KHODAM JIN DAN MALAIKAT
KHODAM
Yang dimaksud khodam dalam uraian ini adalah penjaga yang didatangkan dari dunia ghaib untuk manusia, bukan untuk benda bertuah. Didatangkan dari rahasia urusanIlahiyah yang terkadang banyak diminati oleh sebagian kalangan ahli mujahadah danriyadlah tetapi dengan cara yang kurang benar. Para ahli mujahadah itu sengaja berburu khodam dengan bersungguh-sungguh. Mereka melakukan wirid-wirid khusus, bahkan datang ke tempat-tempat yang terpencil. Di kuburan-kuburan tua yang angker, di dalam gua, atau di tengah hutan.
Ternyata keberadaan khodam tersebut memang ada, mereka disebutkan di dalam al-Qur’an al-Karim. Diantara mereka ada yang datang dari golongan Jin dan ada juga dari Malaikat, namun barangkali pengertiannya yang berbeda. Karena khodam yang dinyatakan dalam Al-Qur’an itu bukan berupa kelebihan atau linuwih yang terbit daribasyariah manusia yang disebut “kesaktian”, melainkan berupa sistem penjagaan dan perlindungan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalehsebagai buah ibadah yang mereka lakukan. Sistem perlindungan tersebut dibangun oleh rahasia urusan Allah s.w.t yang disebut “walayah”, dengan itu supaya fitrah orang beriman tersebut tetap terjaga dalam kondisi sebaik-baik ciptaan. Allah s.w.t menyatakan keberadaan khodam-khodam tersebut dengan firman-Nya:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Bagi manusia ada penjaga-penjaga yang selalu mengikutinya, di muka dan di belakangnya, menjaga manusia dari apa yang sudah ditetapkan Allah baginya. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubahnya sendiri”. (QS. ar-Ra’d; 13/11)
Lebih jelas dan detail adalah sabda Baginda Nabi s.a.w dalam sebuah hadits shahihnya:
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ رواه البخاري و مسلم *
“Hadits Abi Hurairah r.a berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah apabila mencintai seorang hamba, memanggil malaikat Jibril dan berfirman : “Sungguh Aku mencintai seseorang ini maka cintailah ia”. Nabi s.a.w bersabda: “Maka Jibril mencintainya”. Kemudian malaikat Jibril memanggil-manggil di langit dan mengatakan: “Sungguh Allah telah mencintai seseorang ini maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintai kepadanya. Kemudian baginda Nabi bersabda: “Maka kemudian seseorang tadi ditempatkan di bumi di dalam kedudukan dapat diterima oleh orang banyak”. (HR Bukhori dan Muslim )
Dan juga sabdanya:
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Hadits Abi Hurairah r.a Sesungguhnya Rasulullah s.w.t bersabda: “Mengikuti bersama kalian, malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang dan mereka berkumpul di waktu shalat fajar dan shalat ashar kemudian mereka yang bermalam dengan kalian naik (ke langit), Tuhannya bertanya kepada mereka padahal sesungguhnya Dia lebih mengetahui keadaan mereka: di dalam keadaan apa hambaku engkau tinggalkan?, mereka menjawab: mereka kami tinggalkan sedang dalam keadaan shalat dan mereka kami datangi sedang dalam keadaan shalat”. (HR Buhori dan Muslim)
Setiap yang mencintai pasti menyayangi. Sang Pecinta, diminta ataupun tidak pasti akan menjaga dan melindungi orang yang disayangi. Manusia, walaupun tanpa susah-susah mencari khodam, ternyata sudah mempunyai khodam-khodam, bahkan sejak dilahirkan ibunya. Khodam-khodam itu ada yang golongan malaikat dan ada yang golongan Jin. Diantara mereka bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat jumlah mereka 180 malaikat. Mereka menjaga manusia secara bergiliran di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang sudah ditetapkan Allah s.w.t bagi manusia yang dijaganya.
Itulah sistem penjagaan yang diberikan Allah s.w.t kepada manusia yang sejatinya akan diberikan seumur hidup, yaitu selama fitrah manusia belum berubah. Namun karena fitrah itu terlebih dahulu dirubah sendiri oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan akal pikiran, akibat dari itu, matahati yang semula cemerlang menjadi tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji, sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
KHODAM JIN DAN KHODAM MALAIKAT
‘Setan’, menurut istilah bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’udaatau jauh. Jadi yang dimaksud ‘setan’ adalah makhluk yang jauh dari kebaikan. Oleh karena hati terlebih dahulu jauh dari kebaikan, maka selanjutnya cenderung mengajak orang lain menjauhi kebaikan. Apabila setan itu dari golongan Jin, berarti setan Jin, dan apabila dari golongan manusia, berarti setan manusia. Manusia bisa menjadi setan manusia, apabila setan Jin telah menguasai hatinya sehingga perangainya menjelma menjadi perangai setan. Rasulullah s.a.w menggambarkan potensi tersebut dan sekaligus memberikan peringatan kepada manusia melalui sabdanya:
لَوْلاَ أَنَّ الشَّيَاطِيْنَ يَحُوْمُوْنَ عَلَى قُلُوْبِ بَنِى آَدَمَ لَنَظَرُوْا اِلَى مَلَكُوْتِ السَّمَاوَاتِ
“Kalau sekiranya setan tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan langit”.
Di dalam hadits lain Rasulullah s.a.w bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَجْرِى مِنِ ابْنِ آَدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَاِريَهُ ِبالْجُوْعِ.
“Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.
Setan jin menguasai manusia dengan cara mengendarai nafsu syahwatnya. Sedangkan urat darah dijadikan jalan untuk masuk dalam hati, hal itu bertujuan supaya dari hati itu setan dapat mengendalikan hidup manusia. Supaya manusia terhindar dari tipu daya setan, maka manusia harus mampu menjaga dan mengendalikan nafsu syahwatnya, padahal manusia dilarang membunuh nafsu syahwat itu, karena dengan nafsu syahwat manusia tumbuh dan hidup sehat, mengembangkan keturunan, bahkan menolong untuk menjalankan ibadah.
Dengan melaksanakan ibadah puasa secara teratur dan istiqomah, di samping dapat menyempitkan jalan masuk setan dalam tubuh manusia, juga manusia dapat menguasai nafsu syahwatnya sendiri, sehingga manusia dapat terjaga dari tipudaya setan. Itulah hakekat mujahadah. Jadi mujahadah adalah perwujudan pelaksanaan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya secara keseluruhan, baik dengan puasa, shalat maupun dzikir. Mujahadah itu merupakan sarana yang sangat efektif bagi manusia untuk mengendalikan nafsu syahwat dan sekaligus untuk menolak setan. Allah s.w.t berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka berdzikir kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat”. (QS.al-A’raaf.7/201)
Firman Allah s.w.t di atas, yang dimaksud dengan lafad “Tadzakkaruu” ialah, melaksanakan dzikir dan wirid-wirid yang sudah diistiqamahkan, sedangkan yang dimaksud “Mubshiruun”, adalah melihat. Maka itu berarti, ketika hijab-hijab hati manusia sudah dihapuskan sebagai buah dzikir yang dijalani, maka sorot matahati manusia menjadi tajam dan tembus pandang.
Jadi, berdzikir kepada Allah s.w.t yang dilaksanakan dengan dasar Takwa kepada-Nya, di samping dapat menolak setan, juga bisa menjadikan hati seorang hamba cemerlang, karena hati itu telah dipenuhi Nur ma’rifatullah. Selanjutnya, ketika manusia telah berhasil menolak setan Jin, maka khodamnya yang asalnya setan Jin akan kembali berganti menjadi golongan malaikat.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ(30)نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) “Janganlah kamu merasa takut janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”(30)Kamilah pelindung-pelindungmu di dalam kehidupan di dunia maupun di akherat”. (QS. Fushilat; 41/30-31)
Firman Allah s.w.t di atas yang artinya: “Kami adalah pelindung-pelindungmu di dalam kehidupan di dunia maupun di akherat”, itu menunjukkan bahwa malaikat-malaikat yang diturunkan Allah s.w.t kepada orang yang istiqamah tersebut adalah untuk dijadikankhodam-khodam baginya.
Walhasil, bagi pengembara-pengembara di jalan Allah, kalau pengembaraan yang dilakukan benar dan pas jalannya, maka mereka akan mendapatkan khodam-khodammalaikat. Seandainya orang yang mempunyai khodam Malaikat itu disebut wali, maka mereka adalah waliyullah. Adapun pengembara yang pas dengan jalan yang kedua, yaitu jalan hawa nafsunya, maka mereka akan mendapatkan khodam Jin. Apabilakhodam jin itu ternyata setan maka pengembara itu dinamakan walinya setan. Jadi Wali itu ada dua (1) Auliyaaur-Rohmaan (Wali-walinya Allah), dan (2) Auliyaausy-Syayaathiin (Walinya setan). Allah s.w.t menegaskan dengan firman-Nya:
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang tidak percaya, Wali-walinya adalah setan yang mengeluarkan dari Nur kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS.al-Baqoroh.2/257)
Dan juga firman-Nya:
إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan sebagai Wali-wali bagi orang yang tidak percaya “. (QS. Al-A’raaf; 7/27)
Seorang pengembara di jalan Allah, baik dengan dzikir maupun wirid, mujahadahmaupun riyadlah, kadang-kadang dengan melaksanakan wirid-wirid khusus di tempat yang khusus pula, perbuatan itu mereka lakukan sekaligus dengan tujuan untuk berburu khodam-khodam yang diingini. Khodam-khodam tersebut dicari dari rahasia ayat-ayat yang dibaca. Semisal mereka membaca ayat kursi sebanyak seratus ribu dalam sehari semalam, dengan ritual tersebut mereka berharap mendapatkankhodamnya ayat kursi.
Sebagai pemburu khodam, mereka juga kadang-kadang mendatangi tempat-tempat yang terpencil, di kuburan-kuburan yang dikeramatkan, di dalam gua di tengah hutan belantara. Mereka mengira khodam itu bisa diburu di tempat-tempat seperti itu. Kalau dengan itu ternyata mereka mendapatkan khodam yang diingini, maka boleh jadi mereka justru terkena tipudaya setan Jin. Artinya, bukan Jin dan bukan Malaikat yang telah menjadi khodam mereka, akan tetapi sebaliknya, tanpa disadari sesungguhnya mereka sendiri yang menjadi khodam Jin yang sudah didapatkan itu. Akibat dari itu, bukan manusia yang dilayani Jin, tapi merekalah yang akan menjadi pelayan Jin dengan selalu setia memberikan sesaji kepadanya.
Sesaji-sesaji itu diberikan sesuai yang dikehendaki oleh khodam Jin tersebut. Memberi makan kepadanya, dengan kembang telon atau membakar kemenyan serta apa saja sesuai yang diminta oleh khodam- khodam tersebut, bahkan dengan melarungkan sesajen di tengah laut dan memberikan tumbal. Mengapa hal tersebut harus dilakukan, karena apabila itu tidak dilaksanakan, maka khodam Jin itu akan pergi dan tidak mau membantunya lagi. Apabila perbuatan seperti itu dilakukan, berarti saat itu manusia telah berbuat syirik kepada Allah s.w.t. Kita berlindung kepada Allah s.w.t dari godaan setan yang terkutuk.
Memang yang dimaksud khodam adalah “rahasia bacaan” dari wirid-wirid yang didawamkan manusia. Namun, apabila dengan wirid-wirid itu kemudian manusia mendapatkan khodam, maka khodam tersebut hanya didatangkan sebagai anugerah Allah s.w.t dengan proses yang diatur oleh-Nya. Khodam itu didatangkan dengan izin-Nya, sebagai buah ibadah yang ikhlas semata-mata karena pengabdian kepada-Nya, bukan dihasilkan karena sengaja diusahakan untuk mendapatkan khodam.
Apabila khodam-khodam itu diburu, kemudian orang mendapatkan, yang pasti khodamitu bukan datang dari sumber yang diridlai Allah s.w.t, walaupun datang dengan izin-Nya pula. Sebab, tanda-tanda sesuatu yang datangnya dari ridho Allah, di samping datang dari arah yang tidak disangka-sangka, bentuk dan kondisi pemberian itu juga tidak seperti yang diperkiraan oleh manusia. Demikianlah yang dinyatakan Allah s.w.t:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا(2)وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah. Allah akan menjadikan jalan keluar baginya (untuk menyelesaikan urusannya) (2) Dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak terduga”. (QS. ath-Tholaq; 65/2-3)
Khodam-khodam tersebut didatangkan Allah s.w.t sesuai yang dikehendaki-Nya, dalam bentuk dan keadaan yang dikehendaki-Nya pula, bukan mengikuti kehendak hamba-Nya. Bahkan juga tidak dengan sebab apa-apa, tidak sebab ibadah dan mujahadah yang dijalani seorang hamba, tetapi semata sebab kehendakNya. Hanya saja, ketika Allah sudah menyatakan janji maka Dia tidak akan mengingkari janji-janji-Nya.
Ilmu Khodam Malaikat
Tentang ilmu khodam mungkin jadi pembahsan yang menarik apalagi untuk mereka pemerkhati dunia supranatural, khodam adalah istilah bahasa arab yang artinya pembantu, jika dalam bahasa jawanya perewangan waduh tambah seram aja he.... he....
Bahkan samapai di iklan ikaln seringada jual beli beli khodam dengan harga yang cukup fantastis wouu, “khodam itu pastilah bangsa jin, mereka bukan malaikat”, karena tidak ada malaikat yang menjadi pembantu manusia, tapi malaikat membantu manusia melalui doa yang mereka panjatkan agar Allah mengampuni dosa dosa orang yang bertaubat kepada Allah. Ada namanya malaikat hafadoh (malaikat penjaga) mereka itu khodam tapi khodamnya Allah yang juga biasanya mendoakan manusia yang beramal baik yang banyak berjuang dijalan Allah.
Ada juga yang mengatakan jika khodam itu merupakan dari hasil energi yang terbentuk dari seseorang yang melakukan olah batin/latihan dalam bahasa arabnya riyadhoh (tapi ini adalah pendapat yang lemah). Energi baik yang berupa tenaga dalam ataupun berupa kekuatan natural atau supranatural itu merupakan anugrah Tuhan yang Tuhan berikan untuk semua mahluknya tanpa terkecuali baik yang taat ataupun yang ingkar kepadaNya, di berikan kepada mahluk hidup dan juga mahluk mati/benda mati. Makanya kita sering mendengar energi bumi/alam Gas, minyak tanah, batu bara, uranium, atom, energi matahari atau tenaga surya sehingga ada namanya mobil dan listrik tenaga surya, energi uap sehingga ada (PLTU)dan masih banyak lainya.
Apakah Anda berfikir jika Jibril itu Khodamnya Nabi Muhammad, lalu siapakah Jibril itu? apakah temanya Nabi?, atau Gurunya Nabi?, yang jelas Jibril itu adalah pembawa wahyu Allah, dan memang benar adanya jika ada yang mampu menembus alam malakut tetapi itu hanya bisa di lakukan oleh para Auliya dengan izin Allah. Bangsa Jin pun ada klasifikasinya Jin golongan atas (Muslim), jin golongan bawah (jin kafir), di dalam kitab manbau ushulul hikmah di sebutkan bahwa ada :
Nama – Nama 7 Raja Jin yang Kafir :
- Mazhab
- Marrah
- Ahmar
- Burkhan
- Syamhurash
- Zubai’ah
- Maimun
Sedangkan Jin Ifrit (Jin yang paling jahat) yang mempunyai kerajaan yang besar yang ditaklukkan pada zaman Nabi Sulaiman :
- Thamrith
- Munaliq
- Hadlabajin
- Shughal
Dan ini Nama –Nama dari 7 Raja Jin Islam :
- Ruqiyaail
- Jibriyaail
- Samsamaail
- Mikiyaail
- Sarfiyaail
- Ainyaail
- Kasfiyaail
Raja Jin yang menguasai semua jin tersebut bernama THATHAMGHI YAM YAL. Dan Malaikat yang mengawal semua jin-jin di atas bernama MAITHATARUN yang bergelar QUTHBUL JALALAH.
Ada pendapat tentang khodam Al-Quran, mereka mengatakan berlandaskan firman Allah “Sesungguhnya kami menurunkan Addikr (Al-Quran), dan sungguh baginya (Al-Quran) ada penjaganya”. Penjaga disini bisa di artikan orang orang (manusia dan Jin) yang hafal Al-Quran, mengamalkan dan mengajarkan Al-Quran, dan para malaikat yang senantiasa mendoakan orang orang yang sejalan dengan nilai-nilai dari Al-Qur’an dan ini berlangsung sampai ahir zaman.
Didalam kitab kuno karangan para ulama ahli hikmah menerangkan tentang tata cara bagaimna mendatangkan khodam, di situ mengatakan jika Khodamnya ayat kursi adalah sayid Kandiyas,Khodamnya surat al ihlas adalah sayid abdul wachid, Apakah benar seperti itu? Jawabanya adalah bukan, mereka bukan khodam dari surat al quran.
Penjelasanya : Adalah Biasanya untuk menghadirkan sayid kandiyas biasanya dengan di bacakan ayat kursi, begitu juga untuk mendatangkan sayid abdul wahid biasanya dibacakan surat al ihlas, atau juga untuk mendatangkan sayid abu yusuf al yamani dengan di bacakan surat Al-Jinn, artinya : “MEREKA BISA DATANG KARENA MEREKA DI TARIK OLEH KEKUATAN DARI SURAT AL IHLAS, AYAT KURSI ATAAPUN SURAT AL-JINN, BUKAN KARENA MEREKA KHODAM DARI AL-QURAN, INI YANG HARUS ANDA PAHAMI”.
Sebenarnya : Untuk mendatangkan Sayid kandiyas dan sayid Abdul wahid, Abu yusuf al yamani, tanpa melalui tirakat/puasa, tanpa membaca ayat kursi, surat Al-Jinn ataupun surat al ihlas, itu sangat mudah dan bisa tapi itu untuk mereka yang memiliki ilmu hikmah yang tinggi, atau sebaliknya karena mereka yang berkehendak sendiri untuk bertemu manusia.
Yang harus kita lakukan : Maka disini kita perlu mensikapinya secara cerdas, dan tanpa perlu menyalahkan siapa pun, karena setiap orang bebas untuk berpendapat, dan anda bebas untuk memilih percaya atau tidak.
Ada banyak kitab ilmu hikmah di antaranya Al-aufaq, segian berpendapat mengatakan kitab ini karangan dari Ahmad Al Ghazali (Adik kandung dari Imam Al Ghazali) yang segian riwayat juga mengatakan bahwa Ahmad Al Ghazali lebih dahulu mendalami ilmu tasawuf ketimbang imam Al Ghazali, meskipun beliau tidak sepopuler kakaknya imam Al-Ghazali tapi beliau yang berpengaruh besar kepada kakaknya untuk menekuni dunia tasawuf. Kitab hikmah lainya sangat populer manbaul ushulul hikmah karangan dari Ahmad Ali Al Bunni.
Didalam beberapa kitab hikmah tersebut menerangkan tentang bermacam macam asma, qosam, syair jaljalut sugro, jaljalut kubro, asma suryaniyah, asma barhatiyah, asma qomar dan banyak lagi lainya dalam berbagai bentuk wirid dan doa beserta khasiat dan kehebatanya. Apakah mengamalkanya itu haram?
Yang jadi persoalan yang sering terjadi adalah hal tersebut menjadikan seseorang menjadi terobsesi ingin menjadi orang yang sakti mandraguna, itu sebenarnya sah sah saja karena itu hak masing masing individu untuk berkeinginan dan menjadi. Tetapi sebagian waktu beribadah anda habis hanya karena anda sibuk membaca asma/qosam karena anda berpikiran bahwa asma/qosam ini memiliki khasiat yang luar biasa daripada asma atau bacaan bacaan lainya. Saya pribadi tidak melarang anda mengamalkanya karena anda sendiri sudah dewasa dan faham ilmu agama.
Beberapa hal yang harus jadi perhatian adalah waktu anda, anda perlu menjadwal ulang awktu anda dalam mengamalkanya, mungkin bisanya anda membaca asma/qosam tersebut setiap habis shlat lima waktu, perlahan lahan anda kurangi menjadi pagi dan sore, atau hanya di baca sekali saja tiap hari, atau seminggu satu kali, dan tidak ada dosa jika anda tidak membacanya.
Mungkin anda sudah banyak tahu atau mungkin lebih banyak mengetahui dari saya yang bodoh ini, tentang banyaknya keutamaan membaca dzikir/wirid dan doa doa yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, seperti bacaan dzikir, istigfar, tasbih, tahmid, tahlil, shalawt dan doa yang keutamaan dan kehebatanya sudah jelas dan juga telah banyak di amalkan oleh para ulama dan auliya. Daripada kita hanya bersibuk ria dengan bacaan asma/qosam dan berimajinasi jadi orang sakti mandraguna.
Terahir saya tutup artikel ini “berpegang teguhlah kepada tali Allah dan RasulNya (Nabi Muhammad), dan ikutilah ulama ulama yang memiliki sifat sifat kenabian” yaitu :
- ShiddiQ : Bermakna jujur, bersih, tulus, mulia dan ihlas
- Amanah : Artinya sangat bisa di percaya dan memiliki integritas yang tinggi.
- Fathanah : Artinya cerdas dalam berpikir dan bertindak karena memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
- Tabligh : Artinya penyampai/dakwah, orangnya di sebut “motivator”.
INTI DARI DAKWAH ISLAM HANYA DUA :
- Memberi penyemangat : kabar gembira, antusias, percaya diri, rajin beribadah, rajin bersedekah, tolong menolong, kerja keras, kerja cerdas, rajin, semangat untuk selalu berbuat baik karena Islam mengajak kapada kebaikan (amar ma’ruf).
- Memberi peringatan : memberi nasehat orang orang yang lalai, salah jalan, putus asa, malas, sedih, berduka cita, tidak adil, korupsi, dusta, dholim, mencegah sesuatu hal yang tidak sesuai Nilai nilai Islam (nahi Munkar) yang pastinya Islam sendiri selalu selaras dengan norma norma manusia, dan Islam adalah agama yang flexibel sampai ahir zaman.
Tablig/berdakwah/motivasi bisa berhasil manakala sang pelaku memiliki ahlakul karimah : bemoral agung/berjiwa tinggi berperilaku mulia, seperti kesuksesan Nabi Muhammad membangun peradaban manusia selama 23 tahun di Mekah dan Madinah, dan juga kesuksesan wali songo di Indonesia dalam meletakkan nilai nilai ajaran Islam sukses luara biasa, itu tiada lain dan tiada bukan karena mereka mempunyai moral yang agung berjiwa tinggi dan berperilaku mulia.
Khodam Kharomah Pendamping untuk Umat Manusia
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang - ornag tertentu dalam melakukan kekuatan olah batin seperti puasa, bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan- amalan tertentu sebetulnya adalah kekuatan dari adanya Khodam pendamping. Disadari ataupun tidak, setiap olah batin yang dilakukan akan menimbulkan energi- energi yang memiliki kesadaran/ kecerdasan sendiri- sendiri. Ini merupakan peranan dari adanya khodam pendamping. Mereka senagaja diciptakan Tuhan Y.m.e atau Alloh S.w.t sebagai perantara yang membawa kekuatan supranatural bagi orang-orang yang telah dikehendaki dan orang- orang yang menghendakinya. Sebagian orang yang tidak memahami akan Khodam pendamping manusia telah menimpulkan banyak tafsir yang negatif, dan tentu mereka beranggapan salah karena tidak mengetahui yang sebenarnya apakah itu khodam pendamping bagi Manusia.
Istilah “khodam” berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, pengawal juga bisa disebut sebagai khodam. Namun dalam dasar ilmu spiritual, ilmu kharomah dan ilmu hikmah, istilah “khodam” digunakan khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep spiritual jawa (kejawen), khodam disebut sebagai “prewangan” yang diartikan sebagai orang yang membantu.
Khodam secara mistik islam dan jawa diyakini sebagai “jiwa” atau roh dari suatu ilmu. Khodam akan membantu memberi energi pada pemilik suatu ilmu sehingga bisa melakukan hal-hal diluar kewajaran manusia biasa secara rasional. Tentu saja ada khodam yang datang dengan minta imbalan ada pula yang “gratis” karena khodam ini datang atas kehendak Tuhan Y.m.e (Allah S.w.t), khodam ini datang bukan dikarenakan seseorang melakukan ritual pemanggilan yang ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam tersebut, misalkan untuk pemanggilan dari golongan jin.
Siapakah khodam tersebut, para ahli spiritual mempunyai alasan dasar, berbagai pendapat yang berbeda-beda. Diantaranya sebagian mengatakan khodam adalah jenis makhluk tertentu yang khusus diciptakan Tuhan sebagai “pembawa” kekuatan bagi para pemilik ilmu dan kekuatan dari benda pusaka. pendapat ini tidak punya dalil yang kuat untuk mendukung pendapatnya hanya berbentuk dasar dari keyakinan semata, jadi pendapat ini boleh kita tinggalkan.
Sebagian lainnya berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan bagi bangsa atau kaum sebut "Jin, Qorin dan Malaikat" yang membantu manusia. edangkan “setan dan iblis” yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat kejahatan. Berdasarkan dalam kitab Al-Quran diterangkan bahwa Tuhan Y.m.e (Alloh s.w.t) hanya menciptakan hambanya yang berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin.Pendapat ini yang lebih diyakini.
Mengapa Khodam diciptakan dapat membantu Manusia didunia ini?
Ikuti definisi berikut ini tentang Khodam pendamping dalam jenisnya.
1. Khodam Jin
Bangsa jin diketahui sama seperti manusia. Mereka terdiri dari bermacam-macam ras, kelompok- kelompok seperti Manusia. Alasan mengapa jin mau membantu manusia diantaranya secara garis besar sebagai berikut;
- Bermaksud ingin menyesatkan manusia. Golongan jin ini adalah tentara iblis yang ditugaskan untuk membantu para tukang sihir dan penganut ilmu hitam. Orang yang ingin memiliki khodam jenis ini harus melakukan perbuatan atau ritual yang melanggar aturan Tuhan Y.m.e (Alloh S.w.t) atau disebut juga Golongan Jin kafir yang tidak suka ber-Agama. Sese-Orang yang akan memuja ilmu sihir ataupun ilmu hitam diantaranya perlu untuk melakukan upacara persembahan dalam bentuk sesajian, misalkan untuk menjadi sakti mandra guna pemuja ilmu hitam diharuskan memakan daging manusia ataupun meminum darah, melakukan perbuatan pembunuhan, mengambil mayat orang mati, misalkan mengambil kain kafan ataupun tali pocong orang mati serta melakukan dosa - dosa besar lainnya. Intinya Jin ini memberikan iming- iming atau memberikan solusi bagi pemujanya namun pada akhirnya jin ini akan meminta Manusia untuk menjauhi Agama dan pada akhirnya akan menyesatkannya, Jin ini dapat pula menyamar sebagai guru sepritual, roh Orang mati dsb untuk menipu daya Manusia yang sholeh agar mengikutinya.
- Ingin mendapat keuntungan dari hubungan dengan manusia. Khodam Jin jenis ini selalu meminta imbalan dalam bentuk sesajian, persembahan- persembahan, meminta korban, bahkan ada yang dapat mengadakan perjanjian, jika sudah sampai waktunya pemilik ilmu bersedia menjadi budak/pengikut di alam jin tersebut. Orang yang menjadi budak jin tampak meninggalkan jasadnya, kemudian jiwanya akan dibawa ke alam jin. Diantaranya kebanyakan adalah Orang- orang yang melakukan pemujaan untuk pesugihan atau mengharapkan “harta gaib” yang datang secara tiba-tiba dengan bantuan jin ini, misalkan dari tempat keramat atau angker tertentu. Hal ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang terjemahnya: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
- Karena ada unsur mencintai manusia. Jin ini mengikuti manusia dengan alasan cinta dan kasih sayang. Cinta dimaksudkan seperti halnya dasar cinta dan kasih sayang lawan jenis manusia yakni antara pria dan wanita. Jin seperti ini berusaha membantu manusia yang dicintainya, atau dapat mengganggunya, misalkan; merasa diikuti seseorang kemana kita pergi, sulit mencintai lawan jenis, hubungan cinta selalu gagal, diantaranya saat - saat ini banyak faktor kesurupan/ kerasukan dan sering mimpi bersetubuh. Bahkan ada kisah jin yang datang dalam wujud manusia untuk menyetubuhi manusia dalam keadaan sadar, jin yang menyerupai sosok manusia disebut Gendruwo bagi kepercayaan Masyarakat Jawa diyakini dapat menjelma menjadi Manusia serta adanya kepercayaan kawin dengan bangsa Jin.
- Persahabatan dengan Manusia. Bagi ahli ilmu spiritual tertentu, bersahabat dengan jin bukanlah hal yang mustahil. Intinya hubungan persahabatan adalah saling membantu dan berbagi satu sama lainnya. Namun kenyataannya hubungan persahabatan dengan jin bisa menguntungkan atau merugikan seperti halnya Manusia ada yang baik dan tidak, bahkan hubungan ini kadang juga ada yang menyesatkan. Jelasnya persahabatan ini tergantung atas niat dan dasar kebaikan dari Manusia tersebut dalam mengajak untuk melakukan perbuatan yang baik ataupun sebaliknya mengajak untuk melakukan perbuatan kejahatan, sehingga manusia tersebut yang berbuat jahat akan disesatkan.
- Karena mengagumi kepribadian manusia yang sholeh. Bagi ahli Spritual atau ahli Ibadah atau ahli Dzikir yang selalu berbuat kebajikan menjadikan kelompok Jin Muslim kagum. Kaum jin Muslim ini mengikuti orang yang saleh untuk meniru kebaikannya, mendengarkan ceramahnya, dan dapat menjadi makmum ketika orang saleh tersebut melakukan ibadah. kelompok jin ini menjadikan orang tersebut sebagai guru spiritualnya. Mereka juga berusaha untuk membantu, melindungi dan berdoa untuk guru spiritualnya. tidak ada keburukan ataupun kejelekan yang disebabkan oleh jin-jin kaum ini.
2. Khodam Qorin
Sejak manusia lahir, memang sudah tercipta satu Qorin yang akan mengikutinya sampai akhir hayatnya.
Dan Khodam Qorin ini adalah sejenis lainnya yang didapatkan atas dasar dari spiritual tertentu. Jumlahnya tidak terbatas lebih dari satu Qorin, Ahli Sepritual yang memiliki ilmu banyak macamnya, dapat diikuti puluhan, ratusan, ribuan ataupun hingga jutaan dari Qorin.
Qorin sebetulnya adalah dari golongan jin juga. Namun Qorin lahir dari ayah dan ibu kaum jin biasa, namun dengan hidayah atau anugerah dari Tuhan Y.m.e (Allah S.w.t) dia melahirkan Qorin yang memiliki sifat- sifat yang khusus lain dari kaumnya.
Sifat khusus yang dimaksud menurut ahli spritual adalah tidak memiliki jenis kelamin (bukan banci), Qorin ini memiliki sifat yang pasif dan tidak memiliki nafsu seksual. Qorin ini tidak bisa mempengaruhi pikiran manusia dan tidak bisa menampakan diri karena meterinya lebih halus dibanding jin biasa. Qorin hanya bisa dilihat dengan olah mata batin. Penampilannya dalam bentuk yang sopan. misalkan dalam bentuk laki-laki yang berpakaian jubah serba putih dengan wajah yang tampan.
Khodam jenis Qorin mengikuti pemilik ilmu spiritual yang berlandaskan Agama dan tentunya Qorin datang atas kehendak Tuhan Y.m.e (alloh Sw.t). Khodam jenis ini tidak meminta imbalan dalam bentuk apapun. Kalangan spiritualist yakin, ikutnya Qorin sebagai khodam manusia bisa diusahakan dengan olah spiritual seperti puasa, meditasi, membaca doa atau mantra. Dalam Al- Kharomah Napas Kodrattulloh, ikutnya Qorin bisa dipersingkat dengan pengisian Kharomah untuk Santri yang belajar Ilmu Khodam juga bisa mendapat “pembantu” dari jenis Qorin.
Sebagian ahi spiritual menyebut Jin Qorin sebagai “Jin Batin” karena sifatnya yang lebih halus dari bangsa Jin pada umumnya.
Jin biasa lebih mudah dilihat, meskipun tinggkat kepekaan indra ke-enam orang yang melihat masih sangat dasar misalkan se-seorang yang melihat wujud manusia dalam bentuk hantu dimalam hari disuatu kuburan, tempat anker atau rumah kosong yang sebenarnya jilmaan dari Jin. Untuk Jin Qorin dibutuhkan kepekaan indra keenam yang lebih tinggi, dikarenakan dia berada di dimensi yang lebih halus.
Misalkan Ahli Spritual atau Kharomah yang menghadirkan kekuatan khodam wali dan ataupun khodam nabi, yang dimaksud bukanlah menghadirkan roh dari wali ataupun Nabi tersebut, akan tetapi yang dihadirkan adalah salah satu atau beberapa Qorin yang pernah mengikuti wali atau nabi tersebut semasa hidupnya.
3. Khodam Malaikat
Khodam dari Golongan Malaikat tertuang dalam ayat;
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Quran surat Ar-Ra’d ayat 11).
Khodam malaikat inilah yang menjadi pelindung dari pemilik Ilmu sepritual tingkat tinggil.
Benarkah ada Malaikat yang bisa dijadikan Khodam?
Sebenarnya ini merupakan suatu karomah dari Allah S.w.t yang diberikan sebagai hadiah atas dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan Y.m.e (Alloh S.w.t) berdasarkan keikhlasan dari Manusia yang taat ber-ibadah. se-Orang yang dikawal malaikat bisa jadi tidak pernah menyadarinya karena dia tidak pernah memohon kehadiran dari malaikat itu, Menurut pengamatan dari Mata batin Malaikat hanya berwujud Energi dari Malaikat tersebut yang mengikuti pemilik dari Ilmu Sepritual tingkat Tinggi. Malaikat merupakan Makluk yang Suci, sedangkan Manusia kadang tanpa disadarinya dapat sengaja berbuat Dosa kecil, bahkan dapat pula berbuat dosa besar. Secara harfiah hanyalah energi dari Malaikat namun dapat pula diikuti Malaikat secara Pribadi dalam wujudnya, karena Malaikat sebagai pembantu manusia adalah kehendak dari Tuhan Y.m.e (Alloh S.w.t).
Khodam pendamping intinya dapat dihadirkan melalui kekuatan kharomah berdasarkan Al- Qur'an untuk khodam malaikat, khodam kharomah Ke-Nabian, Khodam kharomah Au'liya atau Kewalian. Demikian Penjelasan tentang Khodam pendamping untuk membantu hidup Manusia didunia.
TATA CARA PEMANGGIL KHODAM SAYYID KANDIYAASYang maknanya dalam Tafsir sbb:
==ALLAH, TIDAK ADA TUHAN (YANG BERHAK DISEMBAH) MELAINKAN DIA YANG HIDUP KEKAL LAGI TERUS MENERUS MENGURUS (MAKHLUK-NYA); TIDAK MENGANTUK DAN TIDAK TIDUR. KEPUNYAAN-NYA APA YANG DI LANGIT DAN DI BUMI. TIADA YANG DAPAT MEMBERI SYAFA’AT DI SISI ALLAH TANPA IZIN-NYA? ALLAH MENGETAHUI APA-APA YANG DI HADAPAN MEREKA DAN DI BELAKANG MEREKA, DAN MEREKA TIDAK MENGETAHUI APA-APA DARI ILMU ALLAH MELAINKAN APA YANG DIKEHENDAKI-NYA. KURSI ALLAH MELIPUTI LANGIT DAN BUMI. DAN ALLAH TIDAK MERASA BERAT MEMELIHARA KEDUANYA, DAN ALLAH MAHA TINGGI LAGI MAHA BESAR
Tafsir dari Abdullah Yusuf Ali maknanya sebagai berikut: ==Allah! Tiada tuhan selain Dia yang Hidup, Yang berdiri Sendiri, Abadi, tak pernah terlena. Tak pernah tidur. Milik-Nyalah segala yang di langit, segala yang di bumi. SIAPAKAH YANG DAPAT MEMBERI PERANTARAAN DI HADAPAN-NYA TANPA IZIN-NYA? Ia mengetahui segala yang di depan mereka dan segala yang di belakang mereka; mereka takkan mampu sedikit pun menguasai ilmu-Nya kecuali yang dikehendaki-Nya. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi, dan tiada merasa berat Ia menjaga dan memelihara keduanya. Ia Mahatinggi, Mahabesar
Tafsir dari Ibnu Katsir maknanya sebagai berikut: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. TIADA YANG DAPAT MEMBERI SYAFA’AT DI SISI ALLAH TANPA IZIN-NYA. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha tinggi lagi Maha besar.
Ayat inilah yang disebut Ayatul-Kursi atau Ayat Singgasana. Tiada yang mampu menerjemahkan keagungan makna ini, atau meniru irama kata-katanya yang begitu padat dan terpilih. Sifat-sifat Allah yang begitu berbeda dari segala yang kita ketahui dalam dunia kita ini, sehingga kita harus puas dengan pengertian bahwa satu-satunya kata yang tepat, yang dapat kita pakai menyebut-Nya ialah “Dia” – kata ganti yang mengandung arti nama-Nya. Nama-Nya – Allah – yang kadang salah pakai dan digunakan pada makhluk-makhluk dan benda-benda lain; dan kita harus tegas-tegas menolak setiap gagasan atau kesan bahwa ada sesuatu sebagai sekutu Allah, Tuhan Tunggal Yang Hidup. Ia hidup, tetapi hidup-Nya berdiri sendiri dan abadi, tidak tergantung kepada apa pun dan tidak terbatas oleh gagasan apapun, juga tidak akan mampu dibatasi dimensi ruang dan waktu (karena ruang dan waktu ini justeru ciptaan NYA). Sifat
al-Qayyum barangkali tidak sekedar berarti “Berdiri Sendiri” tetapi juga mengandung arti “Menjaga dan memelihara hidup”, hidup-Nya merupakan sumber dan penopang yang terus-menerus terhadap segala asal bentuk kehidupan.
Ayat kursi mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah, yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang paling utama di dalam kitab Allah (al-Qur’an). Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, bahwa Nabi pernah bertanya kepadanya: “Apakah ayat yang paling agung di dalam kitab Allah?” “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui,” sahut Ubay bin Ka’ab. Maka Nabi mengulang-ulang pertanyaan tersebut, dan kemudian Ubay bin Ka’ab menjawab: “Ayat Kursi.” Lalu beliau mengatakan: “Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang Arsy.
Hidup yang sempurna adalah hidup yang penuh dengan kegiatan yang sempurna pula, kebalikannya daripada hidup yang tidak sempurna, yang dapat kita lihat di sekeliling kita, yang bukan hanya menjadi sasaran maut, tetapi juga sudah tak berdaya atau kegiatan yang berangsur surut. Singgasana, kursi, kekuatan, ilmu, simbol kekuasaan Allah tiada akan pernah terbatas, maka hiduplah dengan cahaya asmak NYA maka kita akan mendeka dalam rengkuhan NYA…
**DOA PEMANGGIL KHODAM**
Setelah membaca ayat kursi kita bisa memohon barokah kemuliaan ayat ini. Yaitu dengan ber-doa atas ijin kepada Allah SWT atau meminta - melakukan permohonan agar khodam Ayat Kursi yang bernama Sayyid Kandiyaas datang membantu segala hajat/keinginan kita. Kalau Allah SWT berkenan maka Sayyid Kandiyas akan mendatangi kita dalam beragam macam bentuk dan wujud.
Tidak hanya berwujud ruhany yang bersifat metafisik. Sayyid Kandiyas bisa jadi akan menampakkan diri dalam bentuk yang tidak akan kita sangka sebelumnya.
TATA CARA:
Umum
Sebagaimana riyadhoh-riyadhoh yang lain, kita perlu bertaubat dan membersihkan diri dari semua kesalahan yang telah kita kerjakan semasa hidup. Berjanji dalam hati untuk tidak mengulanginya dan memperbanyak ibadah sunnah. Mulai membuka lembaran hidup baru dengan memperbanyak amal sholeh dan shodakoh dalam berbagai bentuk sesuai tuntunan agama, Lakukan Mandi suci.
Khusus
- Baca ayat kursi 313 x selama 3 atau 7 hari diwaktu yang sama. Misalnya usai sholat tahajud dini hari.
- Baca doa ini 7 x.
BISMILLAHIRROHMAANIRR0HIIM. AS ALUKA ALLOHUMMA ANTUSAKHIROLIY RUUHAANIYYATI HAADZIHIL AYATI SYARIIFAH. TU IINUNIY ALAA QODLOOI HAWAAIJIY. AS ALUKA ALLOHUMMA AN TUSAKH KHIROLIY KHUDDAAMA HAADZIHIL AAYATIL AZHIIMAH WAD DAWATIL MUNIIFAH. YAKUUNUNA LIY AUNAN ALAA QODLOOI HAWAAIJIY. HAILAN JAULAN MALKAN. SAKKHIRLIY ABDAKA KANDIYAAS HATTA YUKALLIMANIY FII HAALI YAQZHATI WAYUIINUNIY FIY JAMII’I HAWAIJIY. KUNLIY AUNAN ALA QODLOOI HAWAIJIY. AQSAMTU ALAIKA AYYUHAS SAYYID AL KANDIYAAS AJIBNII ANTA WA KHUDAAMUKA WA AIINUNIY FII JAMII UMUURIY. BIHAQQI MAA TATAQIDUUNAHUU MINAL AZHOMATI WAL KIBRIYAAI. WA BI SAYYIDINAA MUHAMMADIN ALAIHISHSHOLAATU WASSALAAM
Artinya (mohon maaf karena keterbatasan saya bila ada yang kurang mohon ditambah):
Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Aku memohon kepada Mu ya Allah, tundukkanlah bagiku ruhaniyyah ayat yang mulia ini agar dia membantuku untuk menunaikan setiap hajatku. Aku mohon kepada.Mu ya Allah, tundukkanlah bagiku khodam ayat yang agung ini dan doa yang baik ini. Jadikanlah mereka pembantu dan penolongku dalam menunaikan segala hajatku. Hailan Jaulan Malkan…. Tundukkanlah bagiku hamba-Mu Kandiyas, sehingga ia dapat berbicara denganku dalam keadaan terjaga dan membantu serta menolongku dalam tercapainya segala hajatku. Jadikanlah bagiku bantuan atas tertunaikannya segala hajat-hajatku. Aku perintahkan engkau wahai Sayyid Kandiyas jawablah aku beserta seluruh pembantumu bantulah aku dalam segala urusan-urusan dan hajatku. Dengan Haq apa yang diyakinkan dengan keagungannya dan dengan berkah ayat yang agung. Dan dengan berkah junjungan kami Sayyidina Muhammad SAW). Setelah mengamalkan selama 3/7 hari baca doa ini 20 x usai sholat fardhu.
mengamalkannya dengan yakin seyakin yakinnya bahwa doa kita akan diijabah, didengar dan tunggu hasilnya dengan istiqomah dan tetap tawakkal.
Alhamdulillah . Bagus sekali penjabarannya . Masya Allah . Syukran bermanfaat sekali .
BalasHapus