Rabu, 22 April 2015

MENGOLAH DAN MEMPERTAJAM NURANI


Mangreh landeping mimising cipta, cipta panggraitaning rahsa. Haywa lena kaki, awit hamung pinda sak gebyaring thathit”

Agar memiliki ketajaman nalar (daya cipta/intelegensia otak), nalar harus bisa menangkap makna yang terbersit dalam nurani. Jangan sampai lengah anakku, sebab proses untuk menangkap gerataran nurani hanya berlangsung secepat kilat.

Nurani milik siapapun pastilah setajam “sembilu”, jika dirasa tumpul, itu bukan berarti salah nuraninya, melainkan tugas nalar sebagai cipta panggraitaning rahsa telah mengalami kegagalan. 

Tugu manik ing samodra ; menggambarkan daya cipta yang terus menerus berporos hingga pelupuk mata. Daya cipta akal budi manusia jangkauannya umpama luasnya samodra namun konsentrasinya terfokus pada mata batin.

Minggu, 12 April 2015

KONSEP PERNIKAHAN JAWA

FALSAFAH JAWA, KEJAWEN DAN ISLAM JAWA dan KEJAWEN seolah tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kejawen bisa jadi merupakan suatu sampul atau kulit luar dari beberapa ajaran yang berkembang di Tanah Jawa, semasa zaman Hinduisme dan Budhisme. Dalam perkembangannya, penyebaran islam di Jawa juga dibungkus oleh ajaran-ajaran terdahulu, bahkan terkadang melibatkan aspek kejawen sebagai jalur penyeranta yang baik bagi penyebarannya. Walisongo memiliki andil besar dalam penyebaran islam di Tanah Jawa.

Sabtu, 11 April 2015

MAKNA TEMBANG MOCOPAT

TRIWIKRAMA

Triwikrama adalah tiga langkah “Dewa Wisnu” atau Atma Sejati (energi kehidupan) dalam melakukan proses penitisan. Awal mula kehidupan dimulai sejak roh manusia diciptakan Tuhan namun masih berada di alam sunyaruri yang jenjem jinem, dinamakan sebagai zamankertayuga, zaman serba adem tenteram dan selamat di dalam alam keabadian. Di sana roh belum terpolusi nafsu jasad dan duniawi, atau dengan kata lain digoda oleh “setan” (nafsu negatif). Dari alam keabadian selanjutnya roh manitis yang pertama kali yakni masuk ke dalam “air” sang bapa, dinamakanlah zaman tirtayuga. Air kehidupan (tirtamaya) yang bersemayam di dalam rahsa sejati sang bapa kemudian menitis ke dalam rahim sang rena (ibu).

Senin, 23 Maret 2015

MEMAHAMI FILOSOFI LELUHUR JAWA

Leluhur masyarakat Jawa memiliki beraneka filosofi yang jika dicermati memiliki makna yang begitu dalam. Tetapi, anehnya filosofi yang diberikan oleh para leluhur itu saat ini dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Dibawah ini ada beberapa contoh filosofi dari para leluhur/nenek moyang masyarakat Jawa.
  • Ati suci marganing rahayu". (hati yang suci menjadi jalan keselamatan jiwa dan raga)
  • Ngudi laku utomo kanti sentoso ing budi". (menghayati perilaku mulia,dengan berbudi pekerti luhur)
  • Dadio banyu, ojo dadi watu" (Jadilah air, jangan jadi batu).

Minggu, 15 Maret 2015

“BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, MAKA IA AKAN MENGENAL TUHAN-NYA”

Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu, semua orang yang berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang yang beramal akan rusak kecuali orang yang ikhlas " - Imam Al Ghazali

Wahdatul Wujud mempunyai pengertian secara awam yaitu; bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya telah suci. Pengertian sebenarnya adalah merupakan penggambaran bahwa Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah adalah sang Khalik, Dia-lah yang telah menciptakan manusia, Dia-lah Tuhan dan kita adalah bayangannya. Dari pengertian yang hampir sama, terdapat pula kepercayaan selain wahdatul wujud. Yaitu Wahdatul Syuhud. Pengertiannya yaitu; Kita dan semuanya adalah bagian dari dzat Allah.

Sabtu, 14 Maret 2015

BABAHAN HOWO SONGO

BABAHAN HAWA SANGA ( 9 )

Sebelum kita membahasnya kita sering menjumpai orang yang belum matang dalam berpuasa sehingga puasa yang dilakukan hanyalah sebatas menahan haus dan lapar.puasa yang seperti itu adalah puasa yang hanya berada dalam tingkatan dasar berpuasa.Puasa yang hanya tidak makan dan minum itu yang dinamakan belum paham mengenai esensi dasar berpuasa. 

Puasa yang sudah mengalami peningkatan mutu spiritual adalah puasa mereka yang sudah mulai memahami makna dan esensi puasa hingga sudah tidak masuk lagi pada tataran fisik tapi juga masuk kedalam tataran batin.yaitu tataran yang mampu bermanifestasi pada akal budi dan perilaku.puasa seperti inilah yang dimaksud dalam perintah berpuasa :”laalakum tattaquun” agar kamu menjadi taqwa atau agar kedekatan dan penghormatan kepada Tuhanmu menjadi semakin besar.

Senin, 09 Maret 2015

ZIARAH KUBUR DALAM KACA MATA SUFI

Di negeri ini, terutama di pulau Jawa, sudah jamak orang-orang melakukan ziarah ke makam Ulama (misal, Wali songo). Dengan koordinasi seseorang yang ditokohkan, merekapun berangkat menuju makam-makam itu. Jarak yang jauh dan persiapan bekal yang banyak, tidak menjadi soal bagi para peziarah. Sebab dengan 'perjalanan spiritual' ini akan banyak manfaat yang dapat mereka peroleh. Sebelum berangkat, para peziarah ini mempunyai tujuan tertentu. Mereka berharap semua tujuannya tercapai setelah menjalani perjalanan spiritual ke makam-makam orang yang dianggap wali atau makam Ulama karismatis, tidak peduli siapa dia. Inilah cuplikan apa yang terjadi di sekitar kita. Apakah yang seperti ini dibenarkan oleh syariat Islam?.

Minggu, 22 Februari 2015

SANGKAN PARANING DUMADI SRI JOYOBOYO


Aliran Kejawen ”Sangkan Paraning Dumadi Sri Jayabaya” adalah aliran kepercayaan yang mempercayai adanya silsilah manusia yang digabungkan dengan cerita dalam pewayangan. Berikut adalah sedikit penjelasannya.

Menurut kepercayaan ini, sebenarnya pohon silsilah itu ada tiga golongan, yaitu: sejarah silsilah manusia, sejarah silsilah banu jan (yang sama sekali tidak diketahui manusia) dan sejarah silsilah campuran manusia dan banu jan (inipun tidak banyak diketahui kecuali dari Nabi Sis as.

Selasa, 03 Februari 2015

KONSEP JIWA MENURUT ISLAM

“Nafs (jiwa) dalam jasad itu bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar,merindukan kebebasannya di alam lepas, menyatu kembali dengan alam ruhani,yaitu alam asalnya. Setiap kali ia mengingat alam asalnya, ia pun menangis karena rindu ingin kembali.” (Ibn Sina)

Manusia adalah makhluk sempurna yang keberadaannya menjadi tanda tanya besar bagi berbagai kalangan, terutama para ilmuan dan filosof. Hampir semua kalangan tidak ingin mengabaikan fenomena besar dari penciptaan tersebut. Jasad, akal, indera ruh dan nafs (diri) yaitu komponen utama manusia yang paling sering dibahas dalam kajian keilmuan. Umumnya penelitian ilmiah hingga saat ini hanya mampu mengetahui unsur-unsur fisik yang ada pada manusia. Namun unsur dibalik fisik terutama nafs masih menjadi ‘misterius’ dan perdebatan yang panjang dikalangan ilmuan dan para filosof. Karena kebenaran tetang hal tersebut masih sulit dibuktikan secara jelas.

Senin, 26 Januari 2015

BAHAYA TERLALU MENCINTAI DUNIA

Diceritakan bahawa Nabi Isa as pernah berkata,”Cinta dunia adalah sumber kesalahan. Didalam harta kekayaan, terdapat penyakit yang banyak sekali. Orang-orang disekitar bertanya,”Apakah penyakit itu? Pemiliknya tidak akan selamat dari sifat berbangga diri dan angkuh. Bagaimana jika bisa selamat? Nabi Isa as menjawab,”Dia akan sibuk mengurusnya dan melupakan dzikir kepada Allah”

Cinta dunialah yang memakmurkan neraka dengan dipenuhi oleh para pelakunya. Zuhud terhadap dunialah yang memakmurkan surga dengan para pelakunya. Mabuk karena dunia lebih berbahaya daripada mabuk karena minum arak. Seorang yang mabuk karena dunia akan sadar saat sudah diliang lahat

Minggu, 25 Januari 2015

HASTA BRATA ....RELEVANSINYA DENGAN PEMIMPIN JAWA

Hasta Brata identik dengan Pedoman baku dalam kepemimpinan Jawa yang di sarikan dari sebuah cerita pewayangan dengan lakon Wahyu Makutharama yang dikenal dengan nama ajaran HASTABRATA yang artinya : 
  1. HASTA adalah 8 
  2. BRATA adalah tingkah laku atau watak. 
Jadi HASTABRATA adalah merupakan 8 guidance (pedoman) ilmu standard perilaku manusia dalam leadership & Manajemen.

Ilmu HASTABRATA telah di-wejangkan oleh Raden Regowo (Titisan Bhatara Wisnu) dari Ayodya kepada adiknya Barata sebelum dinobatkan menjadi raja di Ayodya bergelar Prabu Barata (Dalam Cerita Romo Tundung)
  1. Oleh Raden Regowo juga (Titisan Bhatara Wisnu) dari Ayodya kepada Raden Wibisono sebelum dinobatkan menjadi raja di Alengka yang berganti nama menjadi Sindelo bergelar Prabu Wibisono (Dalam Cerita Bedah Alengko).
  2. Sri Bathara Kresna (Juga Titisan Bhatara Wisnu) dari Dworowati mewejangkan rahasia ilmu HASTABRATA (Dalam Cerita Wahyu Makutoromo) kepada Raden Arjuna, sebagai penengah Pendawa yang telah menjalani “Perilaku” prihatin dengan cara bertapa.

Selasa, 20 Januari 2015

KAWULO, GUSTI LAN WIJATI ......SEBUAH RELIGI JAWA

Orang Jawa percaya bahwa Tuhan adalah pusat alam semesta dan pusat segala kehidupan karena sebelum semuanya terjadi di dunia ini Tuhanlah yang pertama kali ada. Tuhan tidak hanya menciptakan alam semesta beserta isinya tetapi juga bertindak sebagai pengatur, karena segala sesuatunya bergerak menurut rencana dan atas ijin serta kehendak-Nya. Pusat yang dimaksud dalam pengertian ini adalah sumber yang dapat memberikan penghidupan, keseimbangan dan kestabilan, yang dapat juga memberi kehidupan dan penghubung individu dengan dunia atas. Pandangan orang Jawa yang demikian biasa disebut Manunggaling Kawula Lan Gusti, yaitu pandangan yang beranggapan bahwa kewajiban moral manusia adalah mencapai harmoni dengan kekuatan terakhir dan pada kesatuan terakhir, yaitu manusia menyerahkan dirinya selaku kawula terhadap Gustinya.

Senin, 19 Januari 2015

HAKIKAT HATI MANUSIA

Pengertian  Hati menyangkut pada dua hal, yaitu : 
  1. Makna pertama adalah segumpal daging sanubari yang terletak di sebelah kiri dada. Ia adalah daging yang istimewa, di dalamnya terdapat rongga yang berisikan darah, itulah sumber dan pusat dari ruh. Syaiful M. Maghsri tidak bermaksud menerangkan bentuk dan tata kerjanya, sebab hal itu berkaitan dengan tujuan dan profesi (kerja) para dokter dan tidak berkaitan dengan tujuan-tujuan keagamaan. Hati dalam bentuk seperti ini terdapat juga dalam (tubuh) binatang.Hati yang kami maksudkan dalam buku ini bukanlah hati dalam pengertian itu. Sebab, ia adalah sepotong daging yang tidak berkadar. Ia berasal dari Yang mengetahui yang gaib dan yang tampak, karena hal itu dapat diketahui oleh binatang dengan indera penglihatannya sebagai kelebihan dari manusia.
  2. Makna kedua, rasa ruhaniah yang halus yang berkaitan dengan hati jasmani (bendawi), dan perasaan halus itu adalah hakikat dari manusia. Ialah yang tahu, mengerti, dan paham. Ialah yang mendapat perintah, yang dicela, diberi sanksi dan yang mendapat tuntutan. Ia memiliki hubungan dengan hati jasmani (bendawi). Akal manusia bingung untuk mengetahui letak hubungan dan pertaliannya, padahal pertaliannya (hubungan antara hati ruhaniah dengan jasmani) sama dengan hubungan antara watak dengan jasad, antara sifat dan yang disifati, antara pemakai alat dengan alat itu sendiri, antara sesuatu yang menempati tempat dengan tempat itu sendiri.

Senin, 05 Januari 2015

SEMUT JEPANG

Apakah Semut Jepang ? dan bagaimana ciri dan bentukya ?

Ini pertanyaan pertama yang membuat saya penasaran saat pertama kali mendengar semut jepang dari teman saya.  Dalam bahasa jepang semut disebut Ari yang secara harfiah mempunyai arti “serangga kesetiaan”. Seiring banyaknya pertanyaan mengenai semut jepang selama saya berjualan semut jepang. sebutan “semut jepang”  saya peroleh dari kawan saya yang memperoleh semut ini dari seorang pelajar dan dia mendapatkan dari pelajar itu 50ribu per ekor, dan pelajar itu memperoleh dari teman kuliahnya dijepang.