Minggu, 17 Juni 2012

CAKRA dan PEMAHAMANNYA

Kita lahir ke dunia ini serta dapat hidup karena kita diberikan roh oleh Tuhan. Tuhanyang selalu berhubungan dengan roh akan menyinari tubuh kita melalui Antah karana. Antahk arana adalah jalur sinar suciTuhan yang mengalir ke tubuh manusia. Antah karana dapat dibesarkan dengan jalan membuka inti cakra Sahasrara (cakra Mahkota) melalui upacara ritual yaitu : pawintenan dan dapat dibantu oleh seorang guru spiritual tertentu. Antahkarana ini berupa sinar putih keunguan yang mengalir terus menerus ke inti cakra Sahasrara yang letaknya bersesuaian dengan ubun-ubun di atas kepala kita. Pada kebanyakan orang umum antah karana ini hanya setebal rambut, namun khusus bagi masyarakat Hindu umum/awam di Bali Antahkarana ini sebesar tusuk gigi sampai sebesar lidi. Hal ini disebabkan oleh seringnya masyarakat bali mengadakan upacara yadnya.


Tetapi dalam pengamatan waskita, besar kecilnya sinar Antah karana tergantung seberapa dekat hubungan orang tersebut terhadap Tuhani tu. 


Yadnya adalah shrada bhakti yang tulus iklas. Jadi kalau setiap manusia sudah tulus hatinya dalam melakukan yadnya tersebut maka tenanglah jiwa bhatinnya. Dan dalam bermeditasi dan yoga kita harus memusatkan pikiran kita pada satu tujuan, agar pikiran kita mencapai ketenangan, bila mana pikiran sudah mencapai ketenangan maka jiwa bhatin secara otomatis akan ikut tenang. Jadi dengan itu untuk mengembangkan Antahkarana ini dapat dilakukan dengan menyeimbangkan antara meditasi/sembahyang dan berbakti secara sungguh-sungguh berdasarkan hati yang tulus ikhlas.






CAKRA

Cakra berarti perputaran energi atau pusat aliran energi dalam bentuk roda/cakram. Berputarnya roda energi menimbulkan pusaran energi, pusaran energi yang terbentuk akan di alirkan ke alat-alat organ dalam pada tubuh fisik kita melalui nadi yang sangat halus (meridian). Aliran energi ini bertanggung jawab atas kerja dan fungsi organ dalam di dalam tubuh fisik. Diamati secara kewaskitaan pada tubuh etheris kita, terdapat cekungan seperti sebuah terompet dimana didalam intinya terdapat bulatan sinar menyerupai matahari/bulan kecil yang memancarkan sinar dengan jumlah berkas sinar yang berbeda-beda. Bulatan sinar inilah yang dikenal dengan Cakra.

Dalam inti cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman. Anyaman/inti cakra ini berhubungan erat dengan cakra-cakra lainnya, melalui nadi-nadi atau jalur meridian (tempat mengalirnya prana). Dari beberapa cakra ada cakra-cakra yang akar simpulnya berhubungan langsung dengan nadi utama (Sushumna nadi) yang terletak di rongga tulang punggung tubuh fisik yang diapit oleh dua nadi lain yaitu Ida (terletak sebelah kiri, dingin, sifat chandra/bulan) dan Pinggala (terletak di sebelah kanan, panas, sifat surya/matahari). Ketiga pokok nadi ini adalah sangat berperan dalam olah spiritual. Pencapaian-pencapain kebangkitan spiritual adalah mengandalkan tiga nadi tersebut. Demikian pula kebangkitan Kundalini adalah memanfaatkan tiga nadi ini untuk mengolah prana dengan berbagai teknik meditasi.

Sebelum meningkatnya seseoarng dalam pencapaian tertentu dalam spiritualnya maka para Siswa Rohani hendaklah paham cara-cara mengembangkan cakra-cakra terutama cakra inti dan cakra pendukung yang terhubung kepada setiap cakra inti. Di dalam lapisan tubuh terdapat 365 cakra yang terhubung ke cakra-cakra inti. Manusia mempunyai 7 cakra inti dan 7 cakra di luar tubuh.

Tujuh cakra inti tersebut adalah :
1. Cakra Muladhara (dasar)
2. Cakra Svadhistana (sex)
3. Cakra Manipura (pusar)
4. Cakra Anahata (jantung)
5. Cakra Wisudha (tenggorakan)
6. Cakra Ajna (mata ketiga)
7. Cakra Sahasrara (mahkota)

1. Cakra Muladhara (cakra dasar)

Cakra ini letaknya di ujung bawah tulang punggung/ekor dengan warna kemerah-merahan dengan 4 berkas sinar/daun. Bagian tengahnya terdapat warna sinar oranye. Semakin ke dalam terdapat sedikit bulatan sinar kuning. Disinilah bersetananya dewa Brahma dengan saktinya Dewi Saraswati serta bersemayamnya kekuatan suci Ibu Dewi Kundalini yang berwujud ular emas bermahkota raja melilit lingga Swayambu Siwa dengan tiga setengah lilitan utama. Pengetahuan tentang cakra ini sangatlah penting mengingat cakra Muladhara merupakan pondasi yang perlu dikokohkan sebelum menuju ketingkatan spiritual yang lebih tinggi. Bila pondasi rapuh menyebabkan Anda terhalang di tengah jalan.

Cakra muladhara dipengaruhi dari unsur-unsur zat padat (pertiwi), dimana unsur ini berhubungan erat dengan: kebugaran tubuh fisik, hal-hal yang berhubungan dengan materi, perkembangbiakan, kreatifitas dan pertahanan diri.

Seseorang yang ingin tetap sehat, ingin punya anak dan menginginkan kekayaan materi yang berlandaskan spiritual hendaklah sering melakukan latihan meditasi untuk mengembangkan cakra dasar ini. Kekayaan bukanlah hal yang dilarang dalam spiritual. Orang yang kaya harta dan berlandaskan pada ajaran dharma adalah orang-orang yang memanfaatkan hartanya untuk diri sendiri dan peningkatan umat lain. Untuk menjaga agar tetap kaya maka tetaplah sebagai pelaku spiritual dan menjaga dengan baik dan meningkatkan diri mengembangkan cakra-cakra lainnya sehingga berbagai kemuliaan akan dapat dinikmati di alam skala dan niskala nantinya.

2. Cakra Svadhistana (cakra sex)

Cakra swadhistana letaknya bersesuaian dengan daerah kemaluan yang memancarkan 6 berkas sinar/helai daun berwarna oranye (jingga). Mandalanya berbentuk bulan sabit sebagai lambang air. Di cakra ini berstanannya dewa Wisnu dengan saktinya Dewi Laksmi/Sri.

Sifat air adalah yang mempengaruhi cakra svadhistana yang mengontrol segala macam nafsu dan emosi. Cakra ini adalah tingkatan yang lebih rendah dari cakra wisudha (cakra tenggorokan) yang menyebabkan tingkah laku yang kasar, hilangnya akal sehat, rasa kurang peduli, kurang percaya pada diri sendiri, kecemburuan dan keserakahan serta kemandulan.
Bilamana bermeditasi pada cakra svadhistana serta memahami kesadarannya niscaya akan mempunyai sikap pengontralan diri yang tinggi terhadap sifat-sifat negatif tersebut di atas, daya ingat semakin baik dan daya kecappun semakin baik. Daya kecap tinggi adalah termasuk intuisi yang tajam. Seorang intelektual yang berwawasan tinggi serta dipenuhi kebajikan akan tercipta dari orang-orang yang sudah berkembang cakra sexnya. Berbagai macam kemuliaan yang berhubungan dengan kemakmuran akan dapat dicapainya.

3. Cakra Manipura (cakra pusar)

Cakra manipura disebut pula cakra pusat pemrosesan prana. Akar-akar cakra ini menyebar hampir keselurah cakra utama/inti. Cakra manipura letaknya bersesuaian dengan cekungan pusar pada tubuh fisik. Bila kita makan, makanan ini diproses di daerah perut. Hasil pemrosesan yang bersifat energi halus disebarluaskan melalui nadi-nadi yang berpusat di cakra manipura. Proses pembakaran di perut yang bersifat lebih kasar digunakan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh fisik.

Cakra manipura terdiri dari 10 berkas sinar/helai daun berwarna kehijauan pada bagian tepinya dan semakin ke tengah warna kekuningan serta pada inti cakra adalah warna kemerahan. Dewa yang berstana adalah dewa Wisnu dengan saktinya.

Cakra manipura bersifat api di mana hawa panasnya selalu menuju ke atas. Cakra manipura lebih banyak mempengaruhi sistem pencernaan tubuh fisik dengan mengendalikan usus-usus di dalam perut. Lebih kurang tiga jari di bawah cakra manipura ada yang disebut dengan Tantien yang berkaitan erat dengan cakra manipura dalam proses meningkatkan tenaga dalam dan membangkitkan unsur api serta listrik dalam tubuh manusia. Tantien adalah pusat dari pengolahan gas/ether menjadi unsur api.
Bermeditasi pada cakra ini maka manusia akan mengerti tentang berbagai pengaruh atau pengetahuan astral, menguasai tenaga dalam dan menguasai sifat dari unsur: api, panas, cahaya/sinar dan listrik. Dengan unsur api/cahaya (teja) segala emosional bersifat: ketidakpuasan, kesedihan, kejengkelan, kemarahan, putus asa, stres, merasa menderita dan berbagai penyakit berkaitan dengan pikiran dapat dihancurkan yang pada akhirnya membawa kita pada kebahagiaan yang sempurna disamping dapat mengerti jalan menuju kematian.

Ilmu-ilmu yang tergolong kanuragan atau kewisesaan juga berupaya untuk mengembangkan cakra manipura. Telah banyak ditunjukkan oleh praktisi dari banyak aliran yang mampu membuat bola lampu menyala. Di Bali, dari pengamatan Pinisepuh, Cokorda dari Puri Kesiman telah menunjukkan kemampuannya menguasai unsur listrik dengan memanfaatkan petir untuk melakukan hubungan telepon kepada salah satu reporter tv swasta. Hp berdering namun tidak ada nomer hp muncul di layar dan mereka berkomunikasi. Juga dengan penguasaan unsur api yang baik manusia bisa mengendalikan hujan seperti membuat hujan dan menghentikan hujan.

Pada tingkatan yang sudah tinggi, latihan dari membangkitkan cakra manipura akan menimbulkan sensasi angin, bahkan mengundang hujan atau terkadang petir di siang bolong. Sesama manusia waskita atau wikan akan saling memahami kejadian alam seperti ini. Bagi pemula, perlu bimbingan seorang guru yang paham untuk meditasi cakra manipura sebab pada pembangkitan unsur api, manusia berhubungan dengan energi planet-planet dan apabila berlatih pada saat mendung sangatlah berbahaya. Mendung sering membawa listrik yang besar dan seandainya kebangkitan sedang terjadi pada siswa tanpa disadari, listrik statis pada tubuh pada saat latihan akan memancing listrik dari mendung. Jadi bahayanya adalah disambar petir.

4. Cakra Anahata (cakra jantung)

Cakra anahata memiliki 12 berkas sinar/helai daun dengan warna tidak selalu sama pada setiap orang. Warna cakra ini lebih dominan dipengaruhi oleh sifat-sifat dasar seseorang, dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan spiritualnya.

Cakra anahata berhubungan erat dengan cakra sahasrara (cakra mahkota), karena cakra ini merupakan tempat terakhirnya jalur antahkarana. Jika diamati secara waskita sifat-sifat seseorang bersesuaian dengan tingkat frekwensi dari warna-warna tersebut yang menyimbolkan arti seperti:

1. Merah muda/pink simbol dari: cinta kasih
2. Hijau simbol dari: pelindung, penyejuk
3. Biru simbol dari: tertutup
4. Kuning/putih simbol dari: kesucian
5. Keemasan simbol dari: luhur atau keagungan
6. Ungu simbol dari: spiritual tinggi
7. Merah menyala simbol dari: semangat, emosional atau marah.

Cakra ini merupakan cakra yang amat penting seperti halnya jantung pada tubuh fisik. Dimana cakra anahata merupakan pusat pemerosesan prana dari cakra-cakra di bawahnya untuk dibawa ke cakra yang lebih tinggi dan sebaliknya.

Cakra sahasrara memberi ide, selanjutnya cakra soma/cakra-cakra yang ada di telapak tangan memikirkan dan diputuskan oleh cakra ajna/cakra mata ketiga. Setelah memperoleh hasil dari keputusan apakah itu baik/bener/jelek/salah, diteruskan ke cakra anahata. Cakra anahata menimbang dengan tingkatan emosi yang lebih halus kemudian diteruskan atau tidak. Bila hasil keputusan cakra ajna diteruskan ke tingkat cakra bawah oleh cakra anahata maka terjadilah gerak tubuh fisik sesuai keputusan cakra ajna.

Cakra anahata ada dua buah, terletak di daerah depan (daerah dada) dan belakang dada berdekatan dengan organ jantung pada tubuh fisik manusia. Cakra anahata depan lebih banyak bertugas menjaga keseimbangan kerja dari jantung tubuh fisik dan kelenjar tyumus. Cakra anahata belakang mengontrol dan memberi energi pada paru-paru, juga jantung fisik dan kelenjar tyumus.

Pada cakra anahata berstana dewa Rudra/Iswara dengan saktinya yang bersifat seperti udara. Manfaat bermeditasi pada cakra anahata dan menguasai rahasianya akan memiliki kemampuan: mendengar gema/suara batin yang tepat, mendengar suara hati, niscaya orang ini juga mampu mengontrol sifat-sifat dari udara, menyadari atau merasakan dengan batin keadaan orang lain apakah dia sedih/senang, baik/buruk serta merasakan kehadiran mahluk yang bersifat halus (gaib), melihat sosok gaib dengan mata batin, berkemampuan meneropong/melihat jarak jauh dengan kemampuan batin.

Kemampuan lain dari berkembangnya cakra anahata adalah: mampu berkomunikasi dengan mahluk gaib, bisa menangkap/mendengarkan dengan batin petunjuk/pawisik dari sosok gaib yang bersifat lebih tinggi/dewata, dengan jnana/pemusatan pikiran yang baik maka setiap pikiran menjadi terwujud sebagai suara batin yang mana memungkinkan komunikasi menjadi dua arah atau disamping bisa mendengar suara batin juga bisa mengeluarkan suara batin. Kemampuan mewujudkan suara batin diperlukan saat melakukan pemujaan dan permohonan kepada Tuhan. Tuhan bersifat maha mengetahui akan tetapi kesadaran manusia yang memupuk dan meningkatkan cakra anahata adalah manusia-manusia yang dimuliakan dan diangkat derajatnya baik di skala maupun niskala.

Perasaan kasih sayang semakin tumbuh, kepercayaan terhadap Tuhan semakin mantap dan dapat mengatasi masalah dengan tenang. Sidharta Gautama dikenal mempunyai kasih sayang yang tinggi sehingga menjadi Budha. Kasih sayang yang tinggi adalah kesaktian yang paling tinggi dari seluruh kesaktian yang ada.

5. Cakra Wisudha (tenggorakan)

Cakra wisudha letaknya di daerah tenggorokan depan pada tubuh fisik. Cakra ini mempunyai 16 berkas sinar/helai daun dengan warna dominan biru muda pada luarnya dan pada inti cakra terdapat warna putih bening. Unsur-unsur yang terdapat atau mempengaruhi adalah akasa (ether). Pada cakra ini berstanalah hyang Sadasiwa.

Cakra wisudha/tenggorokan merupakan pengontrolan tingkat emosi yang lebih tinggi. Cakra ini berhubungan erat dengan cakra svadhistana/sex. Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan yang berpengaruh dari cakra svadhistana tetapi dalam tingkatan yang lebih halus. Misalnya sifat kasar yang ditunjukkan tidak lagi dalam bentuk fisik yang vulgar. Tetapi dengan cara-cara taktik/politik yang licik dan dengan kesan intelektual. Dengan adanya hubungan ini gangguan cakra wisudha bisa mempengaruhi prilaku seperti yang disebutkan pada cakra svadhistana termasuk juga bisa menyebabkan kemandulan.

Apabila cakra ini aktif dan berkembang dan simpul-simpulnya terbuka maka kita menjadi waskita pendengaran yaitu mendengar suara/swara yang bersifat halus (gaib). Mendengar jarak jauh. Mendengar di sini bukan lagi mendengar dalam batin tetapi mendengar dengan organ fisik layaknya mendengar suara dari kehidupan skala.

6. Cakra Ajna (mata ketiga)

Bagi mereka yang sudah lama menekuni hal-hal spiritual tentu mengenal kegunaan cakra ajna/mata ketiga. Karena keaktifan cakra ajna sangat dibutuhkan yaitu untuk pewaskitaan/penglihatan/tembus pandang.

Berkembangnya cakra ajna maka manusia akan bisa melihat tembus pandang/meneropong ke masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Manusia yang demikian disebut sebagai waskita bahkan wikan.

Dengan kewaskitaan manusia dapat melihat mahluk-mahluk halus, energi halus, cakra-cakra beserta warna-warnanya, melihat aura dan bahkan para dewata sekalipun. Keaktifan atau berkembangnya cakra ajna memungkinkan kita memvisualisasikan sesuatu lebih jelas termasuk dapat menghipnotis dengan cara-cara yang halus.

Letak cakra ajna adalah di antara kedua alis dengan 2 berkas sinar/lembar helai daun dengan warna yang berbeda. Sebelah daun berwarna keunguan dan sebelah kuning keputihan di inti cakra terdapat lingkaran dengan warna putih cemerlang (bagai sinar matahari).

Dewa yang berstana adalah hyang Paramasiwa. Cakra ajna dikenal juga sebagai mata ketiga/mata lahir. Mata lahir dimaksud adalah mata non fisik yang berkemampuan layaknya mata fisik tetapi hanya melihat mahluk gaib/halus bahkan para dewata. Adalah kemampuan melihat yang lebih tinggi dari kemampuan melihat dengan mata batin sebab akan melihat detail dari suatu sosok gaib. Tetapi mata lahir ini tidak bisa meneropong jarak jauh.

Fungsi dari cakra ajna adalah mengontrol seluruh cakra-cakra di bawahnya. Berkembangnya cakra ajna adalah terjadi sesuai dengan perkembangan dari cakra-cakra di bawahnya.

7. Cakra Sahasrara (mahkota)

Cakra ini berada di luar tubuh yaitu kira-kira sejengkal tangan di atas kepala dengan akarnya pada ubun-ubun. Dengan seribu berkas sinar/helai daun berwarna-warni kemilauan, semua warna yang terlihat sangat mengagumkan. Tidak ada kelihatan warna dominan kecuali beberapa lembar helai daun di tengahnya, yang mana keadaannya tergantung dari tingkat spiritual seseorang. Semakin tinggi spiritual seseorang warna ini menjadi kuning keemasan. Biasanya warna daun ini sesuai dengan warna cakra anahata.
Pada inti cakra terdapat tangkai seperti bunga teratai. Tangkai tersebut berhubungan dengan puncak kepala yang sering disebut dengan antahkarana atau tali spiritual. Antahkarana adalah ukuran yang sangat penting guna mengetahui tingkat kerohanian seseorang. Jalur antahkarana merupakan jalur turunnya energi yang maha suci.

Diamati secara waskita energi yang bisa memasuki antahkarana hanya energi yang maha suci (roh-roh yang amat suci). Bila cakra sahasrara sudah berkembang akan menuntun manusia lebih mendalami hal-hal yang bersifat kerohanian dan selalu ingin mengetahui ajaran-ajaran kesucian yang berhubungan dengan ke-Tuhanan, ingin memahami sifat-sifat dengan kesadaran somia/buddhies yang lebih tinggi, segala tindak tanduknya didasarkan atas ajaran suci (weda/pengetahuan suci).
Kebangkitan kundalini yang mencapai cakra sahasrara akan menuntun seseorang dapat menilai dirinya sendiri dan menilai orang lain dengan bijaksana, tahu kebenaran yang sesungguhnya. Bertemunya Kundalini sakti dengan Siwa pada cakra sahsrara memungkinkan seseorang mencapai moksa/hidup abadi/bebas penderitaan (bebas keduniawian dalam arti luas).

Cakra Kundalini dan Penerpanya

Program Ilmu Penyembuhan Aura & amp; Gelombang Anugerah Agung ini sangat berguna untuk penyembuhan orang lain,bagi mereka yang merawat pesakit menggunakan kekuatan dalaman,ilmu ini berfungsi untuk meneutralkan energi negatif,membuang bioplasmik kotor, membersihkan 7 cakra utama,s erta untuk mengaktifkan daya ghaib 7 cakra dan mengalirinya dengan energi Ilahi, suplay prana dll. Sangat menunjang proses penyembuhan segala penyakit medis dan non medis, Aura & Energi- Aura luar,Aura Kesehatan, Aura Dalam, Fungsi Cakra, bentuk, warna dan ukuran cakra, Cakra Utama, Cakra Madya,  Cakra Alit, Perputaran Cakra, jaringan cakra, Etika Penyembuhan, teknik penyembuhan, teknik penyembuhan tingkat asas,melatih kepekaan tangan , cara menelusuri, menganalisa hasil penelusuran,pembersihan aura, Pembersihan menyeluruh, Pembersihan Setempat, praktikal penyembuhan tingkat dasar dll,

Cakra adalah pusat energi psikis yang ada pada tubuh. Cakra-cakra tersebut saling terhubung dengan energi alam semesta, yang salah satu fungsinya adalah mengubah energi alam semesta atau prana agar dapat digunakan untuk kepentingan fisik maupun psikis manusia.

Arti kata ‘cakra’ adalah roda, karena bila dilihat dari sisi bagian depan tubuh seseorang, bentuk cakra menyerupai sebuah roda atau lingkaran yang berputar bolak-balik, sedangkan bila dilihat dari sisi bagian samping tubuh, cakra terlihat menyerupai sebuah kerucut.

Tubuh manusia memiliki banyak cakra dengan fungsi yang berbeda-beda. Pada dasarnya cakra yang ada dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu cakra-cakra utama (7 cakra) dan cakra-cakra pendukung. 

Ketujuh cakra tersebut letaknya vertikal dan saling terhubung di jalur sushumna, sedangkan cakra pendukung berada di setiap persendian dan di sekitar cakra utama. 

Fungsi cakra dasar berkaitan dengan keaktifan dan kualitas fisik, vitalitas, kekuatan, seksualitas, hasrat dan keinginan, kemauan, naluri untuk bertahan hidup, keberanian, spontanitas, kepemimpinan, semangat.

Penyakit fisik yang dapat ditimbulkan oleh ketidakseimbangan pada cakra dasar antara lain kemandulan, impotensi, masalah penyakit wanita, problem haid, kelainan darah, kurang darah, cepat lelah, kurang energi, kecanduan obat, kanker, radang sendi, jantung, aids dan herpes.

Sedangkan penyakit psikis dapat ditunjukkan dengan adanya sifat mementingkan diri sendiri/egois, pemarah, pembenci, pendendam, kejam, kasar, terlalu menuruti keinginan, penakut, perasaan tertekan, depresi, stress, selalu ingin menguasai, serakah, suka bertahan, kehilangan gairah hidup, rasa kepercayaan yang lemah, mudah patah semangat, malas, jauh dari kasih sayang, sedikit keinginan seks, dan perasaan yang menderita. 


Kualitas energi yang seimbang dapat ditujukan dengan kondisi fisik dan psikis yang kuat, penguasaan diri, wibawa, sensual, menggairahkan, ramah, periang, pengambil prakarsa, vitalitas dan energi yang tinggi, spontan, aktif hangat, pemberani, penuh motivasi dan pemberi semangat, praktis dan ada kemauan untuk berusaha.

Cakra Seks, Cakra ini berhubungan dengan aspek-aspek emosional, perasaan hati, kreativitas, inspirasi, produktivitas, keyakinan diri, keinginan untuk bersosialisasi, pengendalian organ-organ seks dan daerah sekitar bawah perut.

Ketidakseimbangan cakra seks dapat menyebabkan penyakit fisik berupa kelainan dalam darah, kekurangan gula darah, kebanyakan gula darah, sembelit, diare, wasir, sulit mencerna makanan, kencing batu, problem kulit, paru-paru, asma, ginjal, kram otot, kekurangan energi, alergi dan berat badan menurun. 

Penyakit psikis yang bisa dialami diantaranya adalah selalu curiga, perasaan yang tidak menentu, sombong, kejam, kurang peka, rendah dri, pemburu kekuasaan, kurang dapat bergaul, pemanipulasi, pemanjat kedudukan sosial, pencemar nama baik, emosi yang meledak-ledak, ambisi yang berlebihan, terjebak ilusi, memandang energi seksual orang seperti obyek seks. 

Kualitas energi yang seimbang akan membuahkan percaya diri akan masa depan, kreatif dan penuh inspirasi, intuitif, disiplin terhadap diri sendiri, bercita-cita tinggi, berperikemanusiaan, ramah, praktis, merakyat, gembira, perkataannya logis, suka bercanda, pandai bergaul, berjiwa pemimpin, memiliki rasa bangga dan suka memberi perhatian pada orang lain. 

Cakra tenggorokan atau cakra yang berhubungan dengan getaran suara merupakan cakra yang berhubungan dengan kehendak/jiwa/roh yang lebih tingi, kasih sayang pada sesama, kekuatan kata, hasrat berkomunikasi, komunikasi antar jiwa atau makhluk, kedalaman rasa, sensitif, intuitif, kesetiaan, kepercayaan, kejujuran, rasa persaudaraan, artistik, kemampuan untuk merencanakan sesuatu, pengertian tentang rohani/moral, keinginan penyatuan denga sesama, secara fisik berhubungan dengan organ-organ tenggorokan.

Ketidakseimbangan cakra tenggorokan ditunjukkan dengan penyakit fisik berupa kekurangan kalsium dalam tulang, otot, kuku, rambt, kulit, gigi, asma, berhubungan denga lubang hidung, batuk-batuk, pernapasan dan sakit tenggorokan. 

Penyakit psikis berupa sifat keras, galak, gelisah, kaku, lamban dalam memberikan jawaban, khawatir akan terjadinya perubahan, sulit berkomunikasi terutama yang menyangkut urusan perasaan, otoriter, cepat puas diri, mau menang sendiri, berorientasi pada masa lampau, penakut, segan, dingin, tertekan jiwanya, manruh belas kasihan pada diri sendiri, pasif, egois, pengganggu mental, suka melebihi dari orang lain, sangat konservatif, puas diri, suka bermenung hati. 

Kualitas energi yang seimbang membuahkan sifat penuh perhatian dan kasih sayang pada sesama pemberi ilham, sensitif, intuitif, perasaan peka, setia, mempersembahkan, tenang, damai, sabar, ramah, menerima, bersungguh-sungguh, diplomatis, beranggung jawab, terbuka, penuh pengertian prinsip-prinsip rohani dan moral, penuh arti, komunikatif, loyal, mampu menjadi pendengar yang baik, mampu mencipta/mewujudkan perkataan, jujur, dapat dipercaya, artistik, perencana, penuh kebersamaan dan persaudaraan, cekatan dalam memberi jawaban. 

Cakra ajna berhubungan dengan segala bentuk kehidupan, kekuatan atau daya mistik atau gaib, indera ke-6, kekuatan penciptaan, kasih sayang surgawi, kharisma, kederajatan, kecintaan dan kebenaran yang luhur, kejernihan pikiran, ketenangan, kekuatan rasa, feeling, intuisi dan pengetahuan yang mendalam, naluri untuk berkomunikasi antar makhluk dimensi dan semua yang berhubungan dengan hal yang tidak dapat teridentifikasi dengan panca indera.

Ketidakseimbangan cakra mata ketiga menyebabkan penyakit fisik berupa tenaga penggerak yang lemah, koordinasi dan sikap, otot-otot kurang berfungsi, kemandulan, problema haid, kerusakan pada mata dan telinga, kelainan jiwa. Penyakit psikis berupa kebendaan, berlebihan dengan perasaan dan keadaan masa depan, kealpaan, tidak efisien, mudah lelah, egois angkuh, sombong, pembohong, penakut, selalu menuntut lebih, selalu bimbang, ragu-ragu, galak, kurang sabar, kurang praktis, kurang peka, kurang dsiplin, tidak dapat hidup dalam kondisi saat ini. 

Kualitas energi yang seimbang ditunjukkan dengan menuruti bisikan kalbu, bijaksana, penceria, kerohanian, mengilhami, berperikemanusiaan, kejernihan pikiran, berpikiran lurus (logis), mampu membeda-bedakan, penuh kasih sayang, kecintaan dan kebenaran yang luhur, berpikir secara maya(imajinatif), mampu melihat jauh ke depan, suka akan hal-hal yang indah, intuitif, kekuatan rasa, dapat membaca pikiran dan perasaan dari jauh, dapat dipercaya, dapat meramalkan kejadian atau peristiwa, kemampuan naluriah untuk berkomunikasi antar makhluk dimensi dan semua yang berhubungan dengan hal yang tidak dapat teridentifikasikan, kemampuan mistis/gaib/indera keenam, kekuatan penciptaan, kharismatik, tenang, penuh keyakinan. 

Cakra mahkota adalah cakra yang berhubungan dengan perkembangan kesadaran, sarana untuk masuknya energi alam semesta/kekuatan ilahi, hasrat spiritual, keterbukaan terhadap ke Tuhanan, penerangan/pencerahan, penyembuhan, ketenangan, kebijaksanaan, kosmik, kerohanian tinggi, perluasan kesadaran, penyatuan terhadap dimensi tingkat tinggi, pemasrahan diri, kepekaan rasa, daya simpati, kedalaman pikiran terhadap keadaan sekeliling.

Ketidakseimbangan cakra mahkota ditandai dengan penyakit fisik berupa gangguan saraf, psuing kepala,gugup, kegilaan, panas dingin, gangguan terhadap perasaan dan pikiran-pikiran yang berkenaan dengan mental. 

Penyakit psikis yang diderita berupa perasaan yang terlalu berlebihan, melpakan materi/kebendaan, mementingkan diri sendiri, tidak disiplin, bersikap menolak, bersikap berlebihan, tidak efisien, kegilaan rela menderita/mati daripada menyerah, terseret ke alam maya, hidup di dunia impian, secara emosi dan mental kurang dewasa, gelisah, berperang secara psikologis, pemanipulasi, pengkritik/pencela, pengingkaran diri, penggambaran diri yang negatif. 

Kualitas energi yang seimbang menghasilkan daya cipta yang tinggi, bersemangat tinggi, penuh kerohanian yang terarah, suka hal-hal yan lebih mulia dari perikehidupan, menyukai seni, menyukai musik, lemah lembut, penuh perasaan dan kepekaan, timbang rasa, pasrah diri, pandai mengambil hati, bersimpati, berempati, rasa yang kuat akan diri sendiri maupun arah hidup mulia, mengikuti bisikan kalbu daripada menuruti kata logika yang dikuasai otak, romantis dan individualistis, spiritualitas dan kesadaran yang tinggi, terbuka terhadap ke Tuhanan, bijaksana, kedalaman pikiran terhadap keadaan sekeliling

Chakra : Fungsi dan Manfaatnya 



Kemarahan, kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan, kesedihan, rasa keinginan yang berlebihan, banyaknya beban pikiran, semua itu menjadi faktor penghambat terbukanya cakra-cakra dalam fisik Anda. Sebaliknya, kebahagiaan, kedamaian, ketentraman, semangat adalah unsur perasaan yang mendukung terbukanya Cakra Anda. Cakra yang terbuka memiliki banyak kelebihan dan manfaat, sebaliknya cakra yang masih tertutup atau belum sepenuhnya terbuka menyebabkan beberapa kelemahan dalam setiap diri pribadi. 

Root Chakra

Jika Chakra Akar Anda KUAT Anda berada di tempat mana Anda mencintai karir yang Anda jalani dan mendapatkan imbalan karena prestasi yang dapat Anda raih. Semua orang merasa kagum karena melihat kemampuan luar biasa Anda untuk memperoleh, menyimpan dan menginvestasikan uang. Anda selalu memiliki lebih dari cukup uang untuk pergi berlibur dan membeli apa yang Anda inginkan, tanpa merasa bersalah sesudahnya. Anda selalu merasa diinginkan dan dicintai oleh teman dan keluarga Anda, dan Anda merasa percaya diri ketika Anda melihat di cermin, baik secara fisik maupun emosional. Jika Chakra Akar Anda LEMAH atau TERTUTUP Anda cenderung untuk terjebak dalam karir yang tidak memuaskan dan tidak menguntungkan, dan Anda sepertinya tidak pernah punya cukup uang, yang membuat Anda cemas dan terlilit utang. Menghabiskan uang adalah pengalaman mengerikan bagi Anda, karena Anda meragukan kemampuan Anda untuk anggaran secara efektif. Anda menderita masalah berat badan atau tubuh, yang membuat Anda merasa tidak layak dan tidak nyaman pada diri Anda sendiri. 

Chakra Sakral. 

Jika Chakra sakral Anda KUAT, Anda melihat seks secara positif yakni sebagai kegiatan mulia, menyenangkan dan sehat. Anda menikmati seks dengan penuh gairah, sering melakukan dan tahan lama dengan pasangan Anda. Orgasme yang berkualitas, dan Anda dengan pasangan sering mengalami orgasme pada saat yang sama. Anda menyediakan waktu untuk berhubungan seks setidaknya beberapa kali seminggu, bahkan jika Anda telah menikah atau melekat pada orang yang sama selama bertahun-tahun. Anda selalu dapat menarik mitra yang tepat, yakni orang yang mampu memelihara kompatibel Anda, mengisi hari-hari Anda dengan rasa sukacita dan dapat membuat Anda menjadi orang yang lebih baik dan berkualitas lagi. Jika Chakra sakralis Anda LEMAH atau TERTUTUP, ketika Anda berpikir tentang seks selalu dihantui rasa bersalah dan perasaan tidak menyenangkan muncul dalam pikiran Anda. Anda jarang memiliki waktu atau keinginan untuk berhubungan seks, dan ketika Anda melakukannya, Anda tak mempunyai gairah. Anda dan pasangan jarang orgasme pada saat yang sama, dan kemungkinan sering ada masalah berhubungan dengn ejakulasi dini atau gagal ejakulasi (layu sebelum berkemban). Anda BERJUANG untuk melihat diri Anda sebagai ‘seksi’, dan kadang bertanya-tanya bagaimana orang bisa tertarik kepada Anda. Saat memilih mitra atau pasangan, Anda sering salah pilih, tidak sesuai untuk Anda. Anda akan bertanya-tanya pada diri sendiri apakah dapat menemukan “satu” yang tepat. 

Chakra Personal Power. 

Jika Chakra Personal Power Anda KUAT, Anda akan dikagumi banyak orang karena rasa percaya diri dan harga diri yang positif dan ideal, baik dalam karir maupun kehidupan pribadi Anda. Anda tidak pernah takut untuk berbicara mengenai apa yang Anda pikirkan, dan Anda memberdayakan orang di sekitar Anda untuk melakukan hal yang sama. Keluarga, rekan dan masyarakat melihat Anda sebagai individu yang kharismatik. Anda juga mempunyai tekad menggunakan kharisma dan kekuatan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan nyaman. Jika Chakra Personal Power Anda LEMAH atau TERTUTUP Anda cenderung berjuang dengan masalah harga diri, dan perasaan tidak layak. Anda cenderung untuk mempertanyakan diri sendiri ketika menghadapi keputusan penting seperti apakah akan pindah ke kota lain, mengubah karir Anda, menikah dengan pasangan Anda atau untuk memiliki anak. Anda merasa diri seperti menjadi “korban” di dunia ini, dan sering merasa tak berdaya dengan keadaan dan keinginan orang lain. Anda juga sering menderita sakit perut. 

Chakra Jantung. 

Jika Chakra Jantung Anda KUAT, Anda menikmati hubungan yang nyaman, penuh kasih dan empati di rumah, di tempat kerja dan di komunitas Anda. Anda cocok dengan keluarga Anda. Teman-teman Anda melihat Anda sebagai orang yang dapat diandalkan. Di tempat kerja, Anda dikenal sebagai salah satu orang bisa diajak bicara. Anda merasakan ketulusan dan rasa syukur atas betapa indahnya kehidupan yang Anda jalani dan memiliki sifat belas kasih untuk semua sekitar Anda. Jika Chakra Jantung Anda LEMAH atau TERTUTUP, Anda cenderung untuk menyabot hubungan Anda dengan ketidakpercayaan, kemarahan, dan perasaan bahwa Anda akan kehilangan kemerdekaan Anda jika Anda terlalu mengandalkan orang lain. Anda mungkin berjuang dengan komitmen, sering mengalami pertengkaran atau kesalahpahaman dengan orang yang Anda cintai, dan selalu merasa was-was atau khawatir bila sampai orang lain melukai hati Anda. 

Chakra Tenggorokan. 

Jika Chakra Tenggorokan Anda KUAT, Anda pandai menyuarakan pikiran-pikiran, ide dan emosi untuk orang di sekitar Anda. Anda dikagumi karena kemauan dan keterampilan komunikasi yang kuat, dan keyakinan Anda untuk berbicara kebenaran, bahkan saat Anda menyadari apa yang Anda bicarakan mungkin tidak nyaman bagi beberapa orang. Sebagai hasilnya, karir dan kehidupan pribadi Anda yang semakin dapat diandalkan dan meraih kekayaan. Jika Chakra Tenggorokan Anda LEMAH atau TERTUTUP, Anda selalu merasa tak ada yang peduli tentang pendapat Anda, dan bahwa Anda tidak ada nilai untuk mengatakan. Anda cenderung dikenal sebagai seorang “pendiam” di kalangan profesional dan sosial. Dan Anda sering memilih, memutuskan, dan menyelesaikan pekerjaan Anda sendiri dengan mengikuti pendapat orang lain. Anda sering menderita sakit dan tersumbat pada seputar tenggorokan. 

Chakra Intuitif. 

Jika Chakra intuitif Anda KUAT, Anda mampu membuat keputusan intuitif yang akurat dan evaluasi tentang karir Anda, keluarga Anda dan niat orang lain. Anda sering tahu hal-hal tanpa harus tahu persis bagaimana Anda mengenal mereka. Anda merupakan figur yang mempunyaj kepribadian utuh, memiliki arah yang jelas, serta kejelasan dalam segala hal yang Anda lakukan. Anda memiliki gambaran yang jelas pada saat hidup Anda di pimpinan oleh orang lain. Namun orang-orang di sekitar Anda akan bergantung pada Anda untuk meminta bimbingan, saran dan nasehat. Jika Chakra intuitif Anda LEMAH atau TERTUTUP, Anda memiliki kecenderungan untuk merasa tidak berdaya atau hilang ketika menghadapi keputusan dan panggilan untuk pertanggungjawaban suatu permasalahan atau pekerjaan. Anda ragu-ragu, tidak mengikat dan tidak percaya diri atas keputusan yang Anda buat sendiri, karena Anda memiliki sejarah pernah membuat suatu keputusan yang salah. Anda merasa kehilangan daya spiritual, dan tujuan sejati Anda tidak jelas bagi Anda. Anda sering mengalami sakit kepala, merasakan ketegangan otot dan saraf di daerah alis mata Anda. 

Chakra Mahkota

Jika Chakra Mahkota Anda KUAT, Anda terus-menerus merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi, baik itu Tuhan sebagai kekuatan transenden, Kesadaran Universal atau hanya diri Anda lebih tinggi. Saat Anda melangkah menjalani kehidupan sehari-hari, selalu diingatkan bahwa Anda sedang diawasi atau semua yang Anda lakukan mempunya efek sebab-akibat secara langsung untuk kehidupan di waktu yang akan datang. Anda benar-benar merasa berterimakasih untuk cinta universal pada diri Anda sendiri maupum orang lain. Sementara bagi orang lain akan menggambarkan Anda sebagai “pancaran sinar” yang selalu menerangi orang-orang di sekitarnya. Jika Chakra Mahkota Anda LEMAH atau TERTUTUP Anda cenderung merasakan lemahnya koneksi dengan yang transenden atau tidak ada kekuatan yang lebih tinggi, dan selalu merasa sendirian. Anda merasa tidak layak mendapat bantuan rohani, dan bahkan mungkin marah karena kekuatan yang lebih tinggi telah meninggalkan Anda. Anda sering menderita migrain dan sakit kepala karena perasaan tegang, gelisah dan terburu-buru.


Cara Membangkitkan Kundalini

Kata Kundalini bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang amat asing.Apabila anda menyebutkan kata “Kundalini”dikantor anda,cukup besar kemungkinan banhwa banyak rekan anda menyangka bahwa anda menyebutkan judul film baru.Tetapi,bagi anda yang pernah mempelajari atau mendalami salah satu latihan Yoga,Kundalini bukanlah sebuah kata yang asing.

Kundalini adalah sesuatu yang amat penting dalam berbagai aliran Yoga.”Yoga” sendiri berarti Persatuan dengan Ilahi.Jadi seluruh aliran yoga yang melatih diri dengan berbagai cara,baik melalui pernafasan,gerakan,mantra dan sebagainya mempunyai satu tujuan yang sama,yaitu mencapai kesadaran sejati,pencerahan,dan persatuan dengan Ilahi.


Pencerahan adalah tingkat kebangkitan spiritual tertinggi yang dapat dicapai oleh seseorang,dimana seluruh rahasia alam dan kehidupan diketahui dengan jelas.Danbanyak aliran yoga yang menganggap bahwa untuk memperoleh pencerahan,seseorang harus membangkitkan Kundalininya terlebih dahulu.

Cakra adalah pusat tenaga eterik. Pada tubuh eterik yang berlapis-lapis itu,terdapat cakra dan nadi.Cakra amatlah penting,untuk membersihkan sebuah lapisan tubuh cakra-cakra pengatur yang berfungsi sebagai pintu keluar masuknya energi dari lapisan tubuh yang bersangkutan harus dibersihkan terlebih dahulu.Dari cakra-cakra inilah energi negatif dikeluarkan dan energi baru yang positif ditarik masuk.


Cakra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti roda,karena apabila dilihat dari depan terlihat sebagai roda yang berputar.Gambaran roda ini sendiri timbul karena cakra sebenarnya terdiri atas beberapa lembaran daun(yang bervariasi jumlahnya pada setiap cakra) yang berputar.

Jumlah dari cakra diseluruh lapisan tubuh manusia seluruhnya ada 365 buah.Menurut ukuruan dan fungsinya,cakra-cakra ini dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu:cakra utama,cakra biasa,dan cakra mini.

Tujuh cakra utama adalah:

1.Cakra Dasar.(muladhara) terletak diujung tulang ekor
2..Cakra Seks.(swadisthana)terletak di kelamin
3.Cakra Pusar.(manipuraka)terletak di pusar
4.Cakra Jantung.(ivishnu)terletak ditengah dada
5.Cakra tenggorokan.(vishuddhi)terletak ditengah tenggorokan,dibawah pita suara
6.Cakra Mata Ketiga.(ajna)terletak di antara kedua alis
7.Cakra Mahkota(sahasrara) terletak di ubun-ubun



Kundalini adalah kekuatan yang luar biasa dan tidak terbatas,tetapi apabila tubuh fisik dan eterik seseorang belum cukup bersih untuk dapat menerima dan memanfaatkan energi kundalini secara benar,maka energi Kundalini mungkin berakibat negatif.

Cakra sebagai pusat energi amat penting dalam proses pembersihan dengan energi Kundalini.Cakra berfungsi sebagai pintu keluar-masuknya energi eterik dari berbagai lapisan tubuh.Dalam proses pembersihan oleh energi negatif akan dikeluarkan melalui cakra,setelah hambatan dan energi negatif keluar,ruang yang kosong harus diganti dengan energi positif yang ditarik masuk melalui cakra.

Walaupun pada tubuh banyak cakra,perhatian harus ditujukan pada 7 cakra utama.

Disini saya akan memaparkan cara untuk membersihkan ke 7 cakra utama:
Tariklah nafas melalui hidung secara perlahan dan dalam,tariklah nafas hingga memenuhi paru-paru tanpa memaksakan diri.Hembuskan nafas melalui mulut seakan-akan meniupkannya melalui sebuah sedotan.Saat mengeluarkan nafas,bayangkanlah bahwa seluruh ketegangan dihembuskan keluar dari tubuh sehingga seluruh tubuh menjadi santai dan tenang.

Lakukanlah langkah di atas 3 kali,setelahnya tidak perlu memikirkan mengenai nafas.
Cakra utama pertama,yaitu cakra dasar,terletak diujung tulang ekor.Cakra ini adalah pusat vitalitas,keinginan untuk hidup dan tubuh fisik.Bayangkan cahaya berwarna merah menyala memasuki cakra dasar,memenuhi seluruh anggot tubuh dan sekitarnya,turun ke paha memenuhi kedua paha,memasuki dan memenuhi lutut,turun ke kaki sampai ke jari-jari kaki dan memenuhi seluruh kaki.Sambil turun,cahaya merah tersebut membawa seluruh energi negatif yang ada pada bagian tubuhnya dan membuangnya melalui telapak kaki.Tariklah lebih banyak cahaya merah sehingga seluruh jalur tadi menjadi terang dan mendorong seluruh energi negatif keluar melalui telapak kaki secara tuntas.



simbol cakra dasar

Janganlah melakukan apapun dalam 5 detik. Sekarang ,beralih ke cakra yang kedua,cakra seks,yang dikenal juga sebagai pusat tubuh emosi,dimana semua perasaan diproses.Bayangkan cahaya berwarna orange masuk kecakra yang terletak di alat kelamin.Cahaya masuk terus-menerus memenuhi seluruh alat kelamin dan alat reproduksi.Cahaya bergerak kearah atas,keparu-paru dan jantung.Bayangkan seluruh bagian tubuh yang dipenuhi oleh cahaya ini bersinar oleh cahaya orange.Sekarang cahaya tersebut keluar dari cakra jantung dengan membawa seluruh energi dan perasaan negatif yang ada.


simbol cakra seks

Janganlah melakukan apapun selama 5 detik. Cakra ke tiga yang di asosiasikan dengan tubuh mental mengontrol seluruh pikiran,pendapat, dan penilaian terletak di pusar.Sekarang bayangkan cahaya berwarna kuning memasuki pusar,memenuhi seluruh organ-organ diperut dan rongga perut.Cahaya tersebut membuat seluruh organ dan sel menjadi lebihsehat.Lalu,bawalah cahaya kuning kebagian atas tubuh ke cakra jantung dengan mengeluarkan seluruh energi dan emosi negatif dari bagian perut.



simbol cakra pusat

Janganlah melakukan apapun selama 5 detik. Cakra jantung sebagai cakra ke empat juga dikenal sebagai pusat tubuh intuisi,cakra ini adalah pusat dari seluruh cinta kasih,kasih sayang,dan seluruh perasaan yang positif dan halus.Untuk cakra ini,dapat dipergunakan warna hijau muda atau merah muda.Hijau muda berfungsi untuk pengobatan,sedangkan merah muda untuk cinta kasih.cahaya hijau muda atau merah muda dapat dipergunakan secara bergantian pada latihan yangberbeda.Untuk beberapa latihan pertama dianjurkan untuk menggunakan warna hijau muda yang akan menyembuhkan semua atau emosi negatif yang terpendam.Bayangkan cahaya berwarna hijau muda yang akan menyembuhkan memasuki cakra jantung.Cahaya penyembuhan ini memenuhi seluruh rongga dada dan memasuki paru-paru dan jantung.Cahaya ini masuk terus-menerus memenuhi bahu,tangan,sampai ke jari-jari.Cahaya ini turun kebawah memenuhi seluruh tubuh sampai ke jari-jari kaki,dan keatas tenggorokan memenuhi leher,dan ke kepala memenuhi seluruh rongga kepala dan otak.Pastikan bahwa cahaya ini memasuki seluruh bagian kepala,seperti gigi,gusi bawah,telinga,sisi kiri dan kanan kepala,sambil mendorong seluruh energi negatif keluar dari seluruh pori-pori tubuh.


simbol cakra jantung

Janganlah melakukan apapun selama 5 detik. Sekarang,proses pembersihan sampai pada cakra ke lima.Cakra ini adalah pusat dari tubuh atma yang terletak ditenggorokan dilokasi pita suara.Cahaya berwarna biru laut memasuki dan memenuhi tenggorokan,turun kedada dan memenuhi dada dan jantung.Jantung dan tenggorokan sekarang terhubung langsung dengan cahaya berwarna biru laut.Dengan adanya hubungan ini,seluruh hambatan antara tenggorokan dan jantung dihilangkan.Seluruh perasaan yang ada akan dapat diekspresikan dengan lebih mudah melalui kata-kata.


simbol cakra tenggorokan

Janganlah melakukan apapun selama 5 detik. Cakra ke enam adalah pusat energi yang terletak diantara kedua alismata.Cakra ini sering juga disebut sebagai mata ketiga,yang merupakan pusat dari tubuh cahaya(tubuh monad).Bayangkan cahaya berwarna lembayung muda memasuki cakra mata ketiga,terus kedalam kepala.Cakra ini memenuhi kepala dan otak,menerangi pikiran dan roh.Cahaya ini turun ketenggorokan dan memenuhi dada sambil membawa energi spiritual kecakra jantung.


simbol cakra ketiga

Janganlah melakukan apapun selama 5 detik. Cakra ketujuh terletak dipuncak kepala,dan biasa juga disebut sebagai cakra mahkota,sebagai pusat dari tubuh Ilahi.Bayangkan cahaya putih yang terang benderang turun kedalam kepala melalui cakra mahkota.Cahaya ini memenuhi otak,pikiran dan roh dengan energi spiritual dari Tuhan.Cahaya ini juga turun memenuhi tenggorokan sampai kedada,memenuhi dada dan cakra jantung dengan spiritual yang tidak terbatas.


simbol cakra mahkota

Demikianlah cara untuk membersihkan energi negatif dan membangkitkan energi positif yang selama ini tersimpan di dalam diri setiap manusia.
“Yakin dan Percaya ” adalah kunci untuk mengenal diri
“Sabar dan Ikhlas” adalah kunci untuk mengenal Sejatinya Diri
Semoga apa yang telah saya tulis ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Tips:Pembersihan cakra dan mandi dengan air garam juga dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.


CAKRA DAN KUNDALINI


Letak cakra.


Cakra sebenarnya adalah perputaran dan aliran energy yang berbentuk roda atau cakram. Perputaran ini akan menimbulkan pusaran energy. Pusaran enrgy ini akan dialirkan kesetiap organ tubuh melalui nadhi-nadhi yang sangat halus melewati system gland tubuh. Aliran energy Cakra ini akan bertanggungjawab, atas kerja dan fungsi organ-organ dalam tubuh fisik. Kalau dilihat secara mata bhatin, di badan Halus kita terdapat bulatan bercahaya, seperti matahari yang mengeluarkan berkas sinar dengan warna yang berbeda –beda. Bulatan sinar inilah yang disebut Cakra itu. Dalam inti Cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman, sympul ini terhubung dengan Cakra lainnya melalui nadhi halus. Dari beberapa Cakra ada sympul Cakra yang akarnya berhubungan langsung dengan nadhi utama yaitu susumana nadhi yang terletak di rongga tulang punggung tubuh pisik. Ada banyak cakra kecil kecil dalam tubuh kita kalau dilihat secara bhatin, tapi dalam kepentingan pembahasan ini kita hanya akan pelajari tuju Cakra utama tulang belakang. Mandala-mendala itu adalah:
  1. Cakra Mooladara yang terpusat di Tulang ekor.
  2. Cakra Swadhistana yang terpusat di pusat Sex
  3. Cakra Manipura yang terpusat di daerah pusar.
  4. Cakra Anahata yang terpusat di daerah Jantung.
  5. Cakra Wisudha yang terpusat di tenggorokan..
  6. Cakra Agna yang terpusat di Mata ketiga.
  7. Cakra Sahasrara yang terpusat di Ubun-ubun. 
Fungsi Cakra

Dalam uraian di atas sudah disebutkan, Cakra merupakan pusat aliran energy baik yang keluar maupun yang masuk ke dalam tubuh. Fungsinya sangat penting diketahui untuk penyembuhan, kebangkitan Kundalini. Secara umum Cakra berfungsi sebagai berikut:
  1. Menarik , memberi, memroses,dan mengalirkan energy ke seluruh tubuh untuk memenuhi keperluan oegan-organ tubuh dalam beraktifitas dan kreativitas.
  2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh tubuh.
  3. Untuk meningkatakan kesadaran spiritual.
  4. Sebagai sumber penyembuh suatu penyakit.
  5. Sebagai pengembang daya bathin.
  6. Sebagai penyalur energy tenaga dalam, Prana dan Kundalini.
  7. Sebagai alat pendeteksi .
Cakra adalah Setana Para Dewa Dewi.

Kita sebagai manusia harus selalu membersikan cakra kita , karena cakra kita sujatinya adalah stana Para Dewa Dewi yang selalu menjaga dan menuntun hidup kita. Supaya hidup kita selalu menebarkan getaran energy Dewata. Dengan selalu melakukan menucian diri pisik dan juga cakra, secara alamiah nerfy kedewataan kita bangkit melalaui cakra cakra kita. Dan sifat Bhuta yang mempengaruhi hidup kita pelan pelan muali terhapuskan. Secara Lengkap keterangan

Cakra dan Stana Dewata sebagai berikut:
  1. Cakra Mooladhara adalah IStana Dewa Brahma, Dewa Ganesa, Dewa Kabera dan Dewi Dakini, Dewi Uma, Dewi Laksmi.
  2. Cakra Swadhistana adalah Istana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Rakini.
  3. Cakra Manipura adalah Istana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini.
  4. Cakra Anahata adalah Istana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama, Dewi Laksmini , Dewi Ratih.
  5. Cakra Wishuda adalah Istana Dewa SadaSiwa , Dewi Gauri.
  6. Cakra Agna adalah Istana Dewa Parama Siwa , Dewi Hakini.
  7. Cakra Sahasrara adalah Istana Dewa Siwa, Hyang Tunggal , Dewi Ama Kala.
Dengan memahami bahwa cakra kita adalah Istana Dewata, kita semestinya selalu meyakini dan menyadari kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang maha Kuasa dan selalu mendekatkan diri dan melakukan kehidupan dengan penyerahan total kehadapan Nya.

Cakra adalah penarik dan penyalur Prana.

Cakra merupakan pusat alairan energy baik yang keluar maupun yang masuk kedalam tubuh kita. Pengetahuan tentang cakra penting sekali kita ketahui terutama dalam melakukan tehnik penyembuhan, kebangkitan Kundalini , atau menaikan level kesadaran spiritual kita.

.



Pengetahuan tentang cakra penting sekali kita ketahui terutama dalam melakukan tehnik penyembuhan, kebangkitan Kundalini , atau menaikan level kesadaran spiritual kita.
Secara garis besar, fungsi cakra adalah sebagai berikut:
  1. Menarik, member, memroses dan mengalirkan energy keseluruh tubuh untuk memenuhi keperluan organ-organ tubuh dalam aktivitas dan kreativitas.
  2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh.
  3. Cakra membantu perjalanan kesadaran jiwa dalam mendalami spiritual.
  4. Sebagai alat dalam penyembuhan penyakit.
  5. Cakra mampu membangkitankan Panca indra dan pengembangan daya bhatin.
  6. Cakra mampu menyalurkan prana untuk media penyembuhan.
  7. Cakra bisa digunakan sebagai alat pendeteksi aenergy.
Hubungan cakra dengan prana Alam, bisa digambarkan sebagai berikut:

Prana .

Prana adalah sebenarnya sejumlah total dari seluruh energy yang terwujud di alam semesta. Semua energy itu adalah daya-daya yang ada di alam semesta dan yang mengatur kehidupan alam . Dan prana juga merupaka daya terpendam yang ada dalam diri kita yang terdpat dimana-mana. Magnet, dingin, panas, oksigen, suara, cahaya adalah manifestasi dari prana itu seniri. Semua kekuatan , semua tenaga bersumber dari sumber yang sama yaitu Atma ( Roh). Semua kekuatan pisik dan mental adalah bersumber dari prana. Sama dengan di alam semesta smua kekuatan dan daya vital bersumber dari satu Tuhan yang maha Tunggal, dengan melatih Pranayama dan mampu mengusai dalanm diri adalah modal dasar untuk mengendalikan Prana alam semesta. Dengan Pranayama kita akan bisa mengarahkan hidup kita kearah lebih baik, untuk kesehatan, ketenangan, kesuksesan dan sebagainya. Melalui pelaksanaan Pranayama, kita akan selalu menarik dan menyalurkan energy vital dari sumbernya, yaitu alam semesta kedalam diri kita, yang bias kita gunakan sesuai kebituhan kita. Di alam semest sumber Prana Adalah Matahari, semua kehidupan memperoleh asupan energy terbesarnya dari Matahari, itu kenapa dalam Pranayama Surya, ini kita arahkan pengolahan nafas kita untk terhubung dengan kekuatan energy dan cahaya Matahari itu, yang selanjutnya kita salurkan untk memelihara kesehatan, keseimbangan dan ketenangan hidup kita.

Hubungan energy itu adalah ,
  1. Cakra mooladhara menyerap energy pertiwi/ bumi.
  2. Cakra Swadhistana menyerap energy Air.
  3. Cakra Manipura menyerap energy Api.
  4. Cakra Anahata menyerap energy angin/udara.
  5. Cakra Wishuda menyerap energy suara .
  6. Cakra Agna menyerap energy Cahaya.
  7. Cakra Sahasrara menyerap energy pengetahuan semesta.

Cakra sebagai tahapan kesadaran mahluk.


Dalam perjalanan spiritual , akan berakibat pada pengembangan cakra ckara . dengan berkembangnya cakra akan membawa kesadaran baru bagi manusia, Kesadaran manusia dipengaruhi sampai cakra mana dia mengembang dalam perjalanan spiritualnya. Hubungan cakra berkembang dengan naiknya kesadaran manusia dapat dilukiskan seperti ini,.

Bekembangnya Cakra Mooladhara membawa manusia pada kesadaran pisik/badan, sehat pisik. Berkembangnya cakra Swadhistana membawa manusia pada kesadaran social masyarakat/ Sehat social. Berkembangnya cakra Manipura membawa manusia pada kesadaran kreativitas/sehat kerja. Berkembangnya cakra Anahata membawa manusia pada kesadaran Cinta kasih/ sehat cinta kasih dalam hidup. Berkembangnya cakra Wishuda membawa manusia pada kesadaran Ketuhanan/ Spiritual tanpa ilusi. Berkembangnya cakra Agna membawa manusia pada kesadaran Intuisi/imaginasi, kesadaran pikiran positif. Berkembangnya cakra Sahasrara membawa manusia pada kesadaran pengetahuan semesta. Inilah gambaran Singkat hubungan cakra dengan kesadaran manusia.

Cakra sebagai penentu kesehatan Pisik.

Cakra Mooladhara

Merupakan dasar kekuatan tubuh pisik, sekaligus pelindung tubuh pisik dari energy yang bersifat negative. Pada Tubuh Cakra ini banyak berpengaruh pada, 
  1. Kerangka Tulang –tulang, 
  2. Urat=urat.
  3. Daging dan otot,
  4. Kwalitas Darah,
Bila Cakra mooladhara bermasalah menyebabkan sesorang akan menjadi pemalas, lemah dan sring purus asa. Dan penyakit yang timbul eperti:
  1. Penyakit Reumatik,
  2. Penyakit Tulang punggung,
  3. Asam urat,
  4. Kanker dan Demam.
  5. Tubuh lemah,
  6. Kurang semangat.
  7. Secara kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil.
Cakra Swadhistana

Sifat cakra ini, mempengaruhi nafsu dan emosi dengan tingkat lebih rendah, hilangnya akal sehat, kurangnya rasa peduli, kurang percaya pada diri sendiri, kecemburuan , serakah. Untuk pisik Cakra ini mengendalikan organ tubuh seperti:
  1. Kemaluan,
  2. Uretra,
  3. Kandung kencing,
  4. Indung Telur,Sperma
  5. Kandung kemih.
Kalau Cakra Swadhistana mengalami gangguan, akan mengakibatkan penyakit sperti:
  1.  inpotensi
  2. Penyakit seksual,
  3. Haid tidak lancer,
  4. Kemandulan,
  5. -Pikun.
Cakra Manipura

Cakra ini lebih banyak berpengaruh pada system pencernaan tubuh pisik dengan mengendalikan usus-usus di dalam perut. Bila Cakra ini mengalami gangguan menyebabkan berbagai penyakit Pisik seperti:
  1. Busung Lapar.
  2. Pertumbuhan Lambat,
  3. Mencret atau sembelit.
  4. Penyakit Kolik,
  5. Hernia atau jaringan robek.
Penyakit Secara kejiwaan seperti :
  1. emosional,
  2. kejengkelan,
  3. dan kejiwaan lainnya.
Cakra Anahata.

Cakra Anahata adalah pusat pemrosesan prana, dan menyalurkannya ke cakra yang lebih tinggi dank e cakra yang lebih rendah. Cakra ini lebih banyak mengontrol keseimbangan kerja Jantung, paru –paru dan juga kelenjar thymus. Penyakit yang timbul juka Cakra ini terganggu adalah :

Secara pisik seperti:
  1. Penyakit jantung,
  2. Penyakit Darah rendah/tinggi,
  3. Stress,
  4. Pertahanan tubuh lemah.
Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:
  1.  Kesombongan.
  2. Kemunafikan,
  3. Tamak,
  4. Iri hati,
  5. Merasa bersalah,
  6. Dan banyak harapan.
Cakra Wisudha.

Cakra ini berrugas mengontrol kerja organ-organ tubuh di tenggorokan seperti, batang tenggorokan, Kelenjar gondok, Parathyroid, pita suara. Bila cakra Wisudha mengalami gangguan akan menyebabkan penyakit ;
  1. Sakit gondok,
  2. Batuk pilek,
  3. Suara serak.
  4. Asma.
Cakra Agna.

Cakra ini bertugas mengntrol seluruh cakra di bawahnya, kelenjar –kelenjar dan mempengaruhi organ tubuh yang vital. Gangguan Pada Cakra ini dapat menyebabkan penyakit seperti:
  1. Sakit Mata.
  2. Sakit Kepala,
  3. Kanker dan kelenjar endokrin.

Cakra Sahasrara

Cakra ini adalah gerbang rohani dan spirit ketuhanan, banyak pesan rohani yang didapat kalau cara ini terbuka, Tapi kalau sampai cakra ini terganggu akan memudarkan keyakinan kita pada ke maha kuasaan Tuhan.

Cakra sebagai pemasok Warna Aura.

Cakra sebagai pusat energy yang akan selalu menarik dan mengeluarkan energy , energy yang ditarik dan dikeluarkan seperti energy pertiwi, air, api, udara,suara, sinar dan spiritual rohani. Nah khusus mengenai energy Sinar, Setiap cakra akan mengeluarkan sinar dengan warna masing masing sampai keseluruh tubuh dan samapi dilapisan tubuh sehingga akan menunjukan warna aura pada seseorang, Cahaya Warna Merah akan keluar dari cakra mooladara menyebakan aura warna merah , Warna Jingga akan keluar adari cakra Swadhistana akan menyebabkan Aura warna Jingga pula, Warna kuning akan keluar dari cakra Manipura akan menyebabkan Aura warna kuning pula, , Warna hijau akan keluar dari cakra Anahata akan menyebabkan Aura warna hijau pula, , Warna Biru akan keluar dari cakra Wisudha akan menyebabkan Aura warna biru pula, ,Warna Nila akan keluar dari cakra Agna akan menyebabkan Aura warna nila pula, ,Warna Putih atau Emas akan keluar dari cakra Sahasrara akan menyebabkan Aura warna putih dan emas pula, ketujuh Wrana cahaya ini akan napak pada Aura seseorang karena cakra terus bekerja,. Kalau seimbang Cakra warna aura akan Nampak pelangi atau domonan putih, tapi kalau satu saja yang domonan, Warna aura akan dominan hanya satu saja. Dan Aura juga akan menunjukan kesehatan seseorang karena keaktifan cakra masing masi

KUNDALINI.

Belakangan ini dapat kita temukan berbagai tulisan atau pengajaran mengenai pembangkitan kundalini dengan cepat tanpa memperhatikan aspek lain yang sebenarnya sangat menentukan, yaitu pembentukan watak dan peningkatan spiritualitas, karena tanpa itu pembangkitan kundalini yang di agungkan itu akan berubah menjadi petaka bagi praktisinya, apalagi kalau itu dilakukan tanpa bimbingan seorang Guru Sejati tahap demi tahap, atau bahkan dengan kurang mendalam dan secara serampangan seseorang meramu sendiri tekniknya dari berbagai buku atau dari berbagai perguruan dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Inilah yang menyebabkan terjadinya berbagai sindroma kundalini yang sangat sulit dipulihkan.
Kundalini sering disebut sebagai ular api. Ia adalah kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh manusia. Energi ini berada dalam semua tataran alam. Seperti halnya prana yang keberadaannya antara lain berhubungan dengan sinar matahari, penelitian kegaiban menunjukkan bahwa kundalini rupanya berhubungan dengan kekuatan di dalam pusat bumi. Jelaslah bahwa selain memerlukan prana, kita juga memerlukan kundalini untuk keperluan evolusi jiwa. Kita membutuhkan keduanya, tetapi bila salah satu di antaranya berlebihan atau kurang, maka hal ini dapat mengakibatkan bahaya yang sangat serius. Itulah sebabnya ada risiko yang cukup besar dalam membangkitkan kundalini, terutama bila praktisinya belum suci dan murni. Kita sudah banyak mendengar tentang kundalini serta bahaya pembangkitan sebelum waktunya. Dan apa yang banyak kita dengar itu memang ada benarnya. Ada bahaya yang benar-benar serius dalam membangkitkan aspek dari energi hebat ini sebelum ia memperoleh kesucian hidup dan pikirannya. Hanya dengan memperoleh kesucian hidup dan kesucian pikiranlah manusia dapat selamat bila ia ingin membangunkan kekuatan yang begitu hebat ini.

Banyak orang mengira bahwa kundalini benar-benar tidur dan tidak aktif. Tapi sebenarnya kundalini memiliki peranan yang amat besar dalam kehidupan manusia. Dia secara terus menerus memberikan kehidupan pada stiap mahluk hidup.

Seperti halnya semua energi yang lain, kundalini sendiri tidak tampak dengan mata biasa. Dalam tubuh manusia, kundalini menempatkan dirinya dalam suatu wadah berbentuk bola berongga konsentris yang terbuat dari zat astral dan eterik, yang satu berada dalam yang lainnya. Nampaknya terdapat tujuh bola konsentris seperti itu di dalam cakra dasar, di sekitar tulang ekor. Pada orang biasa energi ini aktif pada bagian terluar bola-bola ini. Di dalam bola-bola lainnya energi itu “tertidur”.

Kundalini sering digambarkan sebagai dewi dalam berbagai kitab yoga, indah berkilau seperti kilat sedang tidur di dalam cakra dasar, seperti seekor ular yang melingkar tiga setengah lingkaran melilit linga svayambhu dan menutupi pintu susumna dengan kepalanya. Walaupun dia tertidur dikatakan bahwa “Kundalini memelihara kehidupan semua makhluk”.

Pada saat kebangkitannya, jalan yang dilaluinya berbentuk spiral, berbelok-belok naik. Kebangkitan kundalini ini juga akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi sehingga alam-alam yang lebih tinggi akan terbuka nampak dihadapan kita secara berurutan.

Pada kebanyakan orang, kundalini berada di dasar tulang punggung dalam keadaan tidur, dan keadaan seperti ini memang jauh lebih baik daripada membangkitkkannya sebelum orang tersebut berkembang moralitasnya, dan sebelum pikiranya cukup bersih untuk dapat menangani energi itu tanpa terkena bahaya. Kemauan juga harus kuat untuk dapat menguasai energi itu.

Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang Guru yang amat mengerti persoalannya dan yang mendapat penugrahan untuk ini, karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah amat serius dan nyata. Bahaya itu ada yang murni dan bersifat fisik dan juga batin. Gerakan kundalini tanpa kontrol selain merusak tubuh pisik dan juga bisa merobek laipasan tubuh halus. Salah satu efek pembangkitan kundalini secara salah yang biasa muncul adalah api kundalini yang mengalir ke bawah dan bukannya ke atas. Dengan begitu merangsang nafsu-nafsu rendah demikian kuatnya sampai tingkat yang tidak mungkin lagi terbendung. Orang itu berada di hadapan kekuatan yang dahsyat seperti seorang perenang menghadapi mulut ikan hiu sendirian dengan tangan kosong. Orang seperti itu menjadi setengah manusia setengah binatang, raksasa keburukan, karena berada dalam cengkeraman kekuatan berjenis buruk yang terlampau kuat untuk dapat dilawan oleh kekuatan manusia biasa. Orang yang membangkitkan kundalini sebelum waktunya bisa saja memperoleh kekuatan gaib yang luar biasa, tapi kekuatannya itu menghubungkannya dengan evolusi dari tingkat rendah yang seharusnya dihindari oleh setiap manusia. Dan untuk membebaskan diri dari perbudakan itu dapat membutuhkan lebih dari satu inkarnasi.

Selain itu, pembangkitan kundalini sebelum waktunya akan mengintensifkan semua sifat manusia, mengaktifkan sifat jahat; lebih mudah daripada sifat mulia. Misalnya ambisi seseorang dalam badan mental yang sangat cepat terbangkitkan dan segera membengkak keluar badan. Kundalini dapat membuat daya intelek menjadi sangat intensif, tapi di waktu yang sama dapat menimbulkan kebanggaan abnormal bersifat kesetanan, yang tidak mungkin dapat diperkirakan.

Memang kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya. Ini bukan energi biasa tapi energi yang tidak dapat dibendung. Yakinlah bahwa tidak seorang pun boleh membangkitkan kekuatan itu tanpa bimbingan seorang Guru Yang mendapat Panugrahan sujati. Jika kekuatan itu aktif tanpa disengaja, seharusnya ia minta nasehat kepada orang yang mengerti persoalan itu dengan segera. Sekali lagi, jangan mencoba-coba membangkintkan kekuatan yang dahsyat ini tanpa pengawasan Guru ahli yang akan mengawasi semua tahapannya. Kekuatan kundalini merupakan kenyataan yang hebat, salah satu kenyataan mendasar di alam semesta. Daya ini benar-benar tidak dapat dianggap sebagai permainan, karena mencobanya tanpa pengertian yang mendalam lebih berbahaya daripada seorang anak yang bermain-main dengan bahan peledak. Dalam hal seperti itu, orang sering mengira bahwa bagi dirinya pasti ada perkecualian hukum alam, bahwa akan terjadi campur tangan Tuhan yang akan menyelamatkan dirinya dari perbuatan main-main itu. Yakinlah bahwa hal seperti itu tidak mungkin terjadi, seperti seorang yang secara ceroboh menyulut bahan peledak, sangat mungkin untuk menjadi korban yang pertama. Hal seperti ini berlaku bagi setiap kasus tanpa kecuali, karena dalam kerja Hukum Agung Alam Semesta tidak ada yang disebut dengan pilih kasih. Ingatlah pepatah yang sering diucapkan.Banyak orang merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa bekerja keras terlebih dahulu dengan sabar melalui pembentukan watak. Perbaikan karakter harus ditempuh terlebih dahulu, kemudian Guru akan memberitahu kapan dia siap melakukan pembangkitan kundalini yang dahsyat ini.

Kadang-kadang dapat terjadi pembangkitan lapisan api dari kundalini secara spontan sehingga terasa sedikit hangat, bahkan dapat bergerak dengan sendirinya. Bila ini terjadi dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, karena salurannya belum siap untuk maksud ini, sehingga api ini harus membakar banyak sampah eterik yang menghalangi proses perjalanannya. Bila kundalini bangkit dengan sendirinya atau bangkit tanpa disengaja, biasanya dia mengalir ke atas mengikuti arah yang sudah diambil oleh penjelmaan terendah dan terhalus. Bila mungkin, seharusnya kita menggunakan daya kemauan kita untuk menahan gerakannya. Dan bila tidak berhasil, kita tidak perlu menjadi cemas.

Api ular mungkin akan memancar keluar melalui kepala dan terlepas ke dalam atmosfir di sekelilingnya dan biasanya hal ini tidak mengakibatkan kerugian apa-apa kecuali adanya sedikit rasa lemah di tubuh. Orang mungkin hanya akan kehilangan kesadaran untuk sementara saja. Bahaya yang benar-benar mengerikan bukannya berhubungan dengan mengalirnya api kundalini ke atas, tetapi oleh adanya kemungkinan mengalirnya api kundalini ke bawah dan ke dalam.

Banyak orang berkata bahwa penguasaan yang sempurna atas yoga tidak bisa dicapai dalam satu kehidupan. Karena itu penguasaan kundalini harus diulang pada setiap inkarnasi, karena alat-alat itu diganti pada setiap inkarnasi. Tetapi sekali seseorang berhasil menguasainya maka akan lebih mudah dalam melakukan pengulangan itu. Jika seseorang telah menjadi murid dari seorang Guru Sejati dan belum mencapai kesempurnaan dalam hidup ini, maka sang Guru akan menuntun dan mengarahkan jiwa si murid sehingga pada kelahiran berikutnya dia berada pada kondisi yang memungkinkannya menyempurnakan kemajuan rohaninya. Inilah tanggung jawab berat seorang Guru Sejati yang bertanggung jawab atas panugrahan guru yang dengan penuh ketulusan yang tanpa pamrih, dan tanpa pengingkaran, dia tidak akan berhenti membimbing siswanya sebelum dia mencapai tujuan tertinggi.

Bila sudah kundalini terbangkitkan, dia haruslah dikuasai benar-benar, dan harus digerakkan melewati pusat-pusat dengan urutan tertentu sesuai dengan perbedaan jenis orangnya. Gerakan ini juga harus dilakukan dengan cara yang khusus supaya memperoleh hasil yang memuaskan.

Jika kundalini dibangkitkan dengan benar di bawah petunjuk Guru Sejati yang menerima panugrahan, maka kebangkitan kundalini itu akan memberi berkah dengan semua pencapaian kerohanian sejati. Kebangkitan itu memberi pencerahan dan kesadaran rohani yang agung, mengantarkannya menuju pencapaian samadhi yang tertinggi (nirvikalpa samadhi), dan sekaligus memberi penguasaan atas segala sakti. Ini kenapa buku ini, ditulis, agar kita melakukan pendekatan selalu dengan rasa bhakti, sebagai tujuan yang akan menghantarkan bangkitnya kesadarn kundalini. Bukan di tekankan pada kundalini sebagi tujuan. Sehingga meremehkan arti sebuah sikap dalam sembahyang.

Untuk Apa kundalini yang telah bangkit ini.

Secara Garis besar Kundalini ini, akan sangat berpengaruh positif pada kesehatan, kedamaian dan kaesadaran hidup mahluk . Sebab Kundalini ini, akan melakukan pengaktifan energy positif tiap cakra dan menetralkan setiap energy negative yang adal dalam setiap cakra, sehingga akan berhimbas pada terbentuknya daya daya positif tubuh dan mental. Sehingga mahluk akan menjalani hidup lebih Damai dan penuh anugrah kebahagiaan dan kesejahtraan.

Bagaimana Proses yang terjadi, Dalam naiknya energy ini,? Bisa digambarkan sebagai berikut:

Proses mengalirnya Kundalini dapat di gambarkan sebagai berikut. Kundalini akan terbuka di tempat nya bersemayam dan akan begerak naik membersihkan setiap Cakra yang dilewatinya, ketoran cakra cakra akan di bakar , bergerak dari moodahara cakra, naik disetiap cakra di atasnya sampai di sahasrara cakra dan keluar di ubun ubun. Semua kotoran Pisik dan bhatin di netrakan turun menuju pertiwi, dan dengan ini akan berakibat energy posit di peliharan, kemurnian dan kesucian di pelihara oleh Nya. Dengan bangkitnya Kundalini, menuju:

Mooladara Cakra, Energy postitf dan negative di Mooladara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra mooladara menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti, Penyakit Reumatik,
  1. Penyakit Tulang punggung,
  2. Asam urat,
  3. Kanker dan Demam.
  4. Tubuh lemah,
  5. Kurang semangat.
  6. Dan penyakit kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil. Juga disembuhkan.
Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy pertiwi untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami manfaat Badan psisik kita dan selalu menjaga dan memelihara badan kita sehingga menjadi suci dan selalu bersih sebagai stana Para Dewa, Mooladara Cakara kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagi stana Dewa Brahma, Genesa, Dewi laksmi dan Dewi Uma, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Badan pisisk kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali ke Swadhistana Cakra, Energy postitf dan negative di Swadhistana Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- inpotensi,
-Penyakit seksual,
- Haid tidak lancer,
- Kemandulan,

Dan secara kejiwaan penyakit pikun.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy air untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran social kontak, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa, Swadhistana Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada hubungan social kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Manipura Cakra, Energy postitf dan negative di Manipura Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,
  • - Busung Lapar.
  • - Pertumbuhan Lambat,
  • - Mencret atau sembelit.
  • - Penyakit Kolik,
  • - Hernia atau jaringan robek.
Penyakit Secara kejiwaan seperti :
  • emosional,
  • kejengkelan,
  • dan kejiwaan lainnya.
Disamping itu cakra akan selalu member asupan Api untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran kerja dan kreativitas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Manipura Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Akitivitas dan kreativitas kita dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Anahata Cakra, Energy postitf dan negative di Anahata Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

  • Penyakit jantung,
  • Penyakit Darah rendah/tinggi
  • Stress,
  • Pertahanan tubuh lemah.
    Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:
  •  Kesombongan.
  •  Kemunafikan,
  •  Tamak,
  •  Iri hati,
  •  Merasa bersalah,
  •  Dan banyak harapan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Angin/udara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Bhakti /cinta kasih tulus iklas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Anahata Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama dan Dewi Laksmini dan Dewi Ratih, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy cinta kasih kita meningkat menjadi cinta kasih semesta dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan cinta kasih kita bisa dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Wisudha Cakra, Energy postitf dan negative di Wisudha Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,
  • akit gondok,
  • Batuk pilek,
  • Suara serak.
  • Asma.
  • Dan penyakit kejiwaan , spiritual dengan ilusi bisa di hilangkan.
Disamping itu cakra akan selalu member asupan Suara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Wisudha Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Sada Siwa dan Dewi Gauri, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy suara kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Suara yang kita ucapan terasa penuh kharisma dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Agna Cakra, Energy postitf dan negative di Agna Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,
  1. Sakit Mata.
  2. Sakit Kepala,
  3. Kanker dan kelenjar endokrin.
  4. Dan Daya bhatin akan semakin terkomsentrasi dan terarah, imaginasi dan intusi bertambah kearah ketuhanan.
Disamping itu cakra akan selalu member asupan cahaya untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Agna Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa ParamaSiwa dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Ide yang kita punya terasa banyak dan tanpa batas dirasakan oleh lingkungan kita dan untuk perjalanan hidup kita.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Sahasrara Cakra, Energy postitf dan negative di Sahasrara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga Kesadaran kita diarahkan ke spiritual dan selalu mendapat tuntunan Rohani

Disamping itu cakra akan selalu member i pengetahuan semesta untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , kesemestaan dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Sahasrara Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Siwa dan Dewi Amakala, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif untuk digunakan penyelidikan rahasia semesta Alam.

Disamping pengaruhi kesehatan kita, cakra sujatinya juga mengeluarkan warna masing masing, semakin rendah energy cakra warnanya akan semakin redup, semakin kuat energy cakra warnanya akan semakin kuta dan terang, begitu juga semakin kotor energy cakra warna akan semakin gelap dan semakin kuata energy cakra warnanya akan semakin terang. Wrana ini emnyebar keseluruh tubuh dan sampai kelapisan tubuh kita yang paling luar, inilah yang disebut lapisan Aura dan warna aura, Cakra mooladara akan menyebarkan warna merah, swadhistana cakra akan menyebarkan warna jingga, Manipura cakra akan menyebarkan warna kuning, Anahata cakra akan menyebarkan warna hijau, wisuddha cakra akan menyebarkan warna biru, Agna cakra akan menyebarkan warna nila, Sahasrara cakra akan menyebarkan warna ungu. Dengan menyebarnya warna ini sampai ke luar tubuh akan memperlihatkan warna pelangi di aura kita, Warna pelangi ini akan semakin bersih kalau sering kita melakukan sembahyang dengan tahapan panca sembah yang benar dan berkelanjutan, sehingga Aura semakin bersih dan menjadi putih teraang. Aura inilah sebagai lapisan pelindung kita yang didukung oleh energy cakra-cakra, untuk membentengi diri dari pangaruh negatip luar atau serangan penyakit dari luar.

V.Panca Sembah adalah Sikap efektip pembangkitan Kundalini.

Semestinya kita melakukan panca sembah dengan mengikuti semua tahapan persiapan sampi akhir dengan konsentrasin penuh dan mantap, Panca sembah bagaikan sebuaha cara meditasi kesadaran diri untuk mencapai realisasi diri. Dalam panca sembah kita dalam persiapan dupa , air dan bunga sudah membingbing kita kekemantapan bhatin, selanjutnya kita akan melakukan Asana, kita memilih Asana yang ditentukan Vajrasana untuk perempuan dan silasana , Siddhasana dan Padmasana untuk laki-laki, Padasana untuk keduanya. Asana adalah meditasi atau oonsentrasi kemantapan pada sikap badan, coba lakukan dan rasakan dengan pelan dan penuh kenikmatan, luruskan tulang punggung, kalau bisa kita menjadi Asanajaya hanyut dalam sikap yang kita pilih, dalam asana ini kita akan melakukan pembirsehan badan dan penucian badan, badan akan terasa lebih nyaman kalau kita sudah bisa melampaui sikap badan ini dan menjiwai Asana ini. ini bearti kita sudah mampu mengontrol badan sebagai persiapan selalnjutnya. Setelah kita mampu asana jaya, menjiwai Asana atau sikap badan, selanjutnya kita melakukan pranayama, mengontrol, membersihkan jalannya prana di tubuh kita, memasukan jiwa dalam nafas, dan merasakan aliran nafas, mengendalikan jalannya nafas adalah sikap pranayama. Lakukan pelan pelan dan selembut kita mampu sitap tarikan , penahanan dan pengeluaran nafas rasakan dengan penuh jiwa, Otomatis semua nadhi-nadhi yang ada dan semua system cakra akan mulai dibuka dan dibersihkan, jalur jalur energy di perlebar dan di bersihkan. Pranayama sujatinya kalau disadari adalah pembersihan diri dengan prana energy vital alam semsta. Dalam Tahap ini kita bermditasi dalam nafas dan prana. Selanjutnya kita melakukan sikap Kara sudhamam, yaitu pembersihan tangan, tangan diiabaratkan symbol Dasa indra, Tangan kanan Panca budhindria, Tangan kiri Panca Karmendria. Kesepulh indra kita harus kita bersihkan, Lakukan pengasapan tangan dan lakukan proses pembersihan tangan dengan mengikuti ucapan mantra yang telah ada, kita juga selalu menyucikan indra indra sebagai persiapan menuju alam kedewataan, tanpa bersihnya indra dan lenyapnya keinginan pribadi, akan sangat mustahil sembahyang yang kita lakukan memberikan manfaat yang membawa kekemajuan spiritual kita apalagi akan membangkitakan Kundalini. Selanjutnya setelah badan , energy dan indra kita sucikan baru kita melakuakan pemujaan , pertama melakukan Puja Tri Sandya, Puja Tri sandya, akan mengarahakn Jiwa kita pada kekesadaran kosmic, Bhuana agung bhuana alit, Kita akan memuja Hyang Widhi dan segala cipataanya, menyadari segala ciptaan adalah kekuatan Hyang widhi, dan menyadri pula kita juga adalah kekuatan hyang widhi, melalui kekuatanya ini kita memohon kecemerlangan dan cahaya kesucian, memohon terhapusnya segala dosa baik sengaja dan tak sengaja kita lakukan, memohon pembersihan lahir dan bhatin berkat cahaya kecemerlangan Hyang widhi, menyadari kita adalah bagian dari cipataan beliau, menyadari diri kita adalah sama sama hamba Nya dengan mahluk lainnya, bersama sama kita menyucuiakan ala mini atas kekutannya, sehingga kedamaian hati dan pikiran merasuki Jiwa kita karena disucikan oleh kekuatan Nya, Memohon ampunan atas ucapan kita, meomohon ampunan atas pikiran kita , emomohon ampunan atas perbuatan kita, dengan sikap dan Jiwa seperti inilah kita akan mengikis semua karma karma buruk dalam hidup kita. Dan selanjutnya kedamaian semesta akan menghampiri kita dan menuntun hidup kita selalu.Proses selanjutnya, kita akan di arahkan menyembah kedalam diri, sebab untuk menuju kesempurnaan kedalam dan keluar, kita memuja Sang Atma yang selalu sebagai guru, sebagi penuntun dan sebagai pelindung kita dalam hidup yang sujatinya adalah Hyang Widhi dalam diri. Kita sucikan pengaruh pengaruh buruk pikiran, hati dan sikap kita yang mengenai Sang Atma, sehingga Sang Atma yang ada dalam diri kita selalu bersinar suci dalam hidup kita sehari hari, Kita disadarkan bahwa Hyang Widhi ternyata ada dalam diri dan tubuh kita adalah setana Hyang widhi, jadi seharusnya selalu disucikan. Setrusnya kita melakukan pemujaan kehadapan Dewa Surya sebagai penguasa kekuatan energy kehidupan, sebagai kuasa sinar semesta dan sebagai menguasa Sang Waktu, berwujud Sang Hyang Radityam Sang Hyang Aditya dan Sang kala. Kita harus selalu menserasakan diri dengan kekuatan ini. Dengan menyembahnya. Bermeditasi kepada Dewa Surya, sinar kecemerlangan akan melindungi diri kita, Dilanjutkan lagi dengan memuja Istha Dewata , yaitu melakukan pemujaan khusus sesuai , kekuatan masing masing, dan sesuai Dewa yang kita inginkan memberikan anugrah saat itu. Anugrah dan panugrahan spiritual akan turun dari para Dewata Dewati, sebagai berkah yang dapat kita gunakan dalam hidup., jangan tak percaya akan hal ini, dan jangan pula Ragu untuk melakukannya, kesadaran Jiwa sangat penting. Selanjutanya memohon penugrahan untuk keselamatan, kesehatan, kesucian dan spiritual hidup kita. Sebagai penutup, kita dengan hati tulus dan iklas, memanjatkan ucapan terimaksih kepada Hyang Widhi dan segala Dewatanya. Tutup dengan menebarkan kedamaian semesta, Damai dalam hati, damai di sekala dan damai di niskala. Dengan melakukan Tahapan ini, lengkap sudah kesadaran kita , dan lengkap pula hubungan kita dengan pencipta dan ciptaanya, pengaruh postif akan dating dari segala arah menuju ke diri kita. Inilah sebagai jalan kesadaran Kundalini mulai bangkit, enrgy Kundalini bersifat api sehingga disimbulkan dengan ular api, kalau sudah api dimana –mana akan selalu naik sifatnya, begitu juga dalam diri kita, melakukan pembangkitan kundalini, tidak usah kita paksakan yang perlu adalah lakukan pembersihan jalannya kundalini dan momohon restu para Dewata, niscaya Kundalini bukan hanya sebagai teori tanpa praktek, tapi kundalini akan menjadi pengalaman hidup.

Yang paling penting untuk diperhatikan, untuk pembangkitan ini, dalam Panca Sembah;
Jangan melakukan sembahyang tergesa gesa.
Lakukan persiapan diri baik lahir maupun bhatin.
Asana lakukan denga tegak dan tulang pungung lurus.
Pranayama lakukan dengan penuh rasa , lembut dan halus.
Rasakan setipa getaran dalam mantra yang didengar.
Rasakan penyatuan dengan setiap Tahapan panca sembah.
Lakukan dengan tenag dan rasa damai.
Dan sebagai akhir hening sejenak merasakan aliran energy di tulang punggung, sebagai tanda bangkitnya Kundalini.

Itulah gambaran bagaimana efektipnya Panca Sembah untuk kebangkitan kundalini, yang sebanrnya kita sudah lakukan sehari –hari tapi tanpa menyadari kegunaanya , sehingga dalam sembahyang terjadi kejar kejaran waktu, dan sikap yang kurang menunjang, dan nafas yang kurang diperhatikan, sehingga sering kita sembahyang tak mampu mengubah sikap hidip kita menjadi lebih baik, sehingga semua proses menjadi sia –sia. Mudah-mudahan uraian yang singkat ini, bisa berguna untuk smuanya, dan paling penting bisa meningkatkan sikap beragama kita dalam kehidupan masing –



1 komentar:

  1. Saya tertarik dan ingin belajar. Bagaimana dan dimana saya bisa belajar?
    Mohon pencerahannya

    BalasHapus