Sabtu, 12 November 2011

DIET DAN OLAH RAGA PENDERITA DM

Ada kekhawatirkan bahwa seorang penderita Diabetes Mellitus (DM) tidak boleh sama mengkonsumsi makanan ”enak”, sebab makanan-makanan itu dapat membuat kondisi si penderita semakin kronis. Ternyata semua penyataan tersebut tidak selamanya benar. Menderita diabetes bukan berarti anti terhadap segala jenis makanan ini.


Menurut Dr. Endang Darmoutomo MS, seorang clinical nutritionist dalam seminar bertajuk ”Diabetes, Jangan Jadi Masalah!” di RS Siloam, beberapa waktu lalu, meskipun seseorang menderita penyakit yang dikenal sebagai penyakit ”gula darah” ini, toh mereka tetap dapat mengkonsumsi makanan tersebut.

”Karena penyakit ini ditandai dengan meningkatnya gula dalam darah, maka yang perlu dilakukan adalah mengontrol gula darah itu sendiri. Hal ini sangat penting untuk mencegah timbulnya komplikasi yang disebabkan oleh meningkatnya gula darah tersebut yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup,” tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa ”makanan enak” tetap saja dapat dikonsumsi asalkan ada keseimbangan gizi di dalamnya. Dalam arti makanan itu harus mengandung karbohidrat sebanyak 50 hingga 65 persen, 15-20 persen protein dan antara 25-30 lemak. Tak Cuma itu makanan yang dikonsumsi juga harus mengandung serat, vitamin dan mineral.
”Selain itu si penderita juga harus membuat jadwal makan, oleh raga dan minum obat secara teratur agar dapat dikendalikan insulin sehingga glukosa tidak menumpuk dalam darah,” jelas Endang menambahkan.

Dalam hal diet, perhatikan konsumsi takaran karbohidrat. Menurut dr. Ervina Karyadi, MSc., ahli gizi, ada 2 golongan karbohidrat, yakni kompleks dan sederhana. Bila mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti pada roti, nasi, atau kentang, zat ini akan diuraikan menjadi rantai tunggal glukosa, kemudian baru diserap ke dalam aliran darah.
Kadar gula memang akan naik, tapi dengan cepat atau banyak. Bila mengkonsumsi makanan berkarbohidrat sederhana, seperti selai, jeli, sirup, limun, es krim, kadar gula darah segera naik memasuki sistem darah.
Sebab itu penderita DM dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat sederhana. Sebaliknya, mengkonsumsi sumber karbohidrat berserat alami seperti roti biji gandum, biskuit berserat, sayuran, kacang-kacangan, dan buah segar (kadar gula rendah).
Dr. David menganjurkan kepada penderita DM di Indonesia, gunakan komposisi 68% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak, dan 12% kalori protein.
Pada dasarnya, diet diabetes terdiri atas 3 kali makan utama dan 3 kali makan antara (snack) dengan jarak 3 jam. Contohnya:
  • Pukul 06.30 - makan pagi.
  • Pukul 09.30 - makanan kecil atau buah.
  • Pukul 12.30 - makan siang.
  • Pukul 15.30 - makanan kecil atau buah.
  • Pukul 18.30 - makan malam.
  • Pukul 21.30 - makanan kecil atau buah.
Setiap kali makan dalam jumlah porsi kecil sampai sedang agar tidak membebani pankreas. Buah-buahan yang diajurkan, pepaya, kedondong, pisang, apel, tomat, semangka yang kurang manis. Yang dilarang, sawo, mangga, jeruk, rambutan, durian, anggur.
Dalam melaksanakan diet diabetes sehari-hari hendaknya mematuhi pedoman diet 3J, yakni jumlah kalori, jadwal diet, dan jenis makanan yang boleh dan yang tidak.
Penentuan gizi penderita DM dilaksanakan berdasarkan BBR (berat badan relatif) dengan rumus:
                             BB
           BBR = --------------------- x 100%
                      TB - 100 TB
 
Di mana: BB = berat badan (kg)
              TB = tinggi badan (cm)
Tentu saja untuk mengukur sendiri batasan diet yang dilakukan agak sulit tanpa bantuan ahli gizi atau dokter yang merawat penderita. Sebab masih ada lagi kriteria lain yang harus dipertimbangkan yakni kurang tidaknya berat badan, ringan tidaknya penyakit, kurus tidaknya penderita, komplikasi yang ada, dll.
Secara terpisah Dr.Megah Imeyati Senduk Sp. RM, konsultan rehabilitasi medis menjelaskan bahwa yang paling penting dalam menjaga naiknya gula darah tersebut adalah dengan melaksanakan olahraga teratur. Salah satu yang cukup baik adalah senam aerobik. Lalu mengapa harus berolah raga, karena penyebab terbesar kematian pada penderita diabetes adalah terkena stroke, peripheral vascular disease dan myocard infark. ”Dengan olahraga semua penyakit ini dapat ditanggulangi. Selain itu dengan olahraga kita juga dapat menjaga kebugaran sebagai pencegahan efektif penyakit-penyakit ini serta membuat sensitivitas insulin naik,” tutur Megah.
Olahraga secara teratur bagi penderita DM sangat dianjurkan. Dr. Sadoso Sumosardjuno, pakar kesehatan olahraga, menyarankan agar berolahraga 6 hari seminggu dalam porsi sedang. Jenisnya aerobik seperti jalan kaki atau senam, paling tidak 20 - 45 menit/hari.
Denyut nadi dikontrol kira-kira 60% melebihi denyut nadi maksimal - normal (tidak melebihi 85% denyut nadi maksimal). Antara 60% - 80% denyut nadi maksimal ini disebut zone latihan. Denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia (dalam tahun).
Namun jangan lupa melakukan pemanasan dan cooling down (menurunkan intensitas latihan secara bertahap). Satu sampai tiga jam sebelum berolahraga makan secukupnya. Kalau berolahraga berat yang berlangsung lama, dianjurkan menyantap snack setiap 30 menit. Juga banyak minum air putih (dingin atau tidak).
"Sebelum mulai berolahraga perlu diketahui keadaan fisik dan status penyakitnya secara pasti," tambah dr. David. Jangan memilih olahraga yang berhenti mendadak seperti tenis atau badminton. Sebaiknya tidak berolahraga di ruang ber-AC atau terlalu panas. Jika menggunakan suntikan insulin, kadar gula darah harus dipantau sendiri sebelum, selama, dan sehabis olahraga. Jika kadar gula 250 mg% ke atas, olahraga ditunda dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar