Senin, 17 September 2012

HASTA DASA PARATEMING PRABHU. (merupakan ajaran Maha Patih Gajah Mada tentang seorang PEMIMPIN)

Gajah Mada adalah seorang Mahapatih dari kerajaan Majapahit. Sepak terjangnya dalam sejarah Indonesia tidak bisa dipisahkan, karena menjadi inspirasi bagi para pendiri bangsa ini untuk bisa menyatukan kembali Nusantara ke dalam satu Sumpah Pemuda (terinspirasi dari sumpah Palapanya Gajah Mada: “Saya baru akan berhenti berpuasa makan kelapa, jikalau Nusantara sudah takluk dibawah kekuasaan Majapahit”), kemudian negara yang berdaulat yaitu Indonesia.

 
Banyak pemikirannya yang telah dituangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, contohnya saja “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, Sehingga ia pun dapat di sejajarkan dengan para ahli filsafat Yunani kuno, seperti Herodotus, Aristoteles, Socrates, Plato, Eratosthenes, Kallimakhus, Karneades, Aristippus, Arete, serta Sinesius.

Menurut Gajah Mada, pada dasarnya hanya ada dua pilihan bila kita hidup dalam suatu perkumpulan, yakni sebagai pemimpin atau orang yang dipimpin. Sebagai pemimpin, maka ia harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memimpin (kapabilitas), serta dapat diterima oleh yang dipimpin ataupun atasannya (aksetabel). Kemampuan dalam arti mampu memimpin, mampu mengorbakan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi serta dapat diterima atau dapat dipercaya oleh anggota masyarakat dan pejabat yang diatasnya. Sedangkan sebagai anggota yang baik, kita harus memiliki loyalitas, patuh dan taat pada perintah atasan sebagai pemimpin, dan rela berkorban serta bekerja keras untuk mendukung atasan dalam pencapaian tujuan yang dalam ajaran agama disebut Satya Bela Bakti Prabu.

Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan ibarat singa dengan hutan, yang perlu diterapkan oleh pemimpin dan masyarakatnya. Sehingga dapat sukses dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Tidak ada pemimpin yang sukses tanpa didukung masyarakatnya, demikian pula sebaliknya.

Sebagaimana yang dijelaskan di dalam buku “Misteri Gajah Mada” karya: Purwadi, 2009, maka menurut Mahapatih Gajah Mada ada 18 ilmu kepemimpinan yang harus diterapkan, diantaranya:
  1. WijayaSeorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang tenang, sabar dan bijaksana serta tidak lekas panik dalam menghadapi berbagai macam persoalan, karena hanya dengan jiwa yang tenang masalah akan dapat dipecahkan.
  2. Mantriwira, Seorang pemimpin harus berani membela dan menengakkan kebenaran dan keadilan, tanpa terpengaruh tekanan dari pihak manapun
  3. Natangguan, Seorang pemimpin harus mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut, sebagai tanggungjawab dan kehormatan.
  4. Satya Bakti Prabu, Seorang pemimpin harus memiliki loyalitas kepada kepentingan yang lebih tiggi dan bertindak dengan penuh kesetiaan demi nusa dan bangsa.
  5. Wagmiwak, Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan mengutarakan pendapatnya, pandai berbicara dengan tutur kata yang tertib dan sopan, serta mampu menggugah semangat masyarakatnya.
  6. Wicaksaneng Naya, Seorang pemimpin harus pandai berdiplomasi dan pandai mengatur strategi dan siasat.
  7. Sarjawa UpasamaSeorang pemimpin harus rendah hari, tidak boleh sombong, congkak mentang-mentang menjadi pemimpin dan tidak sok berkuasa.
  8. DirosahaSeorang pemimpin harus rajin dan tekun bekerja, pemimpin harus memusatkan rasa, cipta, karsa dan karyanya untuk mengabdi kepada kepentingan umum.
  9. Tan Satresna, Seorang pemimpin tidak boleh memihak dan pilih kasih terhadap salah satu golongan atau memihak saudaranya, tetapi harus mampu mengatasai segala paham golongan. Sehingga dengan demikian akan mampu mempersatukan seluruh potensi masyarakatnya untuk menyukseskan cita-cita bersama.
  10. Masihi Samasta Buwana, Seorang pemimpin harus mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia dari Tuhan dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat.
  11. Sih Samasta BuwanaSeorang pemimpin harus dicintai oleh segenap lapisan masyarakat dan sebaliknya pemimpin harus mencintai rakyatnya.
  12. Negara Gineng Pratijna, Seorang pemimpin senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan, maupun keluarganya.
  13. Dibyacita, Seorang pemimpin harus lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain atau bawahannya (akomodatif dan inspiratif).
  14. Sumantri Seorang pemimpin harus tegas, jujur, bersih dan berwibawa.
  15. Nayaken MusuhSeorang pemimpin harus dapat menguasai musuh-musuhnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, termasuk juga yang ada di dalam dirinya sendiri (nafsunya/sadripu).
  16. Ambek Parama Arta. Seorang pemimpin harus pandai menentukan prioritas atau mengutamakan hal-hal yang lebih penting bagi kesejahteraan dan kepentingan umum.
  17. Waspada Purwa Arta, Seorang pemimpin harus selalu waspada dan mau melakukan mawas diri (instropkesi) untuk melakukan perbaikan.
  18. Prasaja, Seorang pemimpin harus berpola hidup sederhana (Aparigraha), tidak berfoya-foya atau serba gemerlap.
Selain itu, Gajah Mada juga mengamalkan ajaran dari Prabu Arjuna Sasrabahu dalam pewayangan, yang merumuskan ilmu kepemimpinan yang dikenal dengan Panca Titi Darmaning Prabu atau lima kewajiban sang pemimpin. Yaitu:
  1. Handayani Hanyakra Purana, Seorang pemimpin senantiasa memberikan dorongan, motivasi dan kesempatan bagi para generasi mudanya atau anggotanya untuk melangkah ke depan tanpa ragu-ragu.
  2. Madya HanyakrabawaSeorang pemimpin di tengah-tengah masyarakatnya senantiasa berkonsolidasi memberikan bimbingan dan mengambil keputusan dengan musyawarah dan mufakat yang mengutamakan kepentingan rakyat.
  3. Ngarsa Hanyakrabawa, Seorang pemimpin sebagai seorang yang terdepan dan terpandang senantiasa memberikan panutan-panutan yang baik sehingga dapat dijadikan suri tauladan bagi masyarakatnya.
  4. Nir bala Wikara, Seorang pemimpin tidaklah selalu menggunakan kekuatan atau kekuasaan di dalam mengalahkan musuh-musuh atau saingan politiknya. Namun berusaha menggunakan pendekatan pikiran dan lobi, sehingga dapat menyadarkan dan disegani pesaing-pesaingnya.
  5. Ngarsa Dana Upaya, Seorang pemimpin sebagai seorang kesatria harus senantiasa berada didepan dalam mengorbankan tenaga, waktu, materi, pikiran, bahkan jiwanya untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakatnya.
Terdapat pula beberapa kriteria yang harus dimiliki dalam kepemimpinan, sehingga semakin menunjang keberhasilan dari seorang pemimpin maupun mereka yang dipimpin. Diantaranya sebagai berikut:
  1. Abikamika, Pemimpin harus tampil simpatik, berorientasi kebawah dan mengutamakan kepentingan rakyat banyak dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
  2. Prajna, Pemimpin harus bersikap arif dan bijaksana, menguasai agama, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat dijadikan panutan bagi rakyatnya.
  3. Usaha, Pemimpin harus proaktif, berinisiatif, kreatif dan inovatif (pelopor pembaharuan) serta rela mengabdi tanpa pamrih untuk kesejahteraan rakyatnya.
  4. Atma SampalPemimpin harus mempunyai kepribadian: berintegritas tinggi, moral yang luhur serta obyetif dan mempunyai wawasan yang jauh ke masa depan demi kemajuan bangsanya.
  5. Sakya SamantaPemimpin sebagai fungsi kontrol harus mampu mengawasi bawahan (efektif, efisien dan ekonomis) dan berani menindak secara adil bagi yang bersalah tanpa pilih kasih (tegas).
  6. Aksudra Pari Sakta, Pemimpin harus akomodatif, mampu memadukan perbedaan dengan jalan permusyawaratan dan pandai berdiplomasi, menyerap aspirasi dari bawahan dan rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar