Rabu, 27 Agustus 2014

MERAIH KASAMPURNANING URIP

Siapa sejatinya diri kita sebagai manusia ? Pertanyaan ini sederhana, dapat dikemukakan jawaban paling sederhana, maupun jawaban yang lebih rumit dan rinci. Jawaban masing-masing orang tidak bisa diukur secara benar-salah. Cara menjawab siapa diri manusia hanya akan mencerminkan tingkat pemahaman seseorang terhadap kesejatian Tuhan. Hal ini sangat dipermaklumkan karena berkenaan dengan eksistensi Tuhan sendiri yang begitu penuh dengan misteri besar. Upaya manusia mengenali Sang Pencipta, ibarat jarum yang menyusup ke dalam samudra dunia. Yang hanya mengerti atas apa yang bersentuhan dengannya. Itupun belum tentu benar dan tepat dalam mendefinisikan. Tuan memang lebih dari Maha Besar. Sedangkan manusia hanya selembut molekul garam. Begitulah jika diperbandingkan antara Tuhan dengan makhlukNya. Namun begitu kiranya lebih baik mengerti dan memahamiNya sekalipun hanya sedikit dan kurang berarti, ketimbang tidak samasekali.

Selasa, 26 Agustus 2014

OTAK MANUSIA DALAM KAJIAN MEDIS DAN ISLAM

Beruntunglah Manusia yang diciptakan Allah dengan segala kesempurnaan, diberi pancaindra, Hati. Untuk bersyukur, dan akal untuk berfikir, mencari rahasia alam, mengolahnya. Allah menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu, dengan belajar, otak berkembang dengan berjalannya waktu. Dengan otak manusia berfikir, mempergunakan seluruh pancaindranya dalam menangkap kebesaran dan ilmu Allah.

Sabtu, 23 Agustus 2014

9 UNSUR ROH YANG TERDAPAT DALAM DIRI MANUSIA **

JANGAN MENYANGKA JIKA DIRI MANUSIA HANYA BERUNSUR SATU JENIS ROH SAJA, MENGENAL HAKEKAT DIRI MANUSIA DAN SIFATNYA, MENGAPA MANUSIA DISEBUT TUHAN SEBAGAI MAKHLUK YANG PALING SEMPURNA. MENGAPA MANUSIA DICIPTAKAN DARI BAHAN TANAH?

Jumat, 22 Agustus 2014

STRUKTUR INSAN DALAM PERSPEKTIF IMAM AL GHOZALI

SEBAGAI seorang ulama yang berjasa membuat jembatan antara aspek dzahir dan batin, syari’at dan tashawwuf (ihsan) bagi umat Islam umumnya, Imam Al-Ghazali ra sangat memperhatikan pengetahuan tentang struktur insan, yaitu pengetahuan manusia terhadap dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang benar tentang struktur insan merupakan platform (landasan, sistem operasi) bagi tumbuhnya keberagamaan yang utuh sehingga seorang muslim dapat memulai keislamannya dengan arahan yang jelas dan nyata di mana dia akan adil dalam mendayagunakan segala potensi pencarian kebenaran yang Allah hadirkan dalam dirinya baik yang melekat pada aspek jasadiahnya seperti pikir dan nalar (logika), maupun yang melekat pada aspek bathiniahnya seperti petunjuk Allah, nur ilmu (ilmu ladunni) dan ilmu tasawwuf.

Kamis, 21 Agustus 2014

FILSAFAT ISLAM TENTANG TEORI JIWA

A. Teori Jiwa Ibn Bajjah

Ibn Bajjah tidak pernah memberikan definisi jiwa sebagaimana lazimnya pada filosof Islam yang mendahuluinya. Dalam masalah jiwa, aktif (‘aql fa’al) sebagai jalan memperoleh ma’rifat yang dapat mengantarkan kepada kebahagiaan.  Menurut Ibn Bajjah, anggapan yang menyatakan bahwa “materi itu tidak bisa bereksistensi tanpa adanya bentuk, sedangkan bentuk bisa bereksistensi dengan sendirinya, tanpa harus ada materi”. Anggapan ini adalah keliru. Karena materi dapat bereksistensi tanpa harus ada bentuk. Ia berpendapat jika materi berbentuk, maka ia akan terbagi menjadi materi dan bentuk dan begitu seterusnya tak terbatas. Ia menyatakan bahwa bentuk pertama merupakan suatu bentuk abstrak yang bereksistensi dalam materi yang dikatakan sebagai tidak mempunyai bentuk.

Selasa, 12 Agustus 2014

KEKUATAN DAHSYAT DALAM DIRI MANUSIA

Manusia diciptakan Allah Swt sebagai makhluk unggulan di muka bumi ini, sebagaimana difirmankan Allah Swt dalam Al Qur’an: “ sesungguhnyaKami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “ ( QS At Tin : 4). Sesungguhnya ada 4 makhluk ciptaan Allah swt yang tergolong istimewa. Disebut istimewa karena keempat makhluk tersebut mampu berkomunikasi sesama mereka dan bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Ke empat makhluk tersebut adalah malaikat, jin / setan, khewan dan manusia. Tetapi yang paling istimewa adalah manusia, karena wujudnya yang sempurna. Malaikat memiliki ruh, badan halus, akal yang yang terbatas untuk mengemban tugas yang diperintahkan oleh Allah Swt dan tidak memiliki nafsu. Jin/setan memiliki ruh, nafsu dan akal tetapi tidak memiliki badan kasar. Khewan memiliki ruh, badan kasar dan nafsu, tetapi tidak memiliki akal. Manusia memiliki semuanya baik ruh, badan kasar, nafsu dan akal. Manusia juga bahkan memiliki semua sifat yang dimiliki makhluk lain.

Sabtu, 09 Agustus 2014

KUMPULAN HADIST

Cinta dan Benci

1. Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)

2. Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)

3. Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah. (HR. Ath-Thabrani)

4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

5. Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR. Bukhari)

6. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)