Senin, 23 Maret 2015

MEMAHAMI FILOSOFI LELUHUR JAWA

Leluhur masyarakat Jawa memiliki beraneka filosofi yang jika dicermati memiliki makna yang begitu dalam. Tetapi, anehnya filosofi yang diberikan oleh para leluhur itu saat ini dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Dibawah ini ada beberapa contoh filosofi dari para leluhur/nenek moyang masyarakat Jawa.
  • Ati suci marganing rahayu". (hati yang suci menjadi jalan keselamatan jiwa dan raga)
  • Ngudi laku utomo kanti sentoso ing budi". (menghayati perilaku mulia,dengan berbudi pekerti luhur)
  • Dadio banyu, ojo dadi watu" (Jadilah air, jangan jadi batu).

Minggu, 15 Maret 2015

“BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, MAKA IA AKAN MENGENAL TUHAN-NYA”

Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu, semua orang yang berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang yang beramal akan rusak kecuali orang yang ikhlas " - Imam Al Ghazali

Wahdatul Wujud mempunyai pengertian secara awam yaitu; bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya telah suci. Pengertian sebenarnya adalah merupakan penggambaran bahwa Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah adalah sang Khalik, Dia-lah yang telah menciptakan manusia, Dia-lah Tuhan dan kita adalah bayangannya. Dari pengertian yang hampir sama, terdapat pula kepercayaan selain wahdatul wujud. Yaitu Wahdatul Syuhud. Pengertiannya yaitu; Kita dan semuanya adalah bagian dari dzat Allah.

Sabtu, 14 Maret 2015

BABAHAN HOWO SONGO

BABAHAN HAWA SANGA ( 9 )

Sebelum kita membahasnya kita sering menjumpai orang yang belum matang dalam berpuasa sehingga puasa yang dilakukan hanyalah sebatas menahan haus dan lapar.puasa yang seperti itu adalah puasa yang hanya berada dalam tingkatan dasar berpuasa.Puasa yang hanya tidak makan dan minum itu yang dinamakan belum paham mengenai esensi dasar berpuasa. 

Puasa yang sudah mengalami peningkatan mutu spiritual adalah puasa mereka yang sudah mulai memahami makna dan esensi puasa hingga sudah tidak masuk lagi pada tataran fisik tapi juga masuk kedalam tataran batin.yaitu tataran yang mampu bermanifestasi pada akal budi dan perilaku.puasa seperti inilah yang dimaksud dalam perintah berpuasa :”laalakum tattaquun” agar kamu menjadi taqwa atau agar kedekatan dan penghormatan kepada Tuhanmu menjadi semakin besar.

Senin, 09 Maret 2015

ZIARAH KUBUR DALAM KACA MATA SUFI

Di negeri ini, terutama di pulau Jawa, sudah jamak orang-orang melakukan ziarah ke makam Ulama (misal, Wali songo). Dengan koordinasi seseorang yang ditokohkan, merekapun berangkat menuju makam-makam itu. Jarak yang jauh dan persiapan bekal yang banyak, tidak menjadi soal bagi para peziarah. Sebab dengan 'perjalanan spiritual' ini akan banyak manfaat yang dapat mereka peroleh. Sebelum berangkat, para peziarah ini mempunyai tujuan tertentu. Mereka berharap semua tujuannya tercapai setelah menjalani perjalanan spiritual ke makam-makam orang yang dianggap wali atau makam Ulama karismatis, tidak peduli siapa dia. Inilah cuplikan apa yang terjadi di sekitar kita. Apakah yang seperti ini dibenarkan oleh syariat Islam?.