sebaik-baik zikir adalah La ilaha illallah.

Kemudian pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan zikir kalimah Toyyibah ini menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca kalimah itu orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini diamalkan secara tulus ikhlas mengharap ridho Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur potensi manusia.

Dalam hadist Qudsy tersurat : “Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa saja yang Ku berikan”.

Artinya : hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi karunia oleh Allah SWT walau jenis karunia itu tidak dimintanya. Ini Yang disebut dengan rezeki yang tak terduga-duga.

Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah “La ilaha illallah “, secara tidak langsung berarti merekam kalimat itu pada alam bawah sadar manusia. Seseorang dalam kondisi kritis, kalimat yang reflek muncul dari alam bawah sadarnya adalah kalimat yang paling akrab dengan lidah dan hatinya.

Maka, seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah “La ilaha illallah “, bila saat sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang akan muncul dari mulutnya. Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT bahwa seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan kalimat “La ilaha illallah”, maka sorgalah balasannya.

Menyimak hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua keuntungan yang bisa kita raih. Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati akibat bias dari aktivitas zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya karunia yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding hamba lain yang meminta. Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul Khotimah. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dunia akhirat. Amin.

9. Memakai Wewangian.

Kalau kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wewangian. Karena itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan kekuatan ilmu batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu mengenakan wewangian.

Disebutkan, wewangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat. Pengertian “Wangi” disini bukan sekedar wangi karena bau minyak wangi. Wangi yang hakiki adalah wanginya kepribadian, dan itu berarti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara syareat dan hakikat itu seseorang memang disunahkan memakai wewangian sekaligus menghiasi diri dengan Ahlak yang baik.

Cara lain untuk membuka indra ke enam atau mata bathin adalah :

Cara-cara pembukaan (MATA PEJAMKAN)

  1. Usahakan agar Duduk tegak dan bersila (bisa juga duduk dibangku) 
  2. Posisi tangan diletakan terbuka diatas lutut. 
  3. Pusatkan diri pada dada sebelah kiri di 1jari dibawah puting susu (maaf). 
  4. Pusatkan diri pada mata ketiga yg terletak diantara kedua alis. 
  5. tersenyum sejenak dan niat : a. Saya siap menerima pembukaan mata bhatin dan mata ketiga saya. b. Ya Allah hamba mohon dibukakan mata bathin dan mata ketiga saya. c. Ya Allah aktifkan dan buka seluruh energiku dengan seijinMU Ya Allah”.
  6. Nikmati sensasinya. 
  7. Proses memakan waktu 15 menit. Bila sdh 15 mnt langsung meditasi 10 menit juga dan proses selesai. 
Cara meditasi setelah pembukaan (10 menit):


  1. Satukan kedua telapak tangan didepan dada dan niat : 
  2. Selaraskan mata bathin dan mata ketiga saya dan energi yang ada didalam tubuh saya”. 
  3. SRasakan energi mengalir dikedua telapak tangan dan menyebar diseluruh tubuh 
Catatan : 
  1. Jangan lupa berdoa sebelum pembukaan. 
  2. Niat dan iklas. 
  3. Wajib mengisi sensasi yg dirasakan sesuai listnya 
  4. Bagi yg langsung melihat ghoib mohon info kesaya. nanti saya buat tombol ON OFFnya. 
  5. Pada saat merasakan pada mata bathin yakni dibawah puting( maaf) susu sebelah kiri tidak perlu terlalu lama. dan setelah itu pusatkan di ajna (diantara kedua alis) untuk pembukaan mata ketiga. Setelah itu cukup merasakan sensasi. 
Perbedaan budaya antara Timur dan Barat membuat munculnya perbedaan persepsi tentang indra ke 6 ini. Budaya barat yang lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat rasional berpendapat bahwa indera ke 6 ini lebih di kategorikan sebagai suatu kemampuan yang merupakan salah satu percabangan dari kekuatan pikiran bawah sadar manusia yang belum banyak di gali. 

Sedangkan budaya timur, budaya yang tidak asing lagi dengan hal-hal yang bersifat Irasional atau ghaib, membuat indra ke 6 ini mendapatkan kedudukan “istimewa” pada diri seseorang. Merupakan suatu karomah yang luar biasa yang hanya di miliki oleh orang-orang tertentu. 

semua yang mungkin ingin mengaktifkan kemampuan indra ke 6 secara sempurna, berikut ini saya paparkan beberapa tips pengaktifan indra ke 6. 

Cara membuka Mata Batin / Indra ke 6 (enam) 

Manusia pada umumnya tidak dapat melihat alam Gaib / Alam metafisik.karena mata mereka tidak terlalu kuat,hal ini dapat di bantu dengan membuat mata batin orang tersebut yang letaknya kira kira 1 cm diatas pertemuan kedua alis. 

Cara Membangkitkan Indra ke 6 : 
  1. Anda dapat menvisualisasikan bentuk mata batin tersebut yang letaknya di atas pertemuan kedua alis.untuk orang yang tidak dapat melihat gaib,biasanya mata batinnya tertutup,mirif pintu lift yang terbuat dari baja hitam.buatlah gerakan seolaholah sedang membuka pintu tersebut,setelah anda anggap terbuka,anda visualisasikan sedang membuat pasak pada pintu tersebut sehingga pintu tersebut tidak menutup kembali,setelah pintu itu terbuka selanjutnya akan terdapat selaput tipis yang mirif selaput pada buah salak,visualisasikan anda sedang memotong selaput tersebut,lakukan berulan ulang minimal 5x.untuk orang yang mempunyai iman yang agak tipis,biasanya selaput tersebut cukup tebal. Setelah itu arahkan jari telunjuk dan jari tengah anda dan visualisasikan bahwa sari kedua jari tersebut keluar sinar putih. 
  2. Setelah itu lakukan hal yang sama untuk membuka mata batin yang berada di daerah dada anda,yang terletak di pertemuan / lekukan tulang rusuk anda. 
  3. Setelah itu insya Alloh anda dapat melihat alam Ghaib / alam metafisik.inga semua kegiata ini di lakukan sambil melakukan nafas Prana. 
  4. Tarik nafas sembari menarik energi lewat cakra mahkota terus menyusuri jalur tengah, turun sampai bola energi tantien. 
  5. Tahan nafas 8 hitungan diikuti dengan menekan diafragma kebawah, dimaksudkan untuk menekan energi agar masuk seluruhnya dalam tantien. Setelah 8 hitungan nafas dilepaskan pelan-pelan. Ulangi siklus ini beberapa kali, kira-kira 15 menit. Seiring siklus pernafasan, kl bisa lama menahan nafas terus ditambah 2-5 hitungan.
CARA KETIGA MEMBUKA MATA BATIN

Mengaktifkan mata, hati dan telinga batin yang efektif adalah dengan banyak berdzikir dalam pengertian yang sangat luas. Dzikir berarti ingat pada Tuhan. Tentu bukan sekedar nama-Nya, melainkan hukum-hukum-Nya. Dan ketika kita sudah manunggal (kehendak) dengan Allah, atau manunggaling kawula gusti maka kitapun diberi hak untuk melihat dan berbicara dengan Mata dan Lidah-Nya (penjelasan tentang hal ini ada dalam hadis Qudsi riwayat Thabrani), tentu sesuai dengan kualitas “manunggal” yang kita lakukan. Seorang guru tasawuf mengatakan bahwa sekiranya tidak ada setan yang menghalangi, maka manusia dapat melihat kerajaan langit. Dan salah satu cara untuk menyingkirkan setan dalam hati manusia adalah dengan memperbanyak dzikir atau ingat kepada Allah. 

Dijelaskan, dalam hati manusia ada dua wilayah kekuasaan. Satu wilayah dikuasai setan (nafsu jahat) dan wilayah lain dikuasai malaikat. Dua penguasa ini tiap saat selalu berperang. Hati yang selalu diisi dengan dzikir, wilayah setannya makin menyempit dan makin dominan wilayah malaikatnya. Artinya, makin intensif dzikirnya, makin sempit pula wilayah setannya. Karena itu, dzikir yang (benar-benar) dihayati dapat memberikan pengaruh yang sangat positif bagi kesehatan fisik maupun psikis (kejiwaan). Orang dapat terbebas dari stres, depresi, phobia dll karena tingkat keimanannya kepada Allah. 

Secara alami, orang yang rileks dan nafsunya terkendali, ia memiliki hati yang lebih hidup. Instink pun menguat dan indera keenamnya membuka. Getaran-getaran halus mudah masuk karena terserap oleh hati dan qalb yang bermagnet itu. Proses ini pada puncaknya memunculkan apa yang disebut LADUNI, suatu ilmu dan pengetahuan yang datang bukan melalui (belajar) dengan manusia, melainkan karena kehendak langsung dari Dzat Yang Maha Kuasa. 

Surat Al-Anbiya’ ayat ke : 79. Yang berbunyi : 
Fa fahhamnaha Sulaimana wa kullan ataina hukman wa ‘ilman wa sakhkharna ma’a Dawudal jibala yusabbihna wat-tair, wa kunna fa’ilin. 
Artinya : Maka Kami telah memberikan pengetahuan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih kepada Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. 

Dari makna ayat tersebut, ditinjau dari sisi hikmah (metafisika), seseorang yang menempuh laku spiritual melalui maka insya Allah diberikan berbagai hal. Diantaranya : 
  1. Diberikan padanya pengetahuan dibidang ilmu dan hukum (tentang menjawab dan memutuskan suatu persoalan yang tepat). 
  2. Diberikan ilmu hikmah tentang rahasia alam mati dan alam hidup (digambarkan dengan kalimat gunung dan burung). 
Salah satu dari Imam besar yang mengamalkan doa atau amalan sebagaimana tersebut diatas adalah Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, penulis ribuan kitab kuning yang karena produktifnya sehingga “lupa” berumah tangga. 

Ada dua cara mengamalkan amalan tersebut diatas. Yaitu : 
  1. Dibaca sebanyak 11 (sebelas) kali dalam satu hari satu malam. Terutamanya dibaca ketika usai shalat dan masih suci dari hadas. 
  2. Dibaca setelah shalat maghrib tiga kali saja. Namun untuk metode yang ini, setelah ayat tersebut, dilanjutkan dengan doa sebagai berikut : 
  3. YA HAYYU YA QAYYUM, YA ROBBI MUSA WA HARUN, YA ROBBI IBRAHIMA YA ROBBI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM. 
  4. ALLAHUMMARZUQNIL FAHMA WAL ‘ILMA WAL HIKMATA WAL AQLA BIRAHMATIKA YA ARHAMAR RAHIMI. 
Artinya : 
  1. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Yang Maha Kekal, Wahai Tuhannya Musa dan Harun. Wahai Tuhannya Ibrahim dan Tuhannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. 
  2. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku berupa kefahaman (kemampuan memahami), dan ilmu, dan hikmah, dan akal (kecerdasan) dengan kasih sayang-Mu wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. 
  3. Sesuai dengan artinya, seseorang yang istikomah (rutin) mengamalkan dan bersungguh-sungguh, insya Allah rezekinya tidak jauh dari seputar : Kecerdasan, ilmu, hikmah (bisa disebut metafisika). 
Cara ke dua adalah kombinasi cara kesatu dan cara kedua, yang hanya membaca atau mengamalkan sehari dalam jumlah 11 (sebelas) dan amalannya hanya yang surat Al-anbiya : 79 saja, dan setelah usai shalat mahrib juga mengamalkan dengan jumlah amalan tiga kali tetapi dengan menambah doa sebagaimana yang diamalkan oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi. 

Selain dengan cara kesatu dan kedua, cara mengamalkannya dengan memberikan “tekanan” pada bidang-bidang khusus. Yaitu, untuk kepentingan yang bersifat akal (kecerdasan intelektual) pada kalimat wal ‘aqla diulang sampai tiga kali, kemudian untuk yang bersifat metafisis (hikmah) memberikan pengulangan pada kalimat wal hikmata diulang tiga kali. Silakan Anda pilih yang mana. Yang pasti, dengan mengamalkan amalan tersebut diatas, insya Allah Anda diberi karunia berupa aktifnya indera-indera batin. 

Namun demikian jangan mengamalkan dengan cara over dosis. Seseorang yang karena semangat untuk segera merasakan hasilnya mengamalkannya dengan jumlah ulangan 1000 (seribu) dalam satu hari. Apa hasil yang ia peroleh? Oleh keluarganya ia dibawa ke rumah sakit jiwa karena dianggap kena gangguan jiwa disebabkan ia sering mendengar suara-suara dari atas (langit?) sehingga sering membuatnya menangis, ketakutan dan tersenyum sesuai suara gaib yang ia dengarkan. Dan gangguan halusinasi itu hilang dengan sendirinya setelah ia meninggalkan (sementara) amalan yang dilakukan dengan cara over dosis itu. 

Cara sederhana membuka indera keenam versi yang paling tradisional dapat dilakukan dengan berjaga pada malam hari. Pengertian “berjaga” bukan berarti begadang atau tidak tidur malam hanya untuk kepentingan menonton televisi. 

Ada beberapa pendapat tentang mengurangi jam tidur untuk kepentingan olah batin. Yaitu, menjaga kerutinan untuk memulai tidur malam setelah jam 24.00 atau setelah tengah malam, karena pada saat pergantian masa itu terdapat energi kegaiban yang dapat diserap. Ada pendapat lain yaitu membiasakan tidur “sore” sekitar jam 21.00 kemudian bangun lebih awal (jam 03.00) kemudian melakukan ibadah dan olah batin melalui doa, dzikir, tafakur, dll. 

Karena waktu sepertiga malam yang akhir ini para malaikat turun ke dunia dan mencari hamba-hamba Allah yang bertobat dan berdoa. Sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang paling baik untuk mengutarakan segala kebutuhan dunia dan akhirat. Bagi yang muslim, jika memilih menggunakan metode yang ini sebaiknya dilanjutkan hingga waktu subuh. Setelah shalat subuh dilanjutkan dengan beribadah yang lain dan tidak kembali tidur melainkan terus beraktivitas sesuai dengan profesinya, karena tidur lepas shalat subuh berarti membuang kesempatan istimewa menyongsong malaikat yang membagi rezeki. 

Jika orang terdahulu mencari keheningan dengan pergi ke goa atau hutan, kita dapat menemukan suasana hening dan khusyuk itu di lingkungan rumah kita sendiri dengan cara berjaga pada sepertiga malam yang akhir, dan dilanjutkan dengan menyongsong tugas keseharian kita sebagai makhluk sosial. Kebiasaan bangun pagi dan menghirup udara segar dapat menyejukkan hati dan pikiran. Saat ketenangan ada dalam jiwa, gelombang otak kita rendah sehingga mata hati kita aktif. Dari hati yang “hidup” itu secara alami berdampak pada terbukanya indera keenam. 

Untuk membuka indera keenam itu tidak cukup dengan ritual yang bersifat lisan (amalan doa, wirid) saja. Seseorang harus hidup lurus dan normal jauh dari stres. Kunci untuk memperoleh hal tersebut dengan rumus : Jangan terlalu banyak hutang kepada Tuhan dan sesama manusia. Jika kondisi sudah mendukung, amalan (apa saja) termasuk beberapa jenis amalan sebagaimana tersebut di atas dapat mengantarkan anda memiliki ketajaman mata hati. Sebaliknya, walau anda rajin melakukan ritual batin namun kehidupan Anda amburadul alias tidak normal, maka amalan batin apa saja yang ingin anda pelajari dan ingin kuasai akan menjadi sia-sia dan tiada hasil.

Mata Manusia dan Kemampuan Melihat Makhluk Gaib 

Dilihat secara teknis, manusia dapat melihat sesuatu atau hal-hal non fisik karena indera-indera tertentunya aktif dan berfungsi dengan baik. Adapun indera-indera tersebut bisa di golongkan kedalam dua kategori yaitu kamera dan penerima. 7 Mata Manusia 

Coba kita bahas yang pertama yaitu, kamera. Ia berfungsi sebagai pintu masuknya penglihatan adalah cakra mata ketiga sampai dengan cakra mata ketujuh. Yup, disamping dua mata fisik, tenyata manusia masih mempunyai lima mata yang lain. Lima mata ini non fisik dan berfungsi di tingkat energi / eterik. 

Keberadaan lima mata ini sebenarnya adalah cakra-cakra atau pintu energi yang ada di lapisan tubuh non fisik(non lokal). Untuk cakra yang terbesar adalah cakra mata ketiga yang juga merupakan salah satu cakra utama. Sedangkan cakra mata keempat sampai ketujuh berdasarkan ukurannya tergolong sebagai cakra biasa. Masing-masing mata eterik ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. 

Mata ketiga berfungsi untuk melihat energi yang lebih kasar seperti hantu(setan). Untuk mata kelima yang juga dikenal sebagai cakra dahi berfungsi untuk melihat energi yang lebih halus seperti tubuh astral, aura, cakra, dan sebagainya. Sementara itu mata ketujuh yang terletak kira-kira 2,5 cm di atas garis rambut berfungsi untuk melihat energi yang amat halus(lembut). Dan untuk mata keempat dan keenam berfungsi untuk pengertian terhadap ketinggiann, jarak dan warna.

CAKRA

Jaringan pelindung dan simpul cakra untuk mengaktifkan sebuah mata eterik(mata energi), cakra yang bersangkutan harus terbuka terlebih dahulu. Jaringan pelindung yang terletak di belakang cakra juga harus dapat dibuka. Adapun jaringan pelindung ini berfungsi seperti sebuah shutter pada kamera. 

Untuk membuka jaringan pelindung yang amat halus ini harus dilakukan dengan perlahan(hati-hati), sebab mudah rusak dan robek. Bila jaringan pelindung ini robek atau rusak, maka mata eterik akan aktif secara terus menerus. Dimana seharusnya mata eterik dapat diaktifkan atau diistirahatkan sesuai keinginan. Bagi orang yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang(narkotika/miras), jaringan pelindung nya sering robek, hingga mereka sering melihat hal-hal yang tidak diinginkan.

Kelenjar Pineal & Pituitary 

Golongan yang kedua adalah Penerima, sesuai namanya penerima berfungsi menerima informasi dari mata ketiga sampai ketujuh dan mengirimnya ke otak kita, hingga kesadaran fisik manusia dengan otak sebagai pusat kesadarannya bisa menerima dan mengolah informasi tersebut. Kelenjar pineal lah yang bertugas untuk mengirim informasi ini. Untuk itu kelenjar pineal perlu diaktifkan agar informasi yang diterima mata ketiga sampai ketujuh bisa diterima oleh otak kita. Tanpa aktifnya kelenjar pineal, meskipun mata-mata eterik manusia bisa menangkap berbagai informasi non fisik(non lokal), maka kesadaran fisiknya tidak akan menerima informasi ini dan tidak bisa melihat hal-hal non fisik. Sahabat mediametafisika.com, organ penting lain adalah kelenjar pituitary yang mempunyai kemampuan memanjang dan memendek mirip kemampuan zoom dalam kamera. 

Tahukah, ternyata kemampuan melihat hal-hal non fisik ini sebenarnya sangat luas tidak terbatas hanya melihat aura atau hantu saja lho, namun bisa sampai melihat organ tubuh, seperti tulang, atau juga penyakit di dalam tubuh, dan seseorang yang berada di tempat jauh maupun melihat ke masa yang telah berlalu. 

Akan tetapi perlu diingat disini, bahwa melihat tidak lah berarti mengerti. Dalam hal ini walau sudah menggunakan indera di lapisan tubuh non fisik, tetapi kita masih menggunakan otak sebagai pusat pengolahan informasi tersebut. Sahabat mediametafisika.com, otak sangat lah terbatas dalam memahami hal-hal non fisik(non lokal). Karena otak hanya bisa mengerti apa-apa yang ada di dalam database nya dan mengolahnya secara primitif, hingga acapkali mengambil kesimpulan yang salah. 

Misalkan saja mata-mata eterik dan kelenjar-kelenjar seperti disebutkan diatas sudah aktif(terbuka), dan kita bisa melihat hantu, akan tetapi pernahkah otak kita mengerti bahwa hantu itu sebenarnya sedang berniat jahat ke kita atau malah hantu itu sebenarnya bermaksud meminta tolong. Atau kita bisa melihat ada energi berwarna merah di dalam tubuh seseorang dan langsung menghakimi ada jin di dalam tubuh orang itu?, padahal sebenarnya bisa jadi itu adalah proses pembersihan alami yang sedang berjalan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran dari akibat emosi negatif yang terjadi. 

Oleh karena itu, bila anda tergolong orang-orang yang bisa melihat hal-hal non fisik, alangkah baiknya bersikap hati-hati dan tidak cepat mengambil kesimpulan terhadap apa-apa yang tampak. Penglihatan tersebut akan lebih mudah dipahami jika anda mulai mencapai kesadaran yang lebih tinggi, contohnya kesadaran jiwa atau bahkan yang lebih tinggi . Berdasarkan pengalaman kami, sesuatu atau hal-hal non fisik bisa dipahami dengan sangat jelas saat kita mulai menggunakan hati dan nurani.

Lapar Menajamkan Mata Batin

Hawa nafsu sebetulnya ular naga berkepala dua. Lelaki yang berhasil menghindari maksiat dalam kisah Nabi, seperti yang diriwayatkan Bukhari, berhasil membunuh salah satu di antara kepala naga, yaitu seks. 

Kepala ini menyemburkan api yang panasnya bisa membakar orang sampai ke ulu hati. Kepala lainnya adalah perut. Imam Ali berkata, Jarak yang terjauh antara seorang hamba dengan Allah ialah ketika urusannya hanyalah perut dan seksnya saja. Al-Ghazali menulis dalam Ihya Ulum al-Din sebuah kitab dengan judul Kitb Kasr al-Syahwatayn, Buku tentang Menghancurkan Kedua Syahwat. Ia menyebut hawa nafsu sebagai syahwat. Dalam bahasa Indonesia tampaknya syahwat hanya berarti nafsu seks. 

Dalam bahasa Arab dua syahwat itu terdiri dari syahwat seks dan syahwat perut. Yang kedua itu tentu saja termasuk tapi tidak terbatas pada makan dan minum. Ke dalamnya masuk segala cara untuk memuaskan kesenangan-kesenangan fisik dengan menggunakan duit. Mungkin istilah paling tepat di masa kini untuk syahwat perut adalah konsumerisme, perilaku konsumtif. Simaklah bagaimana Nabi saw dan sahabat-sahabatnya berusaha menaklukkan syahwat perut.

Pada suatu hari menurut Anas bin Malik- Fatimah as datang dengan membawa potongan roti untuk Rasulullah saw. Beliau bertanya: Potongan apakah ini? Fatimah berkata: Potongan roti. Aku merasa tidak enak kalau aku tidak membawanya untukmu. Rasulullah saw bersabda; Ketahuilah, ini makanan pertama yang masuk ke mulut ayahmu selama tiga hari.Dari manusia suci yang tidak pernah makan kenyang tiga hari berturut-turut itu keluar perintah “Biasakan mengetuk pintu surga, supaya pintu itu terbuka bagimu?. Aisyah bertanya, “Bagaimana kami membiasakan mengetuk pintu surga ?".“Dengan lapar dan dahaga," kata Nabi (Ihya, 3:119).

Lebih dari 30 tahun setelah itu, seorang rakyat biasa menemui khalifah di istananya. Di depan khalifah ada secangkir susu dan pada tangannya ada beberapa potong roti. Dari susu iti keluar bau apek. Sedangkan roti itu tampak keras dan kasar. Khalifah berusaha mematah-matahkannya dan memasukkan serpihan-serpihannya pada susu dalam cangkir. Rakyat kecil itu takjub melihat pemimpinnya makan begitu sederhana. 

Ia bertanya kepada pembantu khalifah, “Apakah kamu tidak kasihan pada orangtua ini? Kenapa tidak kauminyaki rotinya supaya lunak?". Pembantunya berkata, “Bagaimana aku bisa kasihan padanya; ia sendiri tidak kasihan pada dirinya. Ia memerintahkan kami untuk tidak menambahkan apa pun pada rotinya. Kami sendiri makan roti yang lebih baik dari roti yang dimakannya. Khalifah berkata, “Wahai Suwaydah, kamu tidak tahu apa yang biasa dimakan Nabi saw. 

Dia pernah tidak makan tiga hari berturut-turut. Khalifah itu adalah anak didik Nabi saw, keluaran madrasah Rasulullah yang tumbuh dalam asuhan wahyu, Ali bin Abi Thalib.Ketika ia mau berbuka puasa, ia menginginkan daging bakar dengan roti yang lunak. Sudah lama ia menginginkannya. Akhirnya ia berbiacara pada putranya, Hasan. Hasan pun mempersiapkannya. Ketika makanan itu sudah terhidang menjelang waktu buka, seorang pengemis berdiri di depan pintu. Imam berkata pada Hasan, “Anakku, berikan daging bakar itu padanya. Jangan sampai dalam catatan amal kita tertulis Kamu sudah menghabiskan yang baik-baik bagimu dalam kehidupan kamu di dunia saja dan kamu sudah bersenang-senang dengannya. 

Adi bin Hatim al-Thaiy menyaksikan juga Imam Ali makan dengan sangat sederhana. Ia bertanya: Tuanku, aku melihat engkau berpuasa dan berjihad pada siang harimu, serta banyak salat pada waktu malammu, sedangkan engkau makan dengan potongan roti seperti ini?. Imam Ali menjawab, “Hai Adi, dengarkan. Sesungguhnya kalau kamu memperturutkan nafsumu, ia akan mendorong kamu kepada kekecewaan dan ketidakpuasan. Seperti kata penyair Hatim bin Abdillah: Sungguh, jika kauikuti nafsumu dan farjimu, keduanya akan menjerumuskanmu pada puncak kehinaan.(Syaikh Ahmad al-Hayri, Tahdzib al-Nafs 1:238).

Apa yang kita peroleh jika kita mengendalikan syahwat perut dengan lapar?Apa yang akan kita peroleh bila kita berlatih melaparkan perut kita, mengendalikan nafsu konsumtif kita? Al-Ghazali menyebutkan sepuluh faidah. Hari ini, kita menyebutkan empat di antaranya:Pertama, membersihkan hati dan menajamkan mata batin. Kata Al-Syibli: Setiap hari aku melaparkan perutku, pintu hikmah dan (pelajaran) terbuka bagiku. Kata Yazid al-Bisthami: Lapar itu mega. Bila perut lapar dari hati akan terucrah hujan hikmah. Bila lapar memancarkan kearifan, kenyang akan melahirkan kedunguan. 

Nabi saw bersabda: Cahaya kearifan adalah lapar, menjauh dari Allah adalah kenyang, mendekati Allah ialah mencintai fakir dan miskin dan akrab dengan mereka. Jangan kenyangkan perutmu, nanti padam cahaya hikmah dalam hatimu. Kedua, melembutkan hati dan membersihkannya sehingga mampu merasakan kelezatan berzikir. Kadang-kadang kita berzikir dengan kehadiran hati, tetapi kita tidak menikmatinya dan hati kita tidak tersentuh sama sekali. Pada waktu yang lain, hati kita sangat lembut dan kita merasakan kelezatan berzikir dan kenikmatan bermunajat. 

Menurut para sufi, sebab utama dari hilangnya kelezatan zikir adalah perut yang kenyang. Kata Abu Sulayman: Apabila orang lapar dan haus, hatinya akan terang dan lembut. Bila orang kenyang, hatinya akan buta dan kasar.Ketiga, meluluhkan dan merendahkan hati, menghilangkan kesombongan dan keliaran jiwa. Ketika kita lapar, kita merasakan kelemahan tubuh kita di hadapan kekuasaan Allah. Betapa ringkihnya kita, kalau Tuhan memisahkan kita dari makanan dan minuman hanya untuk beberapa waktu saja. Karena itu, ketika Nabi saw ditawari semua kenikmatan dunia, ia menolaknya dan berkata, “Tidak, aku ingin lapar sehari dan kenyang sehari; pada waktu lapar aku bisa bersabar dan mernedahkan diriku, pada waktu kenyang aku bisa bersyukur. Keempat, mengingatkan kita pada ujian dan azab Allah. 

Ketika orang kenyang ia tidak akan ingat pedihnya kelaparan dan kehausan. Seorang yang arif akan mengenang derita lapar dan haus- pada hari akhirat atau pada waktu sakratul maut, ketika ia merasakan lapar dan haus di dunia ini. Orang yang selalu kenyang dan sehat tidak akan merasakan pedihnya hari kiamat. Begitu pula, orang yang tidak pernah lapar akan lupa pada sebagian masyarakat yang diuji Tuhan dengan kelaparan. Ia akan kehilangan imannya; karena ia tidur kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya. Ketika Nabi Yusuf as menjadi menteri logistik, ia membiasakan puasa setiap hari. Orang bertanya kepadanya: Mengapa Anda lapar padahal perbendaharaan bumi di tangan Anda? Yusuf menjawab: Aku takut kenyang dan melupakan orang yang lapar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar