Jumat, 21 Oktober 2011

UNDUR UNDUR OBAT ALTERNATIF DIABETES



Tahukah anda undur-undur yang dalam bahasa latinnya Myrmeleon sp atau bahasa mandarinnya di-gu-niu dan Inggris nya Lion Ant terbukti secara klinik dapat menyembuhkan diabetes juga penyakit lainnya bahkan stroke berat sekalipun hanya dengan memakannya hidup-hidup. Dan dari dahulu sampai sekarang pun pengobatan Cina masih menggunakannya .


Undur-undur banyak ditemui disekitar rumah yang halamannya berpasir. Rumah atau lebih tepat disebut sebagai perangkap (seperti laba-laba) terlihat seperti lingkaran atau lubang di pasir. Serangga atau semut yang melaluinya akan terjebak dalam lubang pasir tersebut sehingga tidak dapat naik. Makanan undur-undur adalah serangga kecil.

Menurut Kawruh Boso Jowo karangan Daryanto, Undur-undur merupakan ‘anak’ Kinjeng Dom atau Capung jarum. Capung Jarum merupakan capung kecil yang mirip jarum.

Undur-undur sebagai obat

Tahukah anda kalau undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes. Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung

zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

Cara mengkonsumsinya : 

Langsung ditelan @ 3 atau 5 ekor. jadi setelah undur-undur dimabil dan dicuci bersih langsung aja ditelan sambil minum .. 

Beli kapsul kosong dan undur-undur dimasukkan hidup-hidup ke dalam kapsul ( setelah undur-undur dicuci ya…..) 

Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.


Larva Undur-Undur di atas Telapak Tangan 

Nama “undur-undur” diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai “singanya para semut”.

Klasifikasi

Undur-undur memiliki nama famili Myrmeleontidae yang berasal dari bahasa Yunani myrmex (semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara harfiah bisa diartikan “semut singa”. Famili Myrmeleontidae sendiri termasuk ke dalam ordo Neuroptera yang dalam bahasa Yunani bisa diartikan sebagai “sayap jala” atau “sayap berurat”. Nama itu diberikan karena semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap transparan dan berurat.

Anatomi

Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.

Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.

Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut “liang undur-undur”). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.

Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.

Perilaku

Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.

Makanan 



Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya. Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.

Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur. 

Potensi Undur-undur Sebagai Obat Diabetes

Kalau kamu pernah tinggal di desa, atau memang orang desa katrok, pasti pernah tau hewan yang namanya undur-undur. Hewan kecil ini suka hidup di tanah berdebu/berpasir dan gampang dikenali dari ‘rumahnya’ yang berbentuk kerucut terbalik (lihat gambar). Konstruksi rumah seperti ini bukannya tanpa tujuan. Bentuk kerucut terbalik ini oleh para insinyur undur-undur sengaja dibuat untuk menjebak hewan yang lebih kecil, misalnya semut, sebagai santapan harian mereka.

Hewan yang dalam dunia Biologi disemati nama Latin Myrmeleon ini sebenarnya merupakan tahap larva dari capung jarum (Jawa: kinjeng dom). Capung jenis ini bentuknya mirip dengan capung yang umumnya kamu lihat, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih panjang mirip jarum. Waktu masih larva hidup di tanah, menjelang dewasa nanti dia mengalami metamorfosis menjadi capung yang bersayap. Jadi dalam klasifikasi si undur-undur ini termasuk kelompok Insecta, ordo Neuroptera (sayap bentuknya kayak jala). Karena termasuk Neuroptera maka si undur-undur ini mengalami metamorfosis sempurna. Jadi bentuknya ketika masih kecil beda banget dengan bentuk setelah metamorfosis menjadi capung

Undur-undur ini ternyata bisa digunakan untuk mengobati penyakit diabetes (kencing manis). Sebenarnya ini bukan hal baru, karena sudah banyak kok orang yang pake undur-undur untuk pengobatan diabetes. Bahkan mereka yang bermata jeli melihat peluang ini sebagai lahan bisnis: jualan undur-undur! Peluang ini muncul karena di perkotaan susahnya setengah mati kalo mau nyari undur-undur. Kalo mau gampang dan gratis silahkan berburu di pedesaan.

Kemampuan mengobati kencing manis ini dikarenakan undur-undur mengandung zat yang disebut sulfonilurea. Zat ini mampu bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas pankreas dalam membentuk insulin. Seperti kamu tahu, diabetes disebabkan karena insulin yang diproduksi pankreas menurun. Padahal insulin diperlukan untuk mengubah glukosa (gula darah) menjadi glikogen (gula hati/gula otot). Ini berakibat kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi sedemikian rupa, sampek-sampek kelebihan glukosa tadi terbuang bersama air kencing. Makanya penyakit ini disebut kencing manis. Nah, efek dari sulfonilurea tadi mampu merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Kalau produksi insulin meningkat berarti kadar glukosa bisa diturunkan. Ini sudah terbukti secara medis, bahkan para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan undur-undur untuk pengobatan diabetes.

Trus cara pakeknya gimana? Ya gampang! Tinggal cari undur-undur terus langsung telan aja! Kalo jijik bisa diakali dengan memakai kapsul kosong. Beli kapsul kosongan di apotik terus masukkan 3 – 5 ekor ke dalam kapsul baru ditelan atau diminum pake air. Lakukan setiap hari atau sampai kadar gula darah stabil. Yang harus diingat, sebaiknya mengkonsumsi undur-undur yang masih hidup tanpa harus dibersihkan air terlebih dahulu. Kalau terkena air khasiatnya akan hilang karena dipercaya salah satu bagian yang bermanfaat dari hewan ini adalah rambutnya 

Larva Undur-undur untuk Obat Berbagai Penyakit? 

Pernah mendengar hewan undur-undur? Larva serangga undur-undur (Myrmeleontindae) atau yang biasa disebut semut singa dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut seorang penjual undur-undur, Ernawati, larva undur-undur dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi, stroke, sakit gula, diabetes, sesak napas, reumatik, sakit kuning, pegel linu, dan lainnya. "Bisa buat kesehatan, diminum (ditelan) hidup-hidup," ujar Ernawati yang ditemui di pasar burung Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2010).

Karena dipercaya mampu menyembuhkan penyakit, undur-undur membuka peluang bisnis untuk diperjualbelikan. Ernawati mengaku, seekor larva undur-undur laku dijual Rp 300- Rp 1.000 tergantung penawaran pembeli. Ukuran larva undur-undur seukuran semut besar namun gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki taring di kepalanya. Menurut Ernawati, pembeli biasa membeli dalam jumlah bervariasi mulai dari 10 ekor hingga ribuan ekor. "Jadi bisa untung kadang tiga ratus ribu, kadang empat ratus, kadang lima ratus, tujuh setengah, tergantung lagi banyak apa enggak," katanya.

Meskipun menguntungkan, larva undur-undur cukup sulit ditangkap. Mereka tinggal dalam pasir dan biasanya bersembunyi di dalam membuat berbentuk corong yang dibuat dengan tubuhnya dengan bergerak mundur. "Kalau musim hujan, jarang ada, biasanya di pasir samping dinding rumah, teras, pesisir pantai, banyak di Jawa Tengah," kata Ernawati. Karena sulit dicari itulah, maka Ernawati selama hanya mengandalkan pemasok dari Jawa Tengah yang rutin mengirim stok larva undur-undur yang kemudian dijual Ernawati tersebut.

Mengenai biaya perawatan stok larva undur-undur, Ernawati mengatakan, "Gampang, tinggal taroh di pasir kering, dikasih susu," katanya. Uniknya, larva undur-undur biasa diberi makan susu bubuk agar bertahan selama disimpan menunggu pembeli. "Makannya susu bubuk, susu bayi, taburin saja sedikit di pasirnya," kata Ernawati. 

Undur-undur, Binatang yang Mulai Langka

Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.

Nama “undur-undur” diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai “singanya para semut”.

Namun undur-undur kini sulit didapat karena habitatnya lenyap oleh bangunan-bangunan modern. Oleh karena itu, kini saatnya untuk kembali pada alam dengan melestarikan binatang undur-undur. 

Undur-undur berkhasiat mengobati penyakit diabetes, terbukti secara medis, bahkan para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan binatang undur-undur yang masih hidup tanpa harus dibersihkan air terlebih dahulu. Kalau terkena air khasiatnya akan hilang. Yang dapat dipercaya menyembuhkan diabetes dari binatang undur-undur ini salah satunya adalah bulunya.

Undur-undur juga tidak boleh dimakan dalam keadaan mati. Jika merasa jijik, pasien bisa memasukkan ke kapsul kosong lalu dimakan dengan dorongan air.

Kekuatan hidup undur-undur jika di tempat terbuka (bukan di tanah gembur) bisa bertahan selama dua hari, jika disediakan tanah gembur, akan bertahan hidup cukup lama. Dan tak lupa diberi bubuk roti sebagai makanannya.

Undur-undur hidup di dalam tanah kering gembur, tidak berlembap, dan biasanya berada di daerah perkampungan karena kalau di kota sekarang ini tanahnya sudah terkontaminasi dengan berdirinya gedung-gedung bertingkat dan tanah berubah menjadi aspal dan tembok. Sedangkan habitat undur-undur adalah tanah gembur yang tidak berlembap. Undur-undur yang berkualitas biasanya terdapat di daerah pegunungan.

Dengan kembalinya pada alam, undur-undur adalah salah satu penawar untuk penyakit diabetes, semoga saja alam bisa menjawab keluhan penderita diabetes dan masyarakat ataupun pemerintah mampu menjaga kelestarian undur-undur. Kalau bukan kita, siapa lagi? 

Pertimbangkan saat makan undur-undur

Sekitar tahun 70-80 an abat ke 19 alias tahun 1970-80an, beredar yg namanya kutu jepang. Banyak org kemudian makan sang kutu hidup2 dg ditaroh dipisang atau di bungkus dg sesuap nasi dan dimakan alias ditelan.

Tahun 90 an, para pemakan kutu tersebut lalu tetap saja meninggal dg penyakitnya yg katanya sdh disembuhkan segalanya oleh sang kutu Jepang. Tahun 2000an saya dengar bahwa kutu tersebut ternyata adalah kutu mayat, yg kemudian ternyata juga bisa bermutasi dlm perut dan tetap hidup sampai ybs meninggal dan karena satu dan lain hal jenasah ybs akan dipindahkan ditemukan sang kutu sendang menikmati mayat ybs di dlam peti matinya.

Bersamaan dengan pudarnya sang kutu mayat, maka muncul hal baru jamur camphucia, yg juga di ceritakan dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan sempat diminum oleh saudara saya yg termasuk bandel dan lebih percaya kepada pemberitaan2 semacam ini.Hasilnya 2004 saudara saya tersebut operasi pasang stem karena jantung terjadi pneyempitan, setelah sebelumnya menyatakn diri sembuh dari segala macam penyakit.

Didalam search engine, saya temukan direction ke Republika online yg kemudian sdh dihapus, berita tentang undur2 ini. Didalam TCM, tdk saya temukan undur ini, mungkin karena undur2 tdk bisa tahan dingin sehingga tdk ada dlm ururtan binatang yg bisa dipakai utk obat, atau barangkali literatur saya yg kurang komplet, karena saya memang hanya sekedar tau TCM tetapi tdk mendalaminya; yg ada adalah kecoa, kaki seribu, kalajengking, tokek dlsbnya, termasuk lalat hijau sebagai sumber obat penguat libido.

Sebagai Naturopath, saya lebih cendrung bukan sembarangan back to natural, tetapi perlu dasar2 ilmiah ttg kandunga, efek di tubuh dan efek2 jangka panjang dlm korelasi dg reaksi tubuh terhadap berbagai zat terkandung didalamnya.

Saya ingat ketika masih kecil, Ibu saya menderita eksim yg cukup parah, di kaki, sampe2 semua sendal sdh digantikan dan dicoba, masih juga nongol, dan terakir karena kata org bisa baik, dia makan pisang dg sedikit belerang yg dihaluskan.jelas belerang mengandung sulfur, dan beracun, tetapi cukup ajaib kaerna lukannya pada eksim berangsung membaik. Akan tetapi sembuh setelah beliau pindah hidup di jakarta dg air yg berbeda dg yg didaerah, jadi apakah sang belerang, atu pisang atau air yg menyembuhkannya, saya tdk tau karena waktu itu saya masih bloon, alias belum belajar ttg hal2 medical seperti sekarang; yg jelas,Setelah sekian tahun dan beliau menginjak usia 80 an, muncul rekasi terpendam di hampir sekujur tubuhnya berupa semacam cacar air, tetapi tdk ada infeksi tubuh, tdk ada panas, dan menjadi langganan dokter kulit sampai akirnya keracunan obat dan pingsan.

So, back to natural, dg fresh air, dg intensif step by step, semua kendal diperbaiki, akirnya beliau bisa menikmati hidup sampai kini berusia 85 tahun dg sehat.

adi some time kita tdk tau apa kandungan dan reaksi tubuh bahan2 tersebut tetapi kita nekat makan juga dan hasilnya kelihatnnya ada perbaikan, tetapi apakah perbaikan itu merupakan hasil dari apa yg kita pakai, ataukah hanya kmuflase hasil, yg kemudian bisa menjerumuskan kedalam hal yg lain lagi?? Kutu mayat dimakan karena propaganda menyembuhkan, minyak kelapa jadi mahal harganya karena bisa jadi obat ajaib, jamur air di biakan dan diminum mentah setiap hari?? dan masih banyak hal lainnya seperti unduru2 ini.

Itulah maka judul tulisan saya ganti, mesti ada yg salah............ Kalau ada yg kuat, hebat tegar, seperti kuku macan, tulang badak, ekor pari, semua dipakai sebagai obat kuat, apa ia bisa membuatnya jadi kuat karena yg empunya juga kuat?

Mengenai undur2 sendiri, kalau dimatikan berkurang kasiatnya, maka sukar juga utk mendeteksi kandungannya, akrena hampir semua alat ukur perlu di bom dg sinar radioaktif yg berarti sdh mati dulu baru bisa dideteksi kandungannya berdasarkan konsentrasi bahan2 yg bereaksi tersebut.Apakah nasib undur2 akan bertambah baik setlah menmghuni rongga perut dan bercampur dg asam lambung??? Nak tau juga, apakah sempat tercerna atau nasibnya seperti kutu mayat yg kemudian menjadi berubajh utk tetap hidup didalam perut yg memakannya??? juga tdk tau, akrena hampir 30 tahun kemudian baru ketahuan bahwa kutu itu adalah kutu mayat, dan tetap hidup dlm perut korban yg terprofokasi utk memakannya.

Jadi utk pertanyaan ini, masih tanda tanya kandungan undur2, dan bukan hanya sekedar mengukur penurunan gula darah puasa dan tdk puasa, tetapi perlu memeprhitungakan semua faktor yg ada.

Percaya atau tdk tetapi ada pasien yg merasa ia menderita suatu penyakit, pada hal dlm kenyataan penyebabnya bukan gangguan yg mesti terjadi tetapi karena faktor psiskis, bisa disembuhkan dg pil kosong (placebo). Ada yg sebenarnya tdk perlu mengalami gangguan tersebut tetapi karena kesalahan diet malah menjadikannya menderita kesalahan dan mengalami gangguan tersebut.So, komentar saya, sebaiknya mengetahui kandungan, mengetahui reaksi tubuh, mengetahui reaksi bahan, mengetahui, kemungkinan2 yg terjadi dg berbagai kondisi manusia yg memang unique, reaksi2 jangka pendek dan jangka panjang, semua diperhitungakan dg sebaik2nya, akerna berupaya menyembuhkan org dari kelaianan buakn hanya sekdar menghilangkan penyakitnya atau gejala saja tetapi berarti kita juga bermain dg kehidupan ybs.

Undur undur membuat Diabetes Mundur

Did you know undur-undur? ituloh hewan kecil yang jalan nya mundur yang biasa hidup di pasir. Ternyata hewan kecil ini bisa menyembuhkan penyakit dalam seperti diabetes. Pertama kali saya tau bahwa “Undur undur membuat Diabetes Mundur” dari tetangga saya, sekitar dua minggu yang lalu menyakan kepada saya dimana tempat yang banyak undur undur, pas saya tanya buat apa undur undur? tetangga saya menjawab buat mengobati diabetes katanya. awal nya si saya tidak percaya, tapi pas saya tanya om google ternyata benar, banyak dibahas juga lo di internet. Saya coba bahas disini ya. Cekidot!

Undur-undur yang dalam bahasa latinnya Myrmeleon sp atau bahasa mandarinnya di-gu-niu dan Inggris nya Lion Ant terbukti secara klinik dapat menyembuhkan diabetes juga penyakit lainnya bahkan stroke berat sekalipun hanya dengan memakannya hidup-hidup. Dan dari dahulu sampai sekarang pun pengobatan Cina masih menggunakannya .

Undur-undur banyak ditemui disekitar rumah yang halamannya berpasir. Rumah atau lebih tepat disebut sebagai perangkap (seperti laba-laba) terlihat seperti lingkaran atau lubang di pasir. Serangga atau semut yang melaluinya akan terjebak dalam lubang pasir tersebut sehingga tidak dapat naik.

Undur-undur sebagai obat

Ternyata undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat tradisional diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes. Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

Cara mengkonsumsinya :

Langsung ditelan @ 3 atau 5 ekor. jadi setelah undur-undur dimabil dan dicuci bersih langsung aja ditelan sambil minum. Beli kapsul kosong dan undur-undur dimasukkan hidup-hidup ke dalam kapsul ( setelah undur-undur dicuci )

Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir. 

Klasifikasi

Nama “undur-undur” diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai “singanya para semut”.

Undur-undur memiliki nama famili Myrmeleontidae yang berasal dari bahasa Yunani myrmex (semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara harfiah bisa diartikan “semut singa”. Famili Myrmeleontidae sendiri termasuk ke dalam ordo Neuroptera yang dalam bahasa Yunani bisa diartikan sebagai “sayap jala” atau “sayap berurat”. Nama itu diberikan karena semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap transparan dan berurat.

Anatomi

Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.

Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.

Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut “liang undur-undur”). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.

Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.

Perilaku

Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.

Makanan

Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya. Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.

Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur. 

Undur-undur, Obat Alternatif Atasi Diabetes

Selain tripang emas, undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp. ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes.

Berdasarkan penelitian yang diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit. 

Pemilik Toko Obat Wan Fu Dang di Kapas Krampung, Koh Eddy, mengakui undur-undur sejak lama dikenal masyarakat Tiongkok untuk pengobatan diabetes. Biasanya, undur-undur mentah dimasukkan ke dalam kapsul atau dicampur bahan herbal lain lalu ditelan. Cara pengobatan alternatif ini kini mulai diburu pasien diabetes.

Ia minum sehari dua kali dengan cara ditelan, sekali telan langsung tiga ekor. Karena, kadar gula darahnya sudah turun, konsumsi undur-undurnya berkurang menjadi tiga ekor sehari. Jika menelan hewan ini terlalu banyak menyebabkan badan panas.

Mengenal Undur Undur

Banyak sekali karya ilmiah mengenai undur-undur, rata-rata menerangkan dan menyebutkan undurundur sebagai binatang karnivora yang menangkap mangsa dari sarangnya. Namun, jarang yang tahu bahwa dari ilmu pengobatan alternative, sebenarnya, undur-undur sangat mujarab dipakai sebagai obat, dan mempunyai kandungan gizi tinggi. Kali ini, kita akan berkenalan dengan hewan yang disebut undur-undur. Kalau kita mengira undur-undur adalah hewan yang bersarang di rumah kita dan asli Indonesia, ternyata undur-undur ada di seluruh dunia.

Melawan Stroke dengan Undur-Undur

Sejenis serangga kecil yang menggali lubang di pasir bisa menjadi obat alternatif. Jika berkunjung ke pedesaan atau perkampungan, perhatikanlah baik-baik di bawah pagar atau tembok rumah yang berpasir halus. Akan tampak kawah-kawah kecil berderet rapi. Lemparkan seekor semut atau sebutir pasir ke tengah kawah itu. Seekor serangga akan muncul dari tengah kawah. Jika kita mengusiknya, dia akan terburu-buru mundur kembali ke dalam pasir.

Binatang itu biasa dinamakan undur-undur, karena berjalan mundur saat kembali ke dalam sarangnya. Dapat ditemukan di dalam tanah berpasir halus di bawah pagar atau tembok. Di kawasan perkotaan yang tanahnya sudah dipadatkan, ditutupi paving block atau taman hias, hewan ini sudah jarang ditemukan. Padahal, pada tubuhnya yang kecil terkandung khasiat untuk mengobati beberapa penyakit, khususnya yang sering diderita penduduk perkotaan.

Kehidupan kota yang sibuk, berpacu dengan waktu, seringkali menimbulkan ketegangan. Hal itu mempengaruhi kesehatan. Stres pun tak dapat dihindarkan.

Jika kewaspadaan terhadap kesehatan diabaikan, maka timbulnya berbagai penyakit hanya tinggal menunggu waktu. Selain stres, penyakit yang banyak diderita penduduk perkotaan adalah darah tinggi, stroke yang mengkibatkan kelumpuhan, diabetes dan penyakit yang berhubungan dengan syaraf.

Saat ini pengobatan alternatif sedang digandrungi. Orang beralih kepada obat-obatan yang berasal dari alam, seperti minum rebusan akar pohon, daun-daunan atau makan buah-buahan tertentu yang diyakini memiliki khasiat menyembuhkan. Mengonsumsi hewan tertentu juga diyakini bisa menyembuhkan.

Serangga undur-undur ini juga kini menjadi alternatif pengobatan. Seperti halnya mengonsumsi air rebusan cacing yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tipes atau memakan empedu kelelawar sebagai obat penyakit asma. Undur-undur ternyata berkhasiar menyembuhkan darah tinggi, stroke dan diabetes.

Untuk memperoleh seekor undur-undur memang tidak selalu mudah. Makanan utamanya adalah semut dan serangga lainnya yang terperangkap di kawah pasirnya. Undur-undur yang lebih besar juga memangsa undur-undur yang lebih kecil.

Trik yang digunakan untuk memancing serangga ini keluar dari sarangmya tidak perlu harus membongkar sarangnya. Jika berhasil mendapatkan seekor undur-undur, serangga itu diikat dengan benang dan dimasukkan ke dalam sarang yang lain. Beberapa saat diangkat, undur-undur kedua ikut tertarik keluar.

Saat ini lebih dari 1.000 ekor undur-undur yang diternakan Agus Sulaeman. Dia memisahkan serangga yang besar dan yang kecil. Namun demikian ukurannya tidak mempengaruhi khasiatnya. Besar atau kecil, khasiatnya sama. Agus berharap ada penelitian terhadap binatang ini, agar bermanfaat bagi dunia kedokteran maupun bagi masyarakat yang membutuhkan 

Hewan Undur-undur Ternyata Bisa Terbang

Hewan undur-undur ternyata bisa terbang. Hewan yang kita kenal sebagai Undur-undur lantaran suka bergerak mundur dan menggali rumah berbentuk corong ternyata hanya larva. Hewan undur-undur mengalami proses metamorfosis dari telur, larva, kepompong, hingga menjadi Undur-undur dewasa. Saat dewasa Undur-undur mempunyai sayap dan bisa terbang.

Undur-undur adalah nama umum dari berbagai jenis spesies serangga yang terkumpul dalam famili Myrmeleontidae. Hewan Undur-undur ini terdiri lebih dari 2.000 spesies yang hidup tersebar di seluruh dunia, terutama daerah bersuhu hangat.

Nama Undur-undur diberikan lantaran kebiasaan larvanya dalam berjalan mundur saat membuat sarang jebakan. Sedang di beberapa negara Undur-undur disebut sebagai antlion (semut singa) karena kebiasaannya menjebak dan memangsa semut sehingga menjadi ‘singanya para semut’. Nama familinya, Myrmeleontidae merupakan bahasa latin yang berasal dari kata myrmex (semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara harfiah bisa diartikan “semut singa”. Sedangkan Undur-undur dewasa yang mampu terbang, jarang diperhatikan dan dikenali lantaran merupakan hewan nokturnal tang aktif pada sore dan malam hari.

Ciri dan Metamorfosisi Undur-undur. Penampilan Undur-undur dewasa sekilas mirip Capung namun memiliki antena yang panjang. Ukurannya relatif kecil, bervariasi antar satu spesies dengan lainnya dengan panjang tubuhnya antara 4-10 cm. Kemampuan terbang Undur-undur tidak selincah Capung. Undur-undur (antlion) mengalami proses metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva, kepompong, hingga Undur-undur dewasa. Perkembangan Undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir.

Telur undur-undur akan menetas menjadi larva. Larva inilah yang sering kita lihat yang mempunyai tubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Larva Undur-undur membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur dan memakai tubuhnya untuk menggali hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong.

Makanan larva Undur-undur adalah jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Yang unik, larva Undur-undur tidak memiliki anus sehingga sisa metabolisme akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi Undur-undur dewasa.

Setelah menjadi larva, hewan Undur-undur (antlion) akan menjadi kepompong atau pupa. Bentuk kepompong Undur-undur mirip butiran pasir yang terkubur hingga beberapa centimeter di dalam tanah. Setelah sekitar satu bulan, kepompong berubah menjadi Undur-undur dewasa dan mulai tumbuh sayap sehingga mampu terbang.

Undur-undur dewasa mulai terbang untuk mencari pasangan dan melakukan perkawinan. Rata-rata usia Undur-undur dewasa hanya sekitar 20-25 hari saja. Makanan Undur-undur dewasa bervariasi. Sebagian spesies memakan serangga, sedangkan spesies lainnya memakan nektar (sari bunga) dari bunga.

Undur-undur dewasa yang telah bisa terbang ini akan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Perkawinan sepasang Undur-undur dilakukan dengan hinggap di pohon. Uniknya, proses kopulasi (senggama) yang dilakukan Undur-undur dengan cara saling melekatkan ujung ekornya mampu berlangsung hingga dua jam. Setelah itu, sang betina akan mencari tempat untuk bertelur.

Konon Undur-undur (larva) mempunyai khasiat untuk menyembuhkan diabetes dan stroke. Sayangnya saya tidak paham bagaimana cara mendapatkan khasiatnya. Juga jika dikaji secara klinis.

Ingat Undur-undur, ingat masa kecil. Saya suka sekali ‘mengail’ Undur-undur dengan cara memasukkan sebatang ijuk ke dalam liang atau rumahnya. Sang Undur-undur akan menggigit ijuk sehingga dengan mudah hewan ini bisa diangkat. Tak tahunya, hewan ini bisa melakukan metamorfosis yang kemudian membuatnya bisa terbang.

Manfaat  Secara umum

1. Dapat mengobati diabetes

Cina adalah negara yang terkenal dengan berbagai resep obat herbal. Dan salah satunya adalah undur-undur, hewan kecil ini digunakan sebagai obat diabetes. Seperti yang telah kita ketahui diabetes adalah penyakit yang disebabkan karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk menyeimbangkan kadar gula yang masuk kedalam tubuh seseorang, dan dapat berakibat akan terjadi kalebihan kadar gula didalam tubuh. Dan kelebihan darah pada tubuh tersebut dapat masuk kedalam darah. Istilah tersebut sering kita dengar dengan sebutan kelebihan kadar gula darah atau diabetes.

2. Melancarkan kerja pankreas

Universitas gajah mada jogjakarta telah melakukan penelitian denga tema “kajian undur-undur darat ”. undur- undur memiliki kandungan sejenis zat “sulfonyiurea” , zat inilah yang berfungsi dominan yang bekerja melancarkan kinerja pankreas dalam memproduksi insulin.

Seperti pada umumnya mengkonsumsi obat herbal maupun obat lainnya harus sesuai dengan resep yang telah diberikan. Begitu juga dengan mengkonsumsi undur-undur, mengkonsumsi undur-undur sesuai resep akan memberikan efek positif bagi kesehatan, namun jika anda kelebihan mengkonsumsi undur-undur akan menimbulkan rasa panas dibadan anda.

Nah, setelah anda mengetahui informasi tersebut anda dapat menggunakan undur-undur sebagai obat untuk mengatasi diabetes. Cara tersebut juga dapat anda informasikan pada keluarga yang mengalami diabetes, 

Klasifikasi ilmiah. 
Kerajaan: Animalia; 
Filum: Arthropoda; Upafilum: Hexapoda; 
Kelas: Insecta; Upakelas: Pterygota; 
Infrakelas: Neoptera; 
Ordo: Neuroptera; 
Famili: Myrmeleonti

Sumber : id.wikipedia.org dan berbagai sumber lainnya.

1 komentar: